Yan begitulah orang di kampung mengenalnya, seperti biasa Yan bersama teman-temannya bermain sepulang dari sekolah, mereka sering bermain- di kebun,di Padang bahkan sesekali memereka bermain di pantai.
Setiap hari Yan dan teman-temannya bermain sepulang dari sekolah,Edi adalah teman yang paling akrab. Sehabis makan siang Yan bergegas menuju rumah Edi, stibanya Yan di rumah Edi, dengan suara yang sedikit lemah Yan memanggil Edi, Edi......,Edi....begitulah suara Yan, Yan takut terdendengar oleh ayahnya Edi dimana Ketika mengetahui bahwa jika Yan Akan mengajak Edi untuk bermain maka hal Ini mungkin tidak disetujui oleh ayahnya Edi.
Setelah mendengar suaranya Yan ,Edi pun berjalan secara perlahan Menuju sumber suara yang Ia dengar, tiba - tiba saja Edi menghampiri Yan yang berada di sudut halaman rumah Edi ditepuknya bahu sohib karibnya tersebut, hai Yan......mau kemana kita bermain sekarang ajak Edi...ayo kita main ke kebun belakang rumah ku. Sudah di tungguin Lara dan teman yang lain....o ya main main apa kita Edi? Ya sepertia biasalah sahut Yan...ok baik jawab Edi ayo kita berangkat...
Kedua sahabat karib ini berangkat menuju belakang rumahnya Yan..disana sudah ada Lara dan beberapa temanlainnya seperti Jon,Andre dan Primus, mereka adalah teman sekelas yang biasa sering bermain bersama.
Hai teman-teman semua maaf ni kami baru sampai habis masih tunggu yang satu ini kata Yan Kepada teman Teman yang lainnya. Ayo cepat mumpung belum sore ni kata Lara... Biasa Lara adalah teman perempuan mereka yang begitu akrab, Lara dan teman yang lainnya sudah menunggu, seperti biasa mereka bermain monopoli dengan menggunakan barang- barang bekas, maklum saja mereka adalah anak anak yang tinggal cukup jauh dari kota, tidak tau mau kemana mereka membeli alat seperti mobil-mobil mobilan, permainan monopoli suguhan,permainan gambar dll
Semua permainan yang mereka miliki adalah permainan sekedarnya seperti bungkus permen yang bisa dijadikan uang kertas dalam permainan monopoli, kaleng bekas sabun botol bekas seperti botol cocacola,intinya adalah semua barang bekas yang bisa mereka gunakan.Begitulah yang mereka lakukan sepulang dari sekolah, terkadang mereka juga mencari dedaunan bersama, menelusuri perbukitan untuk mencari dedaunan yang bisa dimakan oleh ternak mereka. Mereka bermain sambil membantu orang tua, meskipun kelihatannya mereka bermain akan tetapi mereka juga bekerja membantu orang tua, masing masing dari mereka rata - rata memiliki ternak yang dipelihara mulai dari ayam, kambing dan juga sapi.begitulah kehidupan di kampung yang jarang atau bahkan tidak tersentuh oleh pembangunan jangankan listrik, mobilpun jarang di temui, betul - betul kampung yang sangat terisolir, sehabis bermain anak anak kampung ini hanya bisa bertemu saat masih ada cahaya matahari ketika matahari telah bersembunyi di ufuk barat maka mereka akan kembali kerumah masing - masing kecuali jika ada cahaya bulan purnama itu pun jika ada kegiatan di balai desa.
Ketika selesai sekolah anak anak pulang kerumahnya untuk sekedar beristirahat dan makan siang, setelah selai makan siang mereka selalu bertemu di belakang rumah mereka hanya sekedar bercerita atau saling mengajak untuk mencari dedaunan atau kekali untuk mencari ikan dan udang yang sangat melimpah di sungai sungai mereka, memang mereka berada di daerah terisolir tetapi mereka juga di hadiahi alam yang begitu subur dan sangat menjanjikan keindahannya.
Kehidupan seperti ini adalah kehidupan yang disatukan sisi sangat di dambakan akan tetapi disisi yang lain anak anak ini tidak pernah tersentuh dengan dunia luar untuk menonton televisi pun mereka tidak sanggup apaligi bermain internet seperti yang biasanya di maikan oleh anak - anak di perkotaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Kampung
FantasyAnak Kampung adalah sebuah cerpen yang bercerita tentang seorang anak yang terlahir di kampung yang tidak begitu banyak di kenal orang, jauh dari keramaian tidak pernah merasakan hiruk pikuk nya dunia luar jauh dari kebisingan, hidup menyatu dengan...