Awal yang tak terduga

1 0 0
                                    

---

**Episode 1: Awal yang Tak Terduga**

Di jantung kota yang sibuk, ada sebuah kafe kecil yang dikenal dengan nama “Café Serenade.” Kafe ini memiliki suasana yang nyaman, dengan lampu-lampu lembut dan aroma kopi yang menyebar di udara. Kafe ini sering menjadi tempat pelarian bagi mereka yang mencari ketenangan dari rutinitas sehari-hari.

Clara, seorang wanita muda berusia dua puluh lima tahun, adalah salah satu pelanggan tetap kafe ini. Setiap pagi, dia datang dengan buku catatannya dan laptop, siap memulai harinya dengan secangkir kopi hitam dan sedikit waktu untuk merencanakan pekerjaan sebagai desainer grafis. Clara menemukan kenyamanan di sudut kafe yang sama setiap hari, di mana dia bisa bekerja dengan tenang sambil menikmati suasana yang penuh kehangatan.

Suatu pagi, saat hujan turun lembut di luar, Clara duduk di meja favoritnya, tenggelam dalam pekerjaan desain grafisnya. Tidak jauh dari meja Clara, seorang pria bernama Evan baru saja memasuki kafe tersebut. Evan, seorang penulis berusia tiga puluh tahun, baru saja pindah ke kota untuk mencari inspirasi baru untuk novelnya. Kafe ini menjadi salah satu tempat yang dia pilih untuk menemukan ketenangan dan kreatifitas yang dia butuhkan.

Evan memesan kopi dan memilih meja di dekat jendela, di mana dia bisa melihat hujan turun dengan lembut. Sementara dia duduk, dia melihat Clara yang sedang fokus pada laptopnya. Ia merasa tertarik dengan cara Clara bekerja dengan penuh konsentrasi di tengah suasana kafe yang tenang.

Tanpa sengaja, saat Evan berusaha menata dokumennya, beberapa kertas jatuh berserakan di lantai. Clara, yang melihat kejadian itu, merasa tergerak untuk membantu. Dia bangkit dari kursinya dan berjalan menuju meja Evan, membantu mengumpulkan kertas-kertas yang berserakan.

“Maaf, saya tidak bermaksud membuat kekacauan,” kata Evan sambil tersenyum malu.

“Tidak masalah,” jawab Clara sambil tersenyum. “Saya Clara, senang bisa membantu.”

“Terima kasih, Clara. Aku Evan,” kata Evan, merasa lega dan sedikit lebih nyaman.

Clara kembali ke mejanya, namun Evan merasa ada sesuatu yang berbeda hari itu. Dia tersenyum kecil saat Clara kembali ke tempat duduknya. Keduanya tidak melanjutkan percakapan lebih jauh saat itu, tetapi Evan merasa ingin mengetahui lebih banyak tentang Clara.

Minggu demi minggu, Clara dan Evan sering bertemu di kafe yang sama. Setiap kali mereka saling bertemu, mereka mulai berbicara lebih banyak, saling bertukar cerita tentang pekerjaan, minat, dan kehidupan sehari-hari. Mereka menemukan kenyamanan dan kebahagiaan dalam percakapan sederhana mereka.

Pada suatu pagi, saat matahari mulai memancar lembut melalui jendela, Clara dan Evan berbincang dengan lebih santai. Mereka berbagi cerita tentang tempat-tempat yang mereka suka di kota dan apa yang mereka cari dalam hidup. Clara merasa ada sesuatu yang membuatnya merasa lebih ringan setiap kali dia berbicara dengan Evan.

Evan, di sisi lain, merasa tertarik dengan cara Clara melihat dunia. Ia mulai menantikan setiap pertemuan di kafe dengan harapan bisa lebih mengenal Clara.

---

**Tunggu Episode 2 untuk melanjutkan kisah mereka dengan lebih dalam!**

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Di Setiap MomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang