Chapter 19

1.4K 154 25
                                    

Temen-temen maaf ya kalau aku belum ngasih yang terbaik buat kalian. Sorry kalau terkadang aku updatenya lama atau pun kadang ngegantung.

Aku udah berusaha yang terbaik buat kalian pembaca setia impossible. Tapi maaf sekali lagi kalau aku belum bisa janji update sehari 2 chapter.
Karna jujur aku enggak nulis 1 cerita aja. Selain Bitter brew dan Impossible aku juga nulis 2 judul lain yang mungkin aku update kalau cerita ini udah selesai.
Jadi aku harus bisa bagi waktu buat nulis dan buat istirahat.

Sekali lagi maaf, dan happy reading. Semoga kalian enggak pernah bosen baca ceritaku ya.

Supaya kalian percaya aku spil judul cerita yang sedang aku tulis juga.

Ini menceritakan tentang misi balas dendam seorang Rebecca lucia romano yang bekerja sebagai pembunuh bayaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini menceritakan tentang misi balas dendam seorang Rebecca lucia romano yang bekerja sebagai pembunuh bayaran.

Ini menceritakan tentang misi balas dendam seorang Rebecca lucia romano yang bekerja sebagai pembunuh bayaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara Noir love ini bergenre dark romance.
Menceritakan tentang seorang penyelidik yang menyukai DJ terkenal di London.

_____

Supir taksi online menghentikan kendaraannya di depan sebuah kafe dengan nuansa pink yang cerah, salah satu kafe favorit di kalangan anak muda. Lampu-lampu neon yang memancar dari jendela kaca menciptakan suasana hangat dan mengundang. Di luar, angin malam berembus lembut, menggerakkan daun-daun pohon yang berjajar di tepi jalan.

Earn melangkahkan kakinya dengan hati-hati menuju pintu kafe. Setiap langkahnya terasa berat, ada kegugupan yang tak bisa ia abaikan. Matanya mencari sosok yang sudah lama dinantikannya. Tak butuh waktu lama, ia melihat Fahlada duduk di pojok ruangan, terfokus pada ponsel yang berada di tangannya. Senyuman kecil merekah di wajah Earn saat ia mendekat, mencoba menenangkan kegugupannya.

"Hai Baby," sapanya dengan suara yang sedikit bergetar. Ada keraguan di balik kata-katanya, mencerminkan canggungnya pertemuan ini setelah sekian lama. Fahlada menoleh, sejenak tersenyum kecil sebelum kembali menunduk pada ponselnya.

"Duduklah," jawab Fahlada singkat tanpa melepaskan fokus dari layar ponselnya.

Earn menarik kursi dan duduk di hadapan Fahlada. "Sudah lama menunggu?" tanyanya, mencoba mencairkan suasana. Fahlada hanya mengangguk tanpa kata, matanya tetap terpaku pada ponsel. Suasana di antara mereka terasa dingin dan canggung. Hanya suara obrolan pengunjung lain dan musik lembut di latar kafe yang menemani.

IMPOSSIBLE (OrmxLing21+) Remake VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang