Prolog

52 3 0
                                    

☀️

Cuaca di Balikpapan saat ini terlihat tak bersahabat matahari menghilang tertutup awan, kegelapan menyapa tak berselang lama hujan turun deras membasahi bumi, membuat perasaan Aira semakin hancur gadis itu, terdiam isak tangis terdengar pilu ia menyeka air mata, yang terus menerus menetes membasahi pelupuk matanya, bagaimana tidak pikirkannya saat ini kacau, karena ibu tirinya terlilit hutang maka sebagai gantinya Aira harus menikah dengan seorang anak juragan kaya agar hutang sang ibu di anggap lunas.

Aira terduduk di tepi ranjang tangannya bergerak meraih sebuah, bingkai foto yang berdiri kokoh tepat di atas meja kecil, yang ada di kamarnya dalam foto tersebut menampilkan potret dirinya bersama Arsy yang tak lain, adalah calon suami pilihan dari Ayahnya namun beliau, tidak mengetahui sama sekali jika istri barunya itu merencanakan pernikahan paksa atas putrinya demi melunasi hutangnya yang sudah cukup banyak menumpuk.

Aira terduduk di tepi ranjang tangannya bergerak meraih sebuah, bingkai foto yang berdiri kokoh tepat di atas meja kecil, yang ada di kamarnya dalam foto tersebut menampilkan potret dirinya bersama Arsy yang tak lain, adalah calon suami pilihan da...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu kamar Aira dibuka seorang perempuan paruh baya melangkah masuk, membawa nampan berisi sup daging kesukaannya gadis itu hanya mendongakkan kepalanya sebentar sebagai respon.

“Non makan dulu ntar sakit lo.” kata bi Aminah menawarkan lalu meletakan mangkuk berisi sup daging di atas meja khusus, yang sudah sang Ayah sediakan, karena beliau tau betul Jika putrinya itu pasti akan di suruh makan di dapur dan diperlakukan seperti pembantu jika beliau sedang tidak di rumah. 

“Terima kasih Bi.”  balasnya lembut kemudian mengambil alih mangkuk sup yang sudah di siapkan oleh Bi Aminah.

Bi Aminah terlihat senang senyumnya mengambang kala melihat Aira, makan dengan lahap tanpa ada yang mengganggunya seperti kejadian yang terjadi beberapa hari lalu, seketika raut wajah beliau berubah menjadi sedih, ingatannya kembali terputar mengingat apa yang ibu tirinya lakukan pada gadis di hadapannya yang sudah ia anggap seperti anaknya sendiri.

💐💐💐

Suara kicauan burung yang begitu bising terdengar gadis itu masih tertidur pulas karena kelelahan seusai di suruh membersihkan rumah sendirian tanpa boleh dibantu oleh siapapun bahkan Bi Aminah juga di larang keras membantu.

***


Pukul enam pagi buta seorang perempuan paruh baya berjalan menuju kamar Aira secara tiba-tiba wanita tua berumur lima puluh tahun itu menggedor gedor pintu kamar Aira membuat gadis itu tersentak kaget saat itu ia masih tertidur lelap ia jadi terbangun karena suara teriakan ibu tirinya.

“Bangun kamu anak tiri tugas kamu cuciin baju saya sampai bersih.”  Teriaknya lalu menggedor gedor pintu kamar Aira berulang kali 

”  Teriaknya lalu menggedor gedor pintu kamar Aira berulang kali 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Iya maa.”  jawabnya dari dalam sana gadis itupun beranjak dari kasur lalu berjalan keluar ke arah pintu 

Pintu dibuka terlihat bu Tari menatap tajam ke arah Aira membuat gadis itu merasakan gemetar pada tubuhnya 

“Enak banget, kamu ya masih tidur jam segini sini kamu!”  Tari menarik paksa tangan Aira menuju kamar mandi  

“ampun maa ampun maafin Aira.” ucapnya memohon suara isak tangisnya kembali terdengar saat dirinya di seret secara paksa ke kamar mandi.

Tari tidak mempedulikan hal itu ia tetap mengguyur tubuh Aira dengan segayung air dingin gadis itu kedinginan baju yang dipakainya pun ikut basah kuyup terkena air

Karena kedinginan Aira sampai pingsan karena ulahnya membuat rasa takut pada diri Tari semakin bergejolak wanita itu terdiam dengan segera ia menghentikan aksinya setelahnya meninggalkan Aira sendirian dalam kondisi pakaiannya yang masih basah sehingga butuh untuk segera di ganti.

Bi Aminah yang saat itu menjadi saksi atas kekejaman Tari dengan cepat mengirim video yang ia rekam secara diam diam pada pak Adam melalui pesan singkat WhatsApp seusai mengirim video pada pak Adam sebagai bukti beliau dengan cepat meminta bantuan pada Afkar anaknya untuk membawa Aira ke kamar. 

Beliaupun juga meminta maaf kepada pak Adam selaku majikannya melalui pesan WhatsApp karena ia tidak bisa berbuat apa-apa saat melihat Aira di zalimi oleh ibu tirinya.

💐💐💐

Gimana prolognya?

Semoga suka yaaa Terimakasii udah mau meluangkan waktu kalian untuk membaca karya author semoga buat kalian yang baru baca bisa jadi orang sukses Aamiin

Salam cinta dari Author luv u!

                                

  

                       

 

Cinta Terhalang Kasta (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang