Chapter 3

149 34 3
                                    



Taehyung berdiri di depan cermin di kamar tidurnya, mengenakan setelan jas hitam yang rapi. Ia menyisir rambutnya dengan hati-hati, memikirkan setiap detail penampilannya. Di sampingnya, Jungkook duduk di tepi tempat tidur, mengenakan gaun malam yang elegan. Mereka sudah dua tahun menikah, namun belakangan ini hubungan mereka terasa renggang.

Pesta malam ini adalah acara besar yang akan menarik perhatian publik. Taehyung, yang dikenal sebagai dokter sekaligus pemilik rumah sakit ternama, dan Jungkook, seorang desainer fashion sukses, adalah pasangan yang sering menjadi sorotan. Namun, belakangan ini mereka jarang tampil bersama dengan penuh kemesraan. Taehyung merasa ini adalah kesempatan untuk memperbaiki citra mereka.

"Jungkook, kau siap?" tanya Taehyung sambil mengalihkan pandangannya dari cermin ke arah Jungkook.

Jungkook tersenyum tipis.
"Aku siap. Tapi apa aku harus ikut" tanya Jungkook yang enggan untuk keluar

Taehyung menghela napas
"Ini bukan hanya tentang kita. Ini tentang citra kita, dan juga tentang bagaimana orang melihat kita sebagai pasangan. Jika aku tidak datang bersamamu akan jadi sorotan publik" jawab Taehyung

Jungkook mengangguk, meskipun matanya menunjukkan keraguan. "Baiklah, aku akan melakukannya" ucap Jungkook pada akhirnya

Saat mereka memasuki ballroom yang megah, sorotan kamera langsung mengarah ke mereka. Mereka berjalan berdampingan, menggenggam tangan satu sama lain dengan penuh keyakinan. Mereka tersenyum, berbicara dengan penuh kehangatan kepada para tamu dan berpose di depan kamera.

Di tengah keramaian pesta, Taehyung mengajak Jungkook menuju kelompok kolega barunya yang sedang berdiskusi di sudut ruangan. Jungkook sedikit canggung, tetapi Taehyung mengisyaratkan agar ia tetap tenang dan percaya diri.

"Jungkook, aku ingin kamu bertemu dengan beberapa rekan kerjaku. Mereka sudah mendengar banyak tentangmu," kata Taehyung dengan senyum yang meyakinkan.

Mereka mendekati kelompok yang terdiri dari beberapa dokter dan profesional kesehatan, yang tampak asyik berbicara tentang proyek terbaru mereka. Taehyung membersihkan tenggorokannya dan memulai pengenalan.

"Semua, ini adalah Jungkook, istriku dan seorang desainer fashion ternama. Jungkook, ini adalah Dr. Kim, Dr. Lee, dan Dr. Park."

Para kolega Taehyung menyambut Jungkook dengan ramah. Dr. Kim, seorang pria berusia pertengahan empat puluhan dengan senyum hangat, mengulurkan tangan.
"Senang bertemu dengan anda nyonya kim. Tuan kim Taehyung sering menceritakan tentang prestasi dan pekerjaan anda." Ucap salah satu kolega Taehyung

"Terima kasih, Dr. Lee. Senang bertemu dengan Anda semua," jawab Jungkook dengan senyum ramah, sambil berjabat tangan dengan setiap kolega.

Dr. Lee, seorang wanita muda dengan sikap energik, menimpali, "Aku harus mengatakan, baju anda malam ini sangat menawan. Apakah ini salah satu karya terbaru dari koleksimu?" Tentu saja ia sangat penasaran
Jungkook tersenyum bangga.
"Ya, ini adalah salah satu desain terbaru. Terima kasih atas pujiannya." Ucap Jungkook

Selama percakapan, Taehyung tetap berada di sisi Jungkook, sesekali menyela untuk menambahkan informasi tentang proyek-proyek terbaru Jungkook. Mereka membahas desain, tren mode, dan bagaimana Jungkook menggabungkan kreativitasnya dengan pengalaman yang mendalam.

Momen ini juga memberikan kesempatan bagi Taehyung untuk menunjukkan kekagumannya terhadap Jungkook dan memperlihatkan sisi lain dari hubungan mereka kepada koleganya. Jungkook, yang awalnya merasa canggung, mulai merasa lebih nyaman saat melihat Taehyung mendukung dan mengapresiasi dia di depan rekan-rekannya.

"Jungkook benar-benar ahli dalam dunia fashion," kata Taehyung dengan penuh kebanggaan.
"Aku sangat bangga memiliki dia sebagai pasangan dan sangat terinspirasi oleh karyanya."puji Taehyung sejak tadi
"Ahh anda sangat beruntung tuan kim" puji salah satu kolega Taehyung

Jungkook menatap Taehyung dengan rasa terima kasih dan senyum hangat, merasa dihargai dan didukung. Percakapan terus berlanjut dengan lebih santai, dan Jungkook mulai menikmati kesempatan ini untuk berkenalan lebih dekat dengan dunia yang selama ini lebih asing baginya.

Ketika mereka berpamitan dengan kolega Taehyung, Jungkook merasa lebih terhubung dengan lingkungan sosial suaminya. Malam itu, tampaknya pesta tidak hanya memperbaiki citra publik mereka, tetapi juga membuka jalan untuk komunikasi dan pengertian yang lebih dalam dalam hubungan mereka.

****

Dalam mobil yang melaju pelan menuju rumah mereka, suasana tenang namun terasa berat di antara Taehyung dan Jungkook. Lampu-lampu kota berkilauan di luar jendela, sementara di dalam mobil, suasana canggung mendominasi. Taehyung memecah keheningan dengan nada serius.

"Jungkook," Taehyung memulai, suaranya tenang namun penuh ketegangan,
"saat aku berbicara dengan kolegaku tadi malam, mereka menyebutkan bahwa kamu sempat bertanya tentang perceraian dan prosedurnya." Tanya Taehyung dengan masih fokus ke jalan

Jungkook terkejut mendengar pertanyaan itu. Matanya melirik ke arah Taehyung, mencoba membaca ekspresi wajahnya yang tak terbaca.
"Taehyung, apa yang mereka katakan padamu? Aku hanya bertanya-tanya, itu semua." Balas Jungkook dengan tidak menoleh sama sekali

Taehyung menghela napas panjang.
"Mereka mengatakan bahwa kamu menanyakan tentang syarat dan biaya perceraian. Apakah itu benar? Apakah kamu sedang memikirkan perceraian?" Tentu saja tahu karna Jungkook mungkin bosan dengan kerenggangan hubungan mereka

Jungkook merasakan hatinya berdebar lebih cepat. Ia tahu bahwa pertanyaan itu pasti akan menimbulkan kekhawatiran, tetapi ia merasa bahwa kejujuran adalah hal yang penting sekarang.
"aku tidak bermaksud untuk membuatmu malu. Aku hanya... merasa bingung dan frustasi belakangan ini. Aku ingin tahu tentang semua opsi yang ada, bahkan jika itu bukan sesuatu yang ingin aku lakukan."ujar junhkook

Taehyung memperhatikan Jungkook dengan seksama.
"Kenapa kamu merasa perlu mencari tahu tentang perceraian? Apakah ada sesuatu yang terjadi yang membuatmu merasa seperti ini?"tanya Taehyung lagi

Jungkook menatap jendela mobil, mencoba mencari kata-kata yang tepat.
"Kita sudah mengalami banyak kesulitan belakangan ini. Kadang-kadang aku merasa kita semakin jauh satu sama lain. Aku hanya merasa tertekan dan tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya ingin tahu apa saja kemungkinan yang ada, bahkan jika itu adalah pilihan terakhir."

Taehyung memejamkan mata sejenak, mencoba menenangkan dirinya.
"Jungkook, aku tahu kita menghadapi banyak tantangan, dan aku juga merasakannya. Tapi berbicara tentang perceraian bukanlah solusi. Aku ingin kita mencari cara untuk menyelesaikan masalah kita bersama."

Jungkook mengangguk, merasakan beban yang terasa sedikit lebih ringan saat Taehyung mengungkapkan keprihatinan dan niatnya untuk berjuang.
"Aku juga ingin kita memperbaikinya. Aku merasa sangat tertekan dan merasa seolah kita sudah kehilangan arah. Aku ingin kita mencari cara untuk memperbaiki hubungan kita, bukan malah mengakhiri semuanya." Ucap Jungkook frustasi

****

"Aku dan Taehyung memiliki hubungan di luar pekerjaan"

"Apa yang kau maksud suamiku?"

****

Haiii beb semoga suka yaa

Betrayal (taekook) 21++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang