BAB 1

10 2 0
                                    

Situasi memperlihatkan sebuah mobil yang terparkir disebuah lobi hotel yang sangat mewah,.

Dan beralih pada dua orang laki laki tambun yang sedang berenang didalam kolam renang yang dijaga ketat oleh beberapa orang berpakaian serba hitam dan kaca mata hitam yang melengkapi penampilannya tak lupa dengan alat komunikasi yang terpasang pada telinga mereka masing2.

Beberapa orang yang berpakaian hitam tdi tampak mengamati situasi, jikalau ada sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi,.
Sedangkan dua pria tambun tdi masih asik mengobrol sambil berenang .

Bahkan pria berpakaian serba hitam tadi tmpak menyebar di seluruh lorong hotel, dan kafe dihotel tersebut.

Seolah dua pria tambun yang berenang tadi adalah seseorang yang sangat penting, hingga harus dijaga ketat pengamanannya.

Hingga suara tembakan terdengar dan dengan cepat pria yang berpakaian serba hitam tadi itu menyebar untuk mengamankan dua pria tambun tersebut, dan mengelilingi ,berjaga untuk melindungi dua pria tambun tersebut.

Suasana ricuh terjadi pada saat pria tambun yang berenang tadi berusaha menyelamatkan diri dibawah pengamanan pria berpakaian serba hitam itu,.

Berusaha menghindari beberapa tembakan yang memang sengaja mengincar dua pria tambun tersebut,.

Suara tembakan berkali kali terdengar, hingga tembakan hampir saja mengenai salah satu dari pria tambun itu, beruntung seorang tentara, dengan cepat mengamankannya hingga tembakan itu meleset kearah lain,.

Tentara tersebut menuruni tangga untuk mengamankan situasi dengan berjaga disebelah salah satu pria tambun tadi sedangkan pria tambun lainnya telah terlebih dahulu telah diamankan dan beberapa tembakan tak dapat terelakan saat dirinya berusaha menghindar dari beberapa orang misterius yang sengaja mengincar nyawa pria tambun itu, hingga akhirnya mereka sampe di sebuah salah satu restoran yang ada di hotel tersebut,.

Namun dirinya belum merasa aman karena tentara tersebut masih melihat situasi yang masih tampak tegang diantara kerumunan manusia , hingga tanpa lengah sedikitpun dirinya memperhatikan orang satu persatu di restoran tersebut dan menajamkan penglihatan dan insting nya sebagai tentara yang telah lama bergelut dalam bahaya saat menjalankan misi.

dirinya sengaja berbaur untuk mengelabuhi musuh yang masih memperhatikannya dari jauh tanpa bertindak karena masih berada ditempat umum, dengan santai nya ia duduk namun tetap waspada sambil mengamati orang orang yang menurutnya mencurigakan yng ingin mengincar seseorang yng ada di sampingnya saat ini.

Hingga saat Dirinya melihat pantulan seseorng yang mencurigakan dari kaca mata yang kebetulan dipakai oleh seorng pengunjung di restoran tersebut yang tepat ada didepannya , dimana di pantulan tersebut memperlihatkan seseorng yang diam diam mendekat kearahnya dan akan menodongkan pistol kearah pria tambun itu, dengan cepat dirinya menunduk dan menembakkan pistol dari bawah kearah orang yang mencurigakan tadi.

Hal itu tentu saja membuat suasana restoran yang tadinya tenang menjadi ricuh karna adanya suara tembakan, dan seseorang yang tewas tergeletak ke lantai akibat terkena tembakan dari sang tentara tadi.

Kericuhan terjadi dimana2 hingga suasana terasa mencekam,

Hingga akhirnya sang tentara berhasil keluar dari kericuhan yang terjadi di restoran tersebut dan berhasil mengamankan sang pria tambun yang sedari tadi dibawah perlindungnnya,

yang memang sedari awal menjadi tujuan dirinya harus berada dihotel itu yaitu untuk melindungi pria tambun tadi yang nyawanya terancam karena ada seseorng yang ingin mengincar nyawanya.

Hingga pada akhirnya ada sebuah mobil berhasil mencegat sang tentara dan pria tambun tersebut Dan memaksa agar mereka masuk kedalam mobilnya,.

Dengan tegas tentara menolak, akan tetapi sang pengemudi mobil meyakinkannya bahwa dirinya adalah suruhan dari sang atasan tentara itu untuk menjemput sang tentara, membantu melindungi,.

Akan tetapi akibat dari instingnya yang luar biasa dirinya tetap menolak dan terpaksa menodongkan pistolnya kearah pria tambun yang harusnya dilindunginya agar sang pengemudi mobil menyerah dan tidak terus memaksanya, sang pengemudi mobil pun menyerah dan menjalankan mobilnya menjauhi area restoran, hingga beberapa saat mobil tersebut meledak, rupa rupanya mobil tersebut telah dipasangi bom oleh musuh yang mengincar nyawa pria tambun dan sang tentara sedari awal.

Membuat sang tentara menghela napas akibat merasa besyukur nyawanya masih terselamatkan akibat kegigihannya.






***

Hingga situasi beralih pada sebuah ruangan yang dimana di ruangan tersebut berjejer beberapa orang tentara, termasuk tentara yang berhasil selamat dari bom saat menyelamat kan seorang pria.

Namun tentara itu sedang ditegur oleh sang komandan karna saat dirinya bertugas kemarin dengn secara terpaksa menodongkan senjata pada seorng pria yang harusnya dilindunginya itu, membuat sang komandan memarahi dan menegurnya dengan tegas karna alasan tersebut.

"Kau harusnya menggunakan otakmu, saat kau menodongkan senjata terhadap seseorng yang seharusnya kau lindungi, kau adalah seorng pengawal bukan seorng penculik" Ucap sang komandan sambil menunjuk sang tentara, sedangkan sang tentara hanya mengarahkan pandangan nya kedepan.

"Coba kau katakan pada saya yang ada dalam pikiranmu saat kau melakukannya" Lanjut komandan dengan tegas.

Tanpa gentar sang tentara menjawab dengan tegas namun pandangannya masih kedepan tanpa menengok sang komandan yang saat ini berada di sampingnya.

"Pak salah satu pelajaran yang kuterima darimu adalah, jika berada dalam situasi kritis, kau harus siap mengorbankan nyawamu, demi untuk melindungi klien, aku sadar aku harus siap untuk mati" Ucapnya dengan tegas sang komandan pun hanya pasrah dan meninggalkan sang tentara.

Namun dibalik kemarahan sang komandan, dirinya adalah sosok yang sangat mengagumi sang tentara tersebut, bagaimana sang tentara melindungi klien dan dedikasi dirinya pada pekerjaan yang ia geluti.

Tetap saja sang komandan tak ingin tentara itu terluka, meski dirinya yakin LALISA MANOBAN adalah sosok yang kuat bahkan meskipun dirinya adalah seorang wanita, namun sang komandan  sangat mempercayai LALISA untuk menjalankan berbagai misi, dan ia yakin LALISA pasti akan berhasil dalam setiap misi yang ia berikan padanya.




***

Pembicaraan terjadi diantara sang komandan dan LALISA  dimana mereka seperti ayah dan anak saling merangkul satu sama lain.

"Masih banyak yang bisa dilakukan oleh seorang pengawal dari pada sekedar begerak cepat dan siap untuk mati,
Pada akhirnya tujuan utamamu adalah menyelamatkan nyawa kliaenmu.

Tapi kau juga harus mendapatkan kepercayaannya dan itulah sesuatu yang harus kau pelajari" Ucap sang komandan pada lalisa dan dengan senang hati lalisa menerima ilmu yang diberikan oleh sang komandan.

"Terima kasih pak" Jawab lalisa melihat kearah sang komandan yang tersenyum tulus.

"Apa tugasku selanjutnya? " Tanya lalisa oda snag komandan membuat sang komandan terkekeh,.

"Kau baru saja menyelesaikan tugasmu , tapi aku sangat beruntung memilikimu lalisa, seseorng yang sangat bisa aku andalkan" Ucap sang komandan merasa bangga terhadap bawahannya itu.

"Apakah aku harus melindungi seseorang lagi? "

"Aku pikir ingin menempatkanmu di thailand , tapi sebelum kau pergi bekerja disana, aku punya tugas singkat untukmu, di Korea Selatan" Ucap sang komandan menyentuh bahu lalisa.

"Korea? " Tanya nya memastikan pendengarannya, sang komandan pun mengangguk.

"Tugas apa? " Sang komandan pun mengarahkan pandangan nya pada seorng lelaki yang bernama KAI yang saat ini sedang bersender di mobilnya sambil mengobrol dengan seseorang.

"Dia adalah kai sang pengusaha yang memiliki perusahaan ternama dan sangat berpengaruh pada negara , dan kau ditugaskan untuk melindungi kekasih orang itu" Ungkap sang komandan sambil menunjuk kearah kai.


























#next chapter

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

bodyguard (JENLISA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang