2. Cemburu

122 10 4
                                    

Happy reading!!

"Rion, nanti pulang bareng aa mau nggak?" Saat ini, rion dan samudra sedang berada di kantin untuk makan siang

Mereka tidak hanya berdua, tapi ada Ryan, jihan, yudha, dan Sebastian.

"Maaf a, tapi rion udah pulang sama kak dimas, soalnya tadi dia nawarin dan aku nggak enak mau nolak dia" jawab rion, hal itu membuat bahu samudra merosot dan tatapannya menjadi tidak semangat

Ryan yang menyadari itu langsung menatap ke arah samudra, dia merasa kasihan kepada adiknya itu.

Tapi sayangnya dia tidak bisa berbuat apa-apa, dan tidak mungkin juga dia memaksa rion untuk pulang bersama samudra.

"Ian, nanti pulangnya aa anterin ya?" Ucap jihan tiba-tiba, membuat Ryan langsung menepuk pundak jihan dengan sedikit keras dan memberikan kode untuk jangan berkata seperti itu di depan samudra, karena dia pasti cemburu melihat kakaknya yang bisa bermesraan dengan 'calon kekasihnya' sedangkan dia? ingin dekat dengan rion saja susah.

"Abang, nanti anterin yudha pulang boleh nggak? soalnya mama lagi sibuk" pinta yudha kepada Sebastian

"Boleh, tapi sehabis abang nganterin rina dulu ya" Jawab Sebastian yang langsung mendapatkan tatapan bertanya dari yudha

"Rina? abang ngapain nganterin dia pulang? bukannya dia udah punya pacar?" Apa apaan? kenapa bisa Sebastian mengantarkan rina pulang, padahal kan rina sudah mempunyai kekasih

"Di suruh sama ibunya, kebetulan ibunya dia sama ibunya abang itu sahabatan, jadi abang yang di suruh nganterin pulang karena pacarnya lagi ada urusan katanya"

"O-oh, yaudah gausah deh bang, nanti yudha pulang naik gojek aja" yudha lebih baik menolak daripada harus melihat orang yang dia cintai harus berdekatan dengan orang lain

"Loh kenapa? sebentar aja kok, lagian rumahnya rina juga nggak jauh" Ucap Sebastian, yudha tak langsung menjawab, tapi dia malah langsung pergi meninggalkan mereka yang daritadi hanya diam dan menyimak saja

"Harusnya aku nggak terlalu memaksa bang tian, dia nggak bakalan suka aku juga kan?" Ucap yudha dalam hati, sembari melangkahkan kakinya dan pergi ke arah kelas

"Yudha kenapa? emangnya gue salah?" Tanya Sebastian kepada teman-temannya

"Pikir sendiri bang, tapi harusnya lo ngerti kenapa dia bisa kayak gitu" Jawab Ryan dengan sedikit malas

........

T~B~C

Holaaaaa

Ada yang kangen ngga nih sama aa jian??

Maaf yaa kalo sekarang aku jarang atau ngga pernah update sama sekalii :(

Karena jujur aja aku bingung mau ngelanjutin nya kayak gimanaa

Oh iya, untuk chap ini bakalan pendek dulu yaa, nanti kalo aku udah ada banyak waktu pasti bakal sempetin buat bikin chap yang lebih panjang

Okeyy segitu aja dulu guyss, byee

maacih muach 😘😘

JANLUP VOTMEN!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐀𝐚 𝐉𝐢𝐚𝐧?! || Jaeri ffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang