Assalamualaikum renicaaa...
Semangat menjalankan hari-hari nyaaa
Tandai TYPOOOO.
****
Sesampainya dirumah Humai, kini mereka semua sudah berkumpul diruang keluarga. Selain keluarga Humai, keluarga Gus Yusuf pun turut berkumpul.
"Abang ga mau jelaskan?" tanya Humai langsung kepada Aiman.
"Sayang," tegur Gus Yusuf.
"Iya Humai sayang," ledek Aiman.
Disisi lain Amira sibuk menundukkan kepalannya dan memainkan jarinya sendiri.
"Angkat kepalamu, nak," ucap bunda Husna.
"Baik bunda," balas Amira.
"Assalamualaikum semuanya," salam Aiman yang akhirnya membuka suara untuk menjelaskan.
"Waalaikumsalam,"
"Cepat bang," ujar Humai.
"Jannah," tegur Gus Yusuf lagi.
"Diem mas," jawab Humai.
"Jadi ...," ujar Aiman menjelaskan kejadian kemarin kepada seluruh keluarga.
"Amira sekarang kakak ipar aku?" tanya Humai.
"Iya sayang," jawab bunda Husna.
"Amira," panggil Humai sembari bangun dari duduknya dan berlari menghampiri Amira.
"Humai," jawab Amira yang ikut bangun dan berlari menghampiri Humai.
"Ayah kamu ga pernah berubah," ujar Humai yang sudah memeluk Amira.
"Ma-maaf Humai" balas Amira yang meminta maaf.
"Kenapa minta maaf? kamu ga salah, malah aku senang kamu nikah sama Abang Abil. Aku percaya sama Abang Abil, kamu baik-baik ya sama Abang Abil," ujar Humai.
"Makasih Mai, kamu udah izinin aku nikah sama Abang kamu. Aku takut kamu kecewa, aku izin mencintai Abang kamu juga ya, Mai," izin Amira kepada Humai.
"Silakan Amira, itu udah jadi kewajiban kamu," jawab Humai sembari melepas pelukannya.
"Abang jangan sakitin sahabat aku ya," ujar Humai kepada Aiman.
"Siap sayang," jawab Aiman.
"Bang," tegur Gus Yusuf.
"Masih aja, saya juga udah punya istri, Gus," jawab Aiman sembari mendekati Amira.
"Iya kan sayang?" tanya Aiman yang sudah berada di depan Amira.
"I-iya," jawab Amira canggung.
"Abang, Amira, ayah dan bunda mau istirahat ?" tanya Humai.
"Boleh," jawab bunda Husna.
"Di ndalem aja atau mau di rumah Humai?"
"Bebas sayang, yang penting kita bisa istirahat,"
"Ya sudah, Humai tanya suami Humai dulu ya,"
"Bagaimana mas?" tanya Humai kepada Gus Yusuf.
"Bagaimana Abi?" jawab Gus Yusuf kepada Abi Faqih.
"Terus saja, sampai tamu kita pulang lagi," sahut Abi Faqih.
"Kalian istirahat di ndalem saja, ayo Abi antar ke kamar kalian," ucap Abi Faqih kepada Aiman dan Amira.
"Kalau Haidar dan Husna sudah tau kamarnya kan?" tanya Abi Faqih kepada ayah Haidar dan bunda Husna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona, Gus Aiman
RomanceBagaimana dengan seorang Gus yang tiba-tiba dipeluk oleh seorang perempuan? Apakah mereka memiliki hubungan? Lalu bagaimana dengan orang tua mereka? Niat ingin menenangkan diri di sebuah taman, lalu ketika sedang menyendiri hujan ikut menemani. Keti...