Seorang gadis menatap sebuah nisan yang kini sudah kotor, ia membersihkannya dan menciuminya. Walaupun air matanya juga mengalir, sudah mencobanya supaya tidak terus mengalir namun tidak bisa.
ZAROR ARTA FAHREZA
Laki-laki yang setia menemani nya hingga menghilangkan traumanya. Datang kehidupannya yang suram kini menjadi lebih indah dan berwarna.
Dan kini pergi meninggalkannya selamanya, air matanya masih mengalir tanpa suara.
"Zaror" panggilnya lirih
"Aku pakai loh, ransel ungu dari kamu. Cantik banget loh makasih" ucapnya walaupun ia tahu jika tidak ada yang akan menjawab pertanyaannya.
Air matanya semakin mengalir tidak bisa berhenti, dadanya sesak. Walaupun sudah dua tahun lamanya Zaror meninggalkannya, kenangan mereka masih tersimpan rapi di dalam hatinya.
Ia mengeluarkan sebotol air mineral dari ranselnya dan menyiraminya di atas gundukan tanah yang saat ini terlihat kering.
Menaburkan bunga diatas gundukan tanahnya. Dan terakhir bunga lily putih yang disandarkan di nisannya, yang melambangkan kesedihan.
"Aku tahu kok, kamu suka bunga calla lily putih. Tapi hanya ini yang ada gak papa kan?" tanyanya seakan ia tahu kesedihan laki-laki itu.
Langit terlihat mendung dan sedikit demi sedikit air dari langit menitikkan airnya ke bumi. Gadis itu sama sekali belum pergi dari sana dan terus saja memeluk gundukan tanah tersebut.
"Kalau, aku pergi pliiss... jangan sedih ya. Aku harap kamu senang disana bukannya sedih, kalau kamu sedih aku yang nggak tenang"
Ia berdiri dan berjalan meninggalkan pemakaman umum itu.
"Aku permisi dulu ya"
....
Gimana guys prolognya?, ini cerita pertama aku jadi maaf kalau tidak sesuai ekspetasi kalian ya...
Jangan lupa vote
komentar ya
Miss you forever🩷
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratara
Teen Fiction~ Mencintai kamu itu bagaikan pelangi awalnya indah dan menghilang ~ 𝗥𝗮𝘁𝗮𝗿𝗮 *** Pelangi Adalah ciptaan Tuhan yang paling RATARA suka, indah namun hanya sebentar kemudian menghilang entah kemana. Jika ditanya RATARA ingin spek laki-laki sepert...