Chap 19 : One Last Chance Pt. 1

1K 129 25
                                    


Sunoo masih nggak habis pikir dengan perubahan sikap Eunchae jadi tiba-tiba galak banget, padahal seingat dia semalam masih baik-baik aja. Apa Eunchae marah karena dia berhenti kerja ? Atau marah karena Sunoo nggak mau kasih penjelasan apapun tentang keadaannya ? Kemarin dia belum bisa berpikir jernih, mau jelasin juga percuma. Takut adiknya yang sakit malah kepikiran.

"Nggak sekolah ?" tanya Sunoo yang melihat Eunchae duduk di sofa ruang keluarga. Biasanya jam segini udah nggak di rumah.

"Minggu tenang."

"Ohhh... berarti minggu depan mulai ujian ?"

"Hm."

"Uda belajar ?"

"Nanti. Baru juga bangun."

Sunoo hela nafasnya dengan reaksi singkat Eunchae. Dia bahkan tak melihat kakaknya ketika berbicara. Sunoo yang tadinya mau minta tolong adiknya untuk mengobati lukanya, jadi mengurungkan niatnya. Dia pandang obat ditangannya dan Eunchae yang sibuk nonton tv bergantian. Sunoo memilih pergi.

Tapi ternyata diam-diam Eunchae mengamati pergerakan kakaknya dari sudut matanya. Jadi merasa bersalah dia melampiaskann rasa kesalnya ke Sunoo. Kejadian semalam itu juga bukan kehendak Sunoo kan ? Dia nggak tau ada Sunghoon disana. Cuma Eunchae masih kesal karena kakaknya lagi-lagi mengulang kesalahannya.

"Sini, gue bantu bantu obatin."

Sunoo langsung berbalik dan hampiri adiknya. Senyum leganya muncul. Dia kasih obat di tangannya ke Eunchae.

"Olesin yang ini di area mata, terus yang ini di tetesin ya." Sunoo kasih intruksi. Eunchae tak bergeming.

Eunchae oles pelan salep ke area mata Sunoo. Saking takut memancing marah adiknya yang nggak jelas ini, Sunoo sampai nggak berani mengerang sakit saat adiknya nggak sengaja menekan lukanya.

"Gue ke tempat Kak Sunghoon semalam." Eunchae bukan suara. Akhirnya dia jujur setelah semalam tak memberi Sunoo jawaban kemana dia pergi.

Sunoo sudah buka mulut mau bertanya tapi dipotong oleh Eunchae.

"Dan Kak Sunghoon datang ke rumah kita karena gue yang minta buat lihat keadaan lo yang kayak gini ini. Tapi lo nya asyik pacaran sama Pak Heeseung."

Mata Sunoo yang tadi terpejam, kini terbuka. Tangan Eunchae berhenti diudara.

"Serius ? Dia lihat gue sama Heeseung..."

"Iya." Potong Eunchae cepat. "Dia tau lo udah balikan sama Pak Heeseung. Mana lo pake pelukan segala lagi sama Pak Heeseung mentang-mentang ayah nggak ada. Dih kesel gue kalo inget gimana kecewanya Kak Sunghoon nelpon gue ngadu lo balikan sama Pak Heeseung." Eunchae denguskan nafas kesal.

"Ini salah paham Chae. Gue nggak balikan."

"Kalo nggak balikan kenapa pelukan ?"

"Gue juga nggak tau, dia yang peluk gue tiba-tiba." Nada Sunoo meninggi sedikit. Sesaat dia saling pandang dengan adiknya yang dia lihat hela nafas kecil.

"Tetes mata dulu." Eunchae seperti menyerah untuk berdebat. Dia lanjut mengobati kakaknya sampai selesai.

"Gue nggak balikan dengan Heeseung, dia cuma minta tolong gue untuk jadi fake boyfriend dia sampai mamanya berhenti suruh dia nikah..."

"Dan lo mau ?"

"Sudah terlanjur diperkenalkan begitu."

Eunchae berdecih. Dia timpas cepat obat-obatan tadi. "Terserah lo deh kak. Gue udah nggak bisa bantu apa. Cuma gue kecewa aja lo nggak cerita ke gue tentang keadaan lo sekarang. Gue jadi merasa bersalah banget sama Kak Sunghoon udah minta dia perbaiki hubungan dia dengan lo. Gue pikir masalahnya ada di orang lain, ternyata masalahnya diri lo sendiri kak. Lo yang nggak pernah tegas sama diri lo maunya apa sampai bikin orang-orang disekeliling lo ikutan bingung. Sekarang gue nggak mau ikut campur kehidupan lo kak, terlalu complicated." Eunchae berdiri. "Lo kalo merasa bersalah minta maaf ke kak Sunghoon langsung. Gue udah malu banget sama kak Sunghoon karena sikap lo yang php nggak jelas begini. Tapi kalo bisa jangan cari Kak Sunghoon lagi deh. Dia udah beneran pergi sekarang."

Mr. Boss and Mr. Secretary | Heesun/Heenoo [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang