Bab 1 - sedikit kisah, tentang mereka.

27 6 0
                                    

19 November, 2023.

Malam ini adalah malam minggu, dan seperti remaja-remaja yang sedang dimabuk cinta lainnya, aku dan pacarku - Aakash. memutuskan untuk keluar bersama.

Rencananya sih, kita akan makan disalah satu kafe yang lagi hits dimasa itu. dan setelah makan kita akan berkeliling menyusuri jalanan malam dengan ditemani obrolan ringan.

Hatinya berbunga-bunga ketika membayangkan nya. rasanya didalam perutnya ada kupu-kupu yang sedang berterbangan kesana dan kemari.

Ia pun melihat jam yang berada di atas meja belajar, menunjukkan pukul 18.55 , Aakash bilang ia akan menjemput sekitaran pukul 19.00, masih ada 5 menit lagi untuk ia bersiap-siap.

Dan tak lama kemudian, Aakash pun sampai dengan motor kesayangannyanya itu, motor ini merupakan salah satu saksi bisu perjalanan kisah cinta kami berdua.

Di sepanjang perjalanan, banyak canda dan tawa yang kami berdua keluarkan, berbagai macam obrolan di keluarkan untuk mengisi keheningan.

Walaupun jalanan malam ini cukup padat, tapi tidak sebanding dengan kebahagiaan yang dua remaja itu sedang rasakan pada malam ini.

*****


Alunan merdu suara musik terdengar hingga sampai keluar cafe, cuaca malam ini terasa cukup dingin, di karna kan hujan turun dengan begitu derasnya pada sore hari. dan untungnya Nadiya memakai baju yang berlengan panjang.

Entah ini keberuntungan atau memang kebetulan saja, tapi lagu yang lagi diputar ialah lagu kesukaan kedua insan yang sedang dimabuk perasaan oleh cinta, Aakash dan Nadiya.

And i, I
Will always keep you safe
If we ever get into a fight
Listen to me, babe
Don't let it take over us
If you miss the way we used to be
Put us on the phone, instead

Nyaman. kalimat itu sangat pas untuk menggambarkan perasaan yang sedang Nadiya rasakan sekarang.

"Diyaa, kamu mau makan apa? biar aku pesenin." Tanya Aakash, kedua netra nya fokus membolak-balikan buku menu.

Memang disetiap meja sudah disediakan buku menu, agar lebih memudahkan pelanggan.

"Aku mau nasi goreng, dilihat dari gambar dan feelingku rasa nasi goreng disini very very enaak" ungkap Nadiya sambil terkekeh sedikit.

Mendengar perkataan Nadiya, Aakash pun mengangguk. Ia menutup buku menu, dan beranjak berdiri, "Okay princess, sebentar ya."

"Aakash! jangan panggil aku princess disini, malu tau."

Sang pelaku pun terkekeh, tangannya bergerak untuk mengelus kepala sang gadis kecil. Ah, ia sangat gemas dengan gadisnya - Nadiya Alisha, itu nama lengkapnya. seorang wanita yang akhir-akhir ini berhasil membuatnya tersenyum dan membuat dunianya kembali berwarna.

"Loh kenapa harus malu? kan emang benar. kamu itu princess nya aku, Nadiya" ucap Aakash.

Nadiya tersipu, sungguh ia malu. Kenapa Aakash bisa dengan entengnya berbicara seperti itu? ia tidak memikirkan dampak yang dikatakan nya untuk orang lain? huh.

"Seterah kamu deh, Aakash. mending kamu sekarang pesen makanannya, nanti makin malem." Terang Nadiya, ia sengaja mengalihkan topik pembicaraan.

Aakash pun beranjak pergi mencari pegawai cafe itu, dan selang beberapa puluh menit makanan yang sudah mereka tunggu pun sampai.

Cafe tersebut sungguh ramai, banyak kalangan anak muda yang memilih cafe ini dengan alasan harganya yang cukup sesuai dengan isi dompet mereka. dan juga, rasa makanan maupun minumannya yang enak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Remembering everything, about you. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang