Mira POV
Hari ini aku bangun agak pagi, karena perutku yang rasanya periihh banget. Aku bolak balik kamar mandi hampir 5 kali.
"Aduuhh perih banget perutkuu" kataku sambil memeluk perutku yang rasanya perih.
"Perasaan semalam aku gak makan yang berat-berat deh apalagi yang pedes-pedes" kataku lagi, mencari tahu apa yang membuat perutku sampai sakit kayak gini.
"Apa jangan-jangan aku mau M lagi?"
Tanpa pikir panjang aku langsung masuk kamar mandi lagi mengecek apa benar dugaanku tadi. Ternyata benar kalau aku datang bulan. Aku langsung mencari roti jepang yang biasanya di simpan mama di kotak obat, aku berharap masih ada sisa, aku membuka kotak P3K ternyata masih ada sisa. Syukurlahh, jam segini mana ada toko atau warung yang buka, kalo gak ada sisa bisa-bisa kasurku nanti kayak laut merah yang menjijikan.
Setelah dari kamar mandi aku melihat jam dinding di kamar.
"Ternyata masih jam 05.15 pagi" gumamku.
"Aku nanti berangkat sekolah sama siapa ya? Pak Edi cuti seminggu karna anaknya sakit" kataku yang mulai berbicara sendiri kayak orang gila.
"Ahh sama my baby hunny Tiwi aja deh, dia kan selalu ada untukku" kataku sambil mengambil hp yang ada di meja belajarku. Aku mulai mencari nomer hp nya Tiwi.
"Haloo??"
"Haloo, siapa nih? Pagi-pagi kok nelfon, ganggu petualangan dora aja" kata Tiwi yang suaranya masih serak.
"Woiii bangun MAK!!! Udah jam berapa??" kataku yang menekan di huruf kapital.
"Ahh ternyata anak pungutku yang menelfon, kenapa nak?" tanyanya
"Gilakk dikatain anak pungut lagi, nanti gua nebeng berangkat sekolah ya mak"
"Whatt?!! Sopir lo kemana?"
"Cuti seminggu, anaknya sakit" kataku dengan nada yang lembut dan manja.
"Emm, gini nih kalo ada maunya aja pakek nada sok manja ama sok lembut"
"Hehehe, plisss mamakk" kataku yang nadanya semakin manja.
"Hemm iya iya deh, jam 6.15 gua nyampe rumah luu"
"Thanks mamakkk"
"Hemm iya iya"
Aku menutup telfon dan menaruh hpku di atas meja kecil dekat kasurku dan langsung ke kamar mandi.
15 menit aku di kamar mandi, jam dinding udah aja nunjuk ke angka 5.45 aku langsung masukin buku pelajaran ke dalam tas dan turun ke lantai bawah untuk sarapan.
"Pagi non" sapa bibi padaku.
"Pagi juga bi" sapaku balik.
Aku mengambil selembar roti tawar kemudian aku selimuti dengan selai coklat dan mengambil selembar roti lagi untuk menutupnya. Roti itu pun langsung aku lahap seperti macan yang kekurangan makan.
"Ini non susunya" kata bibi sambil menyodorkan susu ke arahku.
"Wahh iya bi, makasih"
"Sama-sama non, bibi masuk ke dalem dulu ya non" ijin bibi dengan sopan.
"Okee bi"
Selesai makan aku langsung minum susu yang udah disiapin sama bibi tadi. Aku pun pergi ke depan rumah melihat belum ada tanda-tanda kehidupan dari Tiwi. Tiba-tiba Tiwi udah di depan pintu gerbangku.
"Panjang umur dahh barusan juga di omongin" gumamku.
Aku membuka pintu gerbang dan langsung naik ke motor varionya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbelievable
RandomMira adalah anak yg ceria, pandai dan cantik. Setiap hari dia selalu ceria hampir tidak ada kesedihan di dalam hidupnya, tetapi ada saatnya Mira merasakan kesedihan yg mendalam dan tidak bisa di sangka-sangka.