Ch. O1

42 6 4
                                    

*Wonwoo Side*

Suasana pagi di sekitar rumah megah dan mewah bernuansa putih dengan halaman luas berhiaskan berbagai tanaman tertanam apik dan cantik di sana, berbeda dengan nuansa damai di luar rumah yang di jaga beberapa pengawal di dalam area rumah tersebut beberapa maid tengah melakukan tugas mereka salah satunya adalah menyiapkan menu sarapan untuk para tuan rumah. Seorang wanita paruh baya yang sudah bekerja lama sebagai salah satu orang kepercayaan keluarga tersebut menatap para maid yang tengah menata meja makan dengan beberapa jenis lauk pauk yang mengeluarkan aroma lezat..

Wanita tersebut lalu menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya setelah itu wanita yang bernama lengkap Kim Min kyung atau yang lebih sering di panggil Ibu Kim ini berbalik berjalan menuju kearah tangga untuk naik ke lantai 2, di mana kamar Tuan dan Nona Muda nya berada. Tujuan utamanya adalah kamar sang Tuan muda...

Tok...

Tok...

"Tuan muda"

Sementara itu, dari dalam ruang kamar terdengar suara ketukan pada pintu kamar di susul dengan sapaan samar dari luar membuat sepasang mata sang pemilik ruangan yang tadinya masih terpejam itu kini mulai perlahan-lahan terbuka menampilkan manik coklat kehitaman, pemuda yang tadinya terbaring nyaman itu mulai membangkitkan tubuhnya menjadi terduduk di atas ranjangnya...

Tok...

Tok...

Ceklek...

Terdengar kembali suara ketukan pintu di susul dengan suara pintu yang terbuka..

"Selamat pagi, Tuan muda"

Sang Tuan muda tersebut nampak tak mau memperdulikan apa yang di ucapkan oleh Maid utama keluarganya yang saat ini tengah berdiri tak jauh dari ambang pintu kamar tersebut..

Pemuda itu bernama lengkap Jeon Wonwoo pemuda berusia 19 taun yang harus kehilangan fungsi indera penglihatan sejak kecil karena sebuah kecelakaan itupun langsung menggeserkan tubuhnya dan menurunkan ke-2 kaki nya di lantai dingin kamarnya, hal itu membuat Ibu kim dengan otomatis berjalan mendekat dan membantu memasangkan sepasang sandal rumah pada kaki Wonwoo lalu setelahnya memberikan sebuah White Cane/Instisblind atau tongkat bantu untuk penyandang tunanetra pada tuan mudanya. Setelah itu Wonwoo berdiri lalu berjalan dengan perlahan dan santai menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, sementara ibu kim akan menyiapkan baju dan perlengkapan lainnya yang di butuhkan putra bungsu majikannya tersebut dan menunggunya bersiap di luar kamar...

Di rumah ini Wonwoo hanya tinggal bersama kakak perempuannya dan beberapa maid juga pengawal...

Jeon Seulgi sebuah nama yang tak asing di negara bahkan luar negara sana, Seulgi adalah seorang Model profesional sekaligus pemimpin perusahaan keluarga saat ini, Harusnya Wonwoo lah yang menjadi pemimpin perusahaan keluarga setelah usianya di nyatakan legal dan dirinya siap untuk memimpin namun karena keterbelakangannya tidak ada yang bisa dia lakukan entah sampai kapan. Setiap harinya Wonwoo hanya akan menghabiskan waktu di taman atau membaca di ruang baca dengan buku khusus untuk orang-orang sepertinya...

Wonwoo tidak memiliki teman karena dirinya harus bersekolah secara homeschooling di rumah, membuatnya tidak banyak di kenal oleh siapapun...

"24 buah anak tangga" Ucapnya dalam hati setelah sampai di anak tangga terakhir setelah selesai bersiap...

Wonwoo tahu kakaknya itu pasti sudah ada di meja makan karena dirinya dapat mencium bau parfum khas milik Seulgi. Meskipun dirinya memiliki kekurangan sekalipun namun Wonwoo masih mengandalkan panca indera miliknya yang lain seperti telinga dan hidung...

(On Going)PETRICHORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang