Ch1

36 5 3
                                    

"Gara! kamu prank aku kan? Ini nggak lucu, sama sekali nggak lucu Gara!!" isak tangis gadis menatap kecewa lelaki dihadapannya.

Sedangkan yang ditatap menatap datar gadis tersebut.

"Gue nggak bercanda Seya, ini nyata bukan prank atau apapun itu!! Lo harus terima kenyataannya kalau selama ini gue udah punya tunangan yang sangat gue cintai dan hanya dia satu-satunya yang akan menjadi istri gue! Gue mau perbaiki hubungan gue dengannya, maka dari itu gue putuskan mulai saat ini kita tidak ada hubungan apapun lagi!!!" suara berat itu mengucapkan dengan lantang nan tegas.

Jdeeeeer!!

Bak tersambar petir disiang bolong gadis tersebut mematung mendengar kebenaran yang tidak pernah ia ketahui sebelumnya, kebenaran yang sangat menyakiti hatinya.

"Kapan? Sejak kapan?" suara putus asa dapat terdengar dari bibir mungilnya.

"4 tahun yang lalu" jawab Gara.

"Jadi, selama ini kamu hanya mempermainkanku Gara? Kenapa? Kamu membuatku seperti orang yang paling hina dengan menjadikanku orang ketiga di dalam hubungan kalian lalu mencampakkanku begitu saja?" sentak gadis bernama Seya dengan suara bergetar.

"JANGAN MEMBENTAK GUE SIALAN!! LO BISA JADI KEKASIH GUE ITU KARENA PERTARUHAN! INGAT PERTARUHAN! Dan salah lo sendiri menjadi wanita gampangan, murahan!!" sarkas Gara menatap remeh Seya.

"Jaga ucapanmu Gara!" seya tidak terima sekaligus tidak percaya lantaran orang yang selama ini sangat ia cintai menghina dirinya.

"Kenapa? Gue benerkan? Lo dengan mudahnya terima gue yang notabenya orang asing? setelah itu lo deketin arka dan azka!! Di bayar berapa lo sama mereka?" ucap gara dengan nada jijik.

Plakkkk

Reflek Seya menampar keras pipi Gara.

"Aku sama mereka nggak ada hubungan apapun! asal kamu tahu mereka saudaraku, kakak kandungku!"

"Fine, kita putus. Aku nyesel kenal sama orang brengsek kaya kamu" setelah mengatakan itu Seya bergegas pergi dengan air mata yang mengucur deras dipipinya, meninggalkan Gara yang mematung ditempat.

Dia ASLEEYA GYZA XELLION. Seorang gadis yang patah hati karena diputuskan kekasihnya dua minggu setelah kelulusan mereka.

AZGARA GIZZARD. Seorang lelaki yang memiliki dua kekasih sekaligus tanpa siapapun sadari. Namun pada akhirnya ia mencampakkan kekesihnya demi kekasihnya yang lain.

••

Dengan wajah yang bercucuran airmata Seya terus berlari tanpa memperdulikan sekitar. Hingga tanpa ia sadari sebuah mobil melaju kencang ke arahnya dan....

BRAK!!!

Seya membuka mata perlahan ketika ia tidak merasakan sakit ditubuhnya sebaliknya ia berada di dipinggir jalan dengan seorang laki-laki mendekapnya erat.

Ia mendongak untuk melihat siapa yang menolongnya berpapasan dengan lelaki itu yang juga menunduk menatapnya. Sejenak ia tertegun hingga suara dingin menembus telinganya.

"Bodoh!" umpat lelaki tersebut.

Reflek Seya mendorong lelaki itu hingga pelukan terlepas.

"Aku nggak bodoh!" ujar Seya tak terima.

"Lo bodoh! Sangat bodoh!!" tekan lelaki tersebut kemudian melangkah pergi meninggalkan gadis tersebut.

"Ih ngeselin banget tuh kutub, awas aja  kalau ketemu lagi aku pukul sampai mampus!" gerutu Seya panjang lebar.

"Eh tapi dia kan udah nyelametin aku gimana sih Seya! Gak salah juga dia bilang aku bodoh " Seya memukul dahinya setelah mengingat lelaki itulah yang menyelamatkannya.

Seya mengedarkan pandangan sekitarnya. Jalanan lebar yang amat sepi dengan banyak pepohonan menghiasi jalan. Pertanyaannya dimana mobil yang hampir menabrakmya itu?

"Sepi amat, ini beneran nggak ada rumah sama sekali gitu?" tanyanya pada dirinya sendiri.

"Permisi neng," seorang pria paruh  baya  memanggilnya serta menghampirinya dengan mendorong gerobak baksonya.

"Iya?"

"Neng gapapa? baik-baik saja gak ada luka atau gimana neng? mamang lihat semuanya tadi tapi gak keburu untung ada si ganteng kalau nggak duh entah gimana nasib eneng,"

"Seya nggak papa cuma agak shok tadi. ngomong-ngomong mobil yang tadi kemana ya? Kok nggak ada?"

"Mobilnya pergi neng, mamang juga heran tuh orang bener bener nggak bertanggungjawab nggak mencerminkan rasa kemanusiaan sekali!"

"Yasudah lah mang, biarin aja toh nanti dapat karmanya juga," ucap Seya bodoamat dengan mobil tersebut.

"Yaudah neng lain kali hati-hati, apalagi lewat jalan sepi kayak gini nggak baik sendirian rawan soalnya. Sekarang eneng pulangnya gimana? mau mamang anterin?"

"Gak usah mang, Seya udah menghubungi orang rumah buat jemput" tolak seya dengan halus.

"Oo gitu toh, kalau begitu biar mamang temani sampai jemputannya datang." ucap pria tersebut seraya duduk di trotoar.

"Mamang baik banget, makasih banyak mang" ucap Seya tulus.

Seya sudah berada kamar setelah dijemput.

"Dek, kamu beneran nggak papa?" tanya seorang laki-laki menatap khawatir Seya.

"Seya nggak papa abang, jadi abang nggak perlu khawatir.."

"Gimana nggak khawatir dek, adek hampir kecelakaan.. abang mau adek jujur sama abang, beneran nggak ada yang luka?Mungkin adek jadi trauma resah atau apa?" tanya laki-laki tersebut yang bernama Arka.

"iiih abaang ..Seya beneran nggak papa" ucap Seya mencubit pipi Arka sangking gemasnya.

hufthh

Arka menatap dalam Seya lalu kembali mengucapkan hal yang membuat Seya mematung.

"Gara?" satu kata dari bibir Arka berhasil membuat Seya terdiam.

Lalu Arka mengangkat Seya ke dalam pangkuannya seraya merapikan rambut Seya.

"Jangan berpikir untuk menyembunyikan hal itu dari abang, karena abang tahu semuanya.." ujar Arka melihat Seya yang akan berkilah.

Memdengar ucapan abangnya membuatnya tak dapat menahan air mata yang sedari tadi ingin keluar.

"Hiks abang gara jahat hiks" isak tangis  Seya memeluk erat.

"Menangislah, tapi setelah ini baby nggak boleh nangis lagi. Pria sepertinya tak pantas ditangisi, baby sangat berharga buat  pria brengsek sepertinya." ucap Arka mengelus punggung Seya yang bergetar.

tak lama kemudian dengkuran halus menyapa telinganya. Arka menatap adiknya ternyata sudah tidur lalu, dengan hati-hati menidurkan ke ranjang besar tersebut.

Gara, satu nama yang membuatnya geram. Ia sudah tahu semuanya dari awal bahkan ia sempat memukulnya habis-habisan namun, saat itu Gara bilang pertunangan itu hanya perjodohan semata oleh orang tuanya dan dia sangat mencintai adiknya.  Gara berjanji padanya akan memperjuangkan Seya bagaimanapun caranya dan bodohnya ia mempercayai omong kosong itu.

"Kali ini lo nggak akan lepas Garaa.."

Bersambung...
Start: 30 September 2024

WITH YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang