16

1.4K 89 1
                                    


"Pelan-pelan saja." Ucap Jeno, pria tampan itu menatap Yushi yang mengayuh sepedanya tanpa dua roda kecil sebagai bantuan di kanan kirinya.

Yushi mengangguk, dengan pelan dan hati-hati Yushi mengayuh sepedanya.

Bruk

Jaemin tersentak, pria manis yang sedang menatap sekitar taman kini mengalihkan pandangannya kearah Yushi.

Anak itu jatuh.

Jaemin hendak mendekat namun mengurungkan niatnya saat Jeno lebih dulu mendekat kearah anak mereka.

Membantu Yushi untuk bangkit, hingga suara tangisan si kecil terdengar.

Jeno mendekat kearah Jaemin dengan Yushi yang menangis dalam gendongannya, juga tangan satunya yang membawa sepeda Yushi.

"Buna." Jaemin tersenyum, pria manis itu membawa Yushi dalam pangkuannya.

Anak itu masih menangis, Jaemin membiarkan sampai tangisan itu mereda.

"Sakit." Lirih Yushi.

"Mana yang sakit?" Tanya Jaemin.

Yushi memperlihatkan siku juga kakinya yang terlihat lecet itu pada Jaemin.

"Tunggu ayah ambil kotak p3k sebentar, ya?" Yushi mengangguk, anak itu diam saat Jaemin membersihkan lukanya dengan air yang sang ibu bawa.

Jeno duduk di samping Jaemin, pria itu membuka kotak p3k lalu mengobati luka Yushi.

Anak itu meringis dengan mata berkaca-kaca menatap Jaemin, sebelum menenggelamkan wajahnya pada dada Jaemin.

Jaemin mengelus rambut Yushi.

"Selesai." Kata Jeno, Yushi menatap Jeno dengan senyum.

"Terima kasih, ayah." Jeno mengangguk.

"Setelah ini tidak takut untuk belajar naik sepeda lagi, kan?" Ucap Jeno, Yushi diam sebentar.

"Tidak tau." Anak itu menundukkan kepalanya.

Jaemin memberitahu Yushi jika jatuh dalam belajar bersepeda itu tidak apa-apa, karena itu proses sebelum Yushi bisa membawa sepeda dengan lancar nantinya.

Yushi mendengar itu mengangguk, mengatakan jika dirinya tak takut untuk belajar naik sepeda lagi bersama Jeno.

"Pintarnyaaaaa~"

Yushi tersenyum malu, anak itu kembali memeluk Jaemin meski sedikit meringis.

Jeno menggendong Yushi, ketiganya masuk ke dalam rumah dengan Jaemin yang membawa kotak p3k.

Setelah mencuci tangan juga kaki, Yushi duduk di karpet berbulu dikamar orang tuanya.

Menonton kartun dengan tenang sementara Jeno mandi dan Jaemin mengambil cemilan untuk sang anak.

Jaemin sering membuat cemilan sendiri untuk Yushi, agar lebih sehat. Juga beberapa kue kering yang Jaemin buat saat Yushi sekolah dan Jeno yang di kantor.

Mengisi waktu luang, daripada bosan.

Oh, ya. Yushi itu masih menyusu, entah pada Jaemin atau di botol susu.

"Yuci." Panggil Jaemin, pria itu menaruh nampan berisi susu dan cemilan di meja kecil.

Menatap Yushi yang membaringkan tubuhnya diatas karpet dengan mata yang sedikit terpejam.

"Mau susu." Kata Yushi, anak itu menatap Jaemin dengan mata mengantuk.

"Ini." Yushi menerima botol susu yang Jaemin berikan, kemudian bangkit dan berjalan kearah Jaemin untuk duduk di pangkuan sang ibu.

secret | nomin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang