𝐎𝐍𝐄; 𝐉𝐞𝐯𝐚𝐚𝐧'𝐬 𝐖𝐨𝐫𝐬𝐭 𝐃𝐚𝐲?

13 3 0
                                    






Author's Note ; Guys I'm sorry kalo ada penjelasan atau kegiatan yang nggak sesuai dengan perkuliahan, karena yaaa tbh, I've never been into a colage. Well, not yet sih. Jadi ini kayak pengetahuan pas-pasan gue tentang kuliahan. Don't judge me if I'm wrong please, di koreksi aja kalo emang ada yang salah, guys. Because it will help me a lot. And thanks buat yang udah nyempetin baca dan klik story labil dan nggak jelas ini. Wufyuu all <3.







warn! weird, weird, weird, cringe, cringe, cringe. (help me)








//cw; boys love, harsh & frontal words.

Happy Reading!





- 𝐒𝐓𝐈𝐋𝐋 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 -
𝐟𝐭 𝐇𝐄𝐄𝐉𝐀𝐊𝐄



"Shit! Masih hari pertama aja lo udah telat, dasar Jevaan!" Umpat seorang lelaki yang tengah dilanda oleh keterlambatan akibat dirinya lambat bangun padahal ini adalah hari pertamanya memasuki jenjang kuliah. Jevaan Saguel Erdhenta, namanya.

Dengan sangat amat tergesa, secepat kilat Jevaan berlari seperti orang kesetanan menuju tempat berkumpulnya. Duh, parah nih telatnya. Batinnya meringis saat Ia mengintip dari belakang tembok. Dilihatnya para maba sudah berbaris dengan rapi dan mendengarkan para pengurus BEM yang sedang mengecek satu persatu atribut para mahasiswa/i baru itu.

'Sial, sial, sial, sial! Gara-gara alarm salah pasang gue jadi telat gini? Malu banget anjing!' Jevaan menghela napas gusar.

Di tengah kecemasan nya, bahunya di tepuk pelan oleh seseorang sehingga membuatnya terperanjat kaget. "Lo telat, ya?"

Tampan. Kata pertama yang terbesit di otaknya ketika Ia menoleh untuk melihat siapa orang yang menepuk bahunya. Dengan terbata-bata Ia menjawab, "I-iya, Kak."

"Baris, bilang sama Kakak-Kakak yang lain kalau tadi kamu telat karena bantu saya dulu." Jevaan melongo dibuatnya.

"Hah?" Beo nya tanpa sadar. "G-gimana, Kak?"

Lelaki yang diketahui sebagai Kakak tingkatnya itu hanya menghela napas, "Kamu, pergi baris sama temen-temenmu yang lain di sana. Kalau ditanya kenapa sama mereka, bilang aja tadi kamu bantu saya dulu ngurus sesuatu."

Jevaan masih menatap bingung ke arah Kakak tingkatnya itu. Seolah mengerti, Kakak tingkat itu berdeham pelan, "Ethan, nama saya Ethan." Ucapnya.

Setelah itu barulah Jevaan mengangguk paham, "Oke, Kak. Makasih." Ia melontarkan senyum manis kerah kating-nya sebelum melenggang pergi menuju ke barisan para maba.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐒𝐓𝐈𝐋𝐋 𝐌𝐎𝐒𝐓𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang