#02 Sebuah kebohongan

186 24 6
                                    

🎬

Pagi ini Renjun sampai di sekolah, Wajahnya ceria seperti biasa. Setiap siswa ataupun siswi yang ia temui pasti selalu ia berikan senyuman terbaik miliknya, Entah kenapa mood nya sangat baik sedari bangun tidur.

Mereka pastinya membalas senyuman itu pada Renjun, Bahkan tak sedikit yang terkikik gemas melihat tingkah yang pemuda yellow itu miliki.

Renjun memasuki gerbang sekolah dan tadi sempat mengajak pak satpam untuk bermain gunting kertas batu terlebih dahulu.

Tak lama Jeno datang dengan Jaemin yang duduk di jok belakang motornya, Tapi kenapa Renjun seperti Dejavu dengan kejadian kemarin?

"Lo ga masuk Ren?" Tanya Jaemin yang baru saja melepas helm dari kepalanya.

Renjun tertawa canggung "ini baru sampe"

"Ren, Aku minta maaf kemaren ga jadi jemput Kamu. Aku tiba-tiba ada urusan mendadak terus hp aku mati" Jeno menjelaskan alasannya kemarin tak jadi menjemput Renjun.

Renjun mengangguk sambil tersenyum, "Gapapa kok, Aku cuma khawatir doang sama kamu. Soalnya kamu ga ada kirim aku pesan tapi kamu nya ngilang gitu aja" Jelas Renjun tanpa melunturkan senyumnya, Jaemin dan Jeno sempat bertatap mata sebentar.

"Dan tadi juga aku sama Jaemin papasan di deket minimarket depan. Jadi aku ajak aja dia sekalian" Dan hanya di balas anggukan kepala dari Renjun.

Tak lama pandangan Jeno jatuh pada jaket yang ada di tangan Renjun "Jaket yang di tangan kamu punya siapa?" Jeno memperhatikan jaket Dior yang tersampir di salah satu tangan si mungil.

"Ini? Oh ini puny—"

"Sayang!!" Ketiga orang yang masih asik berbicara di parkiran motor itupun seketika menoleh berbarengan termasuk beberapa murid lainnya. Menoleh ke arah sumber suara, Si murid baru yang saat ini tengah di ceramahi oleh satpam karena berteriak seperti orang gila di pagi hari.

Mereka semua tak dapat mendengar apa yang haechan ucapakan,  Hanya terlihat haechan yang manggut-manggut dan setelahnya malah menjulurkan lidahnya ke arah pak satpam beruntung pemuda itu berhasil kabur dari amukan satpam berkumis tebal itu.

Selesai dengan acara sambutan ceramah untuknya di pagi hari dari pak satpam tercinta, Bapak Eko. Kemudian haechan berlari dengan girang menghampiri Renjun lalu merangkul pundaknya.

"Nih yang punya jaketnya, ini jaket Lo. Malem tadi gua lupa balikin hehe" Renjun cengengesan dan meletakkan jaket itu di atas kepala haechan sehingga menutupi wajahnya lalu haechan menarik jaketnya sembari mendengus, Lihatlah sekarang rambutnya jadi berantakan.

"Si anak baru ini? Kamu deket sama dia?" Tanya Jeno dengan kernyitan di dahinya, perasaan haechan baru kemarin masuk sekolah. Lalu bagaimana bisa terlihat sangat akrab dengan kekasihnya.

"Bisa lah, Nih kalo Lo mau tau pacar Lo ini kemaren nungguin Lo di gerbang sampe setengah jam. Habis itu dia pergi ke halte karena ga ada kepastian dari Lo, udahnya dia ketinggalan bus yang baru aja datang. Tapi untungnya gua datang, Coba kalo gua ga datang terus ga nganter dia. Bisa-bisa dia pulang jalan kaki terus di culik sama preman jalan. Mau Lo" haechan menatap sinis ke arah Jeno yang menampilkan raut wajah bersalah.

"Udah si curut ini ga usah kamu dengerin" Renjun maju satu langkah lalu dada Jeno ia  tepuk-tepuk.

"Eh, Lo berdua kan yang kemaren..." Haechan menjeda ucapannya sembari memandangi wajah Jaemin lekat. Berusaha mengingat-ingat.

Endless Love Forever | Hyuckren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang