2. Antwoord

3 0 0
                                    

♡♡♡

Yang satu nya sudah langsung jatuh dan kepalanya berdarah. Silvi lalu mengambil kedua botol itu dan berdiri menghadap kedua pria itu.

Kedua pria itu marah karena melihat temannya tepar dibuatnya.

“Kita habisi saja bocah itu” ucap pria itu

Mereka berdua maju hendak memukulnya namun dengan cepatnya Silvi menarik tangan mereka dan memukul kepala mereka dengan botol kaca itu satu persatu. Semuanya terjatuh dengan kepala berdarah bercucuran.

Dengan ekspresi datar Silvi mengambil kemejanya dan memakainya kembali. Lalu dia pun berjalan kembali pulang ke rumahnya.

♡♡♡

Chat grup trio cewe brandal:

“Eh gais, kok si cupu itu sampai sekarang belum ke rumah gue ya?”
“nyasar paling dia”
“atau jangan-jangan diganggu setan disana”
“mana mungkin, dia kan pemberani akan kegelapan”
“sok tau luh!”
“awas aja kalau besok tas makeup gue masih ada dilaci! Tau rasa tuh cupu!”

♡♡♡

Senin hari pun tiba. Dikelass X IPA 4 ada siswi pindahan baru. Dia diperkenankan berkenalan di depan kelas.

“ Hai teman-teman, kenalin nama gue Faradila Agnesia. Kalian bisa panggil gue Fara. Gue pindahan dari Jakarta. Senang bertemu dengan kalian semua.” Ucap Fara tersenyum

“baik fara, Silahkan duduk di samping Silvi” ucap pak Farel

Lalu pak Farel keluar dari kelas itu karena jam itu bukan kelasnya. Fara kemudian duduk disamping Silvi.

“Hai, gue Fara, gue boleh duduk disini kan?” tanya Fara

“Boleh” jawab Silvi mengangguk
Ia masih sibuk mengepang rambutnya.

“bagi nomer wa dong, sekalian masukin gue di grup kelas” ucap Fara

“gue bukan adminnya, jadi gabisa masukin” jawab Silvi tersenyum

Mereka berdua lanjut mengobrol dengan seru. Dengan mudahnya Fara bergaul dengan semua teman-temannya.

♡♡♡

Bel istirahat berbunyi, Beva, Sasa dan Flora menghampiri kelas Silvi. Mereka bertiga menghampiri Silvi dan marah-marah setelahnya.

Dia menarik tangan Silvi dengan kencang dan mendorongnya ke pojokan tembok samping jendela. Beva menampar pipi Silvi keras.

Prakk!!

Fara terkejut melihatnya lalu datang menghampiri mereka.

“Woyy! Kalian apa-apaan sih?!” tegas Fara

“Siapa lo? Anak baru?” tanya Beva

“Iya. Kenapa kalian bully Silvi hah?!” tegas Fara dengan nada tingginya

“itu karena dia ga nurutin perintah gue. Tas makeup gue ga dia ambil! Heh! Kemana aja lo semalaman? Gue tungguin ga muncul-muncul!” tegas Beva menatap Silvi

“Hak apa lo nyuruh-nyuruh Silvi?” tanya Fara

“Ini bocah siapa sih ganggu banget!” karena marah Beva mendorong Fara hingga terjatuh dan dahinya terbentur oleh sudut meja yang terbuat dari kayu. Melihat hal itu, Silvi jadi kembali emosi dan dia berubah jadi aneh lagi.

Tiba-tiba Silvi melepaskan kuncir rambut kepangnya dan merapikan rambut panjang hitamnya. Mereka bertiga seketika heran dengan Silvi yang menatap mereka dengan tatapan aneh. Seperti bukan Silvi.

“Belum puas kalian mengganggu?” tanya Silvi dengan nada aneh

Beva menggenggam tangan Silvi dan mendorongnya kencang ke tembok. Akan tetapi Silvi memutar balikan tangan itu dan mengilirnya. Beva teriak kesakitan.

Sasa marah dan menghampiri Silvi akan tetapi Sasa didorong oleh satu tangan Silvi satunya dan membuat ia terpental jauh. Sudah terlihat itu bukan kekuatan manusia.

“Silvi sadarr!!” teriak Flora

Flora lalu datang membawa buku paket dan memukul kepala Silvi dengan itu.
Silvi langsung jatuh pingsan dan mereka bertiga langsung lari meninggalkan kelas itu.

Fara mengampirinya.

“Silvi bangun, lo gapapa?”

Silvi membuka matanya dan terdiam
Bel masuk berbunyi , segerombolan anak-anak yang dari kantin mulai memasuki kelas. Silvi berdiri dan keluar berjalan menuju Uks. Sedangkan Fara masih membenahi buku-buku yang jatuh berserakan itu.

Lalu ada satu cowok datang mendekat, ia mengambil buku paket yang terjatuh di samping Fara. Fara masih melihat ke arah Silvi yang berjalan aneh keluar kelas. Dia masih bertanya-tanya dalam pikirannya.

“ini bukunya” ucap cowo itu yang membantu mengambilkan buku tadi

“makasih” jawab Fara hendak pergi

Cowo itu menarik tangan Fara dan menghentikan langkahnya.

“Dahi lo berdarah” ucap cowo itu

“kalau ga diobati, nanti infeksi” lanjutnya
Fara teringat kalau tadi ia jatuh terbentur meja

Langkah cepat cowo itu mengambil tisu yang ada di meja guru dan membantu membersihkan darah itu dari dahi Fara. Ia kemudian merogoh handsaplas dari celananya dan menempelkannya di dahi Fara yang terluka itu.

“Thanks ya” ucap Fara tersenyum
Hal itu dilihat oleh semua murid dalam kelasnya. Membuat semua nya menjadi tersalting.

Kemudian mereka duduk di bangkunya masing-masing.

“ciee ada yang pdkt nih” kekeh Harun, teman sebangkunya cowo yang bernama Alfa itu.

“apa sih engga” elak Alfa
Fara menunggu kedatangan Silvi. Tak lama kemudian, Silvi masuk bertepatan dengan guru masuk juga. Ia kembali duduk disamping Fara.

“lo darimana aja sih?” tanya Fara

“dari UKS, ambil pereda pusing.” Jawab Silvi

“lo yakin udah gapapa?” tanya Fara
Silvi mengangguk.

“Eh trus luka di dahi lo siapa yang obatin?” tanya Silvi

Jari tangannya menunjuk ke arah Alfa.

“sama dia” ucap Fara

“oh itu namanya Alfa Nugraha, panggilanya Alfa” ucap Silvi

“ganteng, dia udah punya pacar belum sih?” tanya Fara

“belum. Dia gampang dideketin tapi ga gampang buat naklukin hatinya. Gue juga heran kenapa dia masih jomblo” ucap Silvi


♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

GEIST Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

Una vendetta che deve essere vendicata

GEISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang