Part 1

191 14 4
                                    

JossGawin
.

More Than Love

Lirikan tajam matanya dan fokusnya sama sekali tidak terpecah walaupun lawannya menyerang dari kanan dan kiri. Tubuhnya beberapa kali memutar menghindari serangan sembari mencari celah untuk tetap mencapai tujuannya.

Ia mempertahankan bola ditangannya menuju ring yang sudah berada dekat di depannya.

Sekali lompat dan hap. Masuk!

Ia dan teman satu timnya bersorak senang karena latihan sore ini berjalan dengan baik. Keringat sudah bercucuran juga kakinya yang mulai pegal.

Gawin dan teman-temannya berjalan menuju tempat duduk di samping lapangan sembari mengusap keringat mereka dengan handuk.

"Win! Abang lo tuh udah jemput"

Gawin mendongakkan kepalanya dan melihat Joss sudah masuk ke arena lapangan basket dengan air minum di tangan kirinya.

Sang kakak menghampirinya dan menyodorkan minuman untuknya.

"Capek?"

Gawin menganggukkan kepalanya sembari menghabiskan minuman yang dibawakan oleh Joss.

"Pelan-pelan minumnya dek"

Joss mengusap peluh di pelipis Gawin lalu membantunya membersihkan keringat dengan handuk.

"Abang kapan sampe? Bukannya Abang hari ini ke kantor Ayah ya"

"Udah kelar urusannya dari tadi, makanya Abang langsung kesini. Nanti ada yang ngambek kalo gak dijemput"

Gawin yang merasa tersindir menyela tidak terima.

"Ih gak ya! Siapa juga yang ngambek, orang gue bisa pulang sendiri"

"Lah emang lo? Satpam noh ngambek kalau gak gue jemput"

Gawin merengut kesal, sedangkan yang lebih tua tertawa kecil sambil mengelus sayang kepala adiknya.

Fokus Joss teralihkan pada headband hitam yang dikenakan oleh Gawin.

"Headband baru? Kapan lo belinya? Beli sama Bunda?"

Gawin mengusap headband barunya dan tersenyum kecil.

"Ini dikasih sama Kak Podd hehe. Bagus gak Bang?"

Joss mengerutkan dahinya tidak suka.

"Lepas aja, jelek banget"

Gawin memukul lengan sang Kakak dengan kesal lantaran mengejek headband barunya.

"Ini bagus ya. Selera Abang aja yang norak"

"Jelek! Jelek banget. Lagian ngapain sih si Podd ngasih ngasih lo beginian? Dia naksir sama lo"

Gawin mengedikkan bahunya.

"Kalau iya emang kenapa, kak Podd oke juga"

"Gak boleh!" Joss langsung menginterupsi perkataan Gawin.

"Dih kenapa"

"Gue gak suka, siapapun yang mau deketin lo harus lewat seleksi gue. Dan Podd gak lolos seleksi"

Gawin memandang sang kakak kesal. Freak sekali batinnya.

Tanpa memperdulikan adiknya yang sudah memasang wajah bete, Joss lalu berjalan keluar sambil menenteng tas milik Gawin dan meninggalkan adiknya yang mencak-mencak tidak terima.

Gawin berpamitan pada teman-temannya di club basket lalu menyusul sang kakak yang sudah berjalan keluar dari lapangan.

Dalam perjalanan pulang, keduanya tidak bersuara sama sekali. Hanya menikmati musik yang mengalun pelan dan memperhatikan jalanan yang cukup macet karena ini sudah jam pulang kantor.

More Than Love | JossGawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang