KISAH KITA 01

6 1 0
                                    

•••••

"na bangunnn" Panggil seorang yang tidak lain adalah ibu Naura.

"Ini udah siang, cepet bangunn" Panggil nya lagi dengan menepuk-nepuk pipi Naura.

Naura menggeliat bertanda akan bangun, lebih tepatnya sudah bangun.

"Iya iya buu" Naura mencari handphone nya lalu melihat jam sudah pukul 06.50 itu tanda nya dia sudah telat.

Tanpa mengucapkan kata-kata lagi, Naura berlari ke kamar mandi tanpa memedulikan ibu nya yang sedang mengoceh.

"Besok-besok ibu ga mau bangunin kamu lagi ya kalo kamu susah di banguninnya" teriak nya kepada Naura tetapi sang empu tidak mendengar nya.

•••••

"Mampus mati gua" Gumaman Naura setelah melihat gerbang sekolah nya sudah tertutup.

Tak jauh dari tempat Naura berdiri ada seorang lelaki yang sedang memantau nya. Tanpa berlama-lama dia pun menghampiri Naura.

"Ikut gua" ucap nya dengan muka cuek.

"Ga mau".

"Lu mau disitu terus?" Tanya nya kepada Naura.

"Daripada gua ngikut lu mending gua disini nunggu pak Udin dateng" kekeh nya tidak mau menurut.

"Bawel bgt" ucap nya lalu menarik lengan Naura.

Galen membawa Naura kebelakang sekolah. Tujuannya supaya mereka bisa masuk sekolah tanpa ketahuan telat jadi mau tidak mau mereka harus menaiki tembok yang cukup tinggi.

"Sesat bgt, ga ada jalan lain apa susah ni rok gua nanti robek len". Ucap Naura karena begitu kesusahan untuk menaiki tembok itu.

"Gausah banyak omong, sini gua bantu, lelet bgt lu" Galen mengulurkan tangannya untuk membantu Naura.

Berharap tidak ketahuan ternyata dugaan mereka salah.

"Naura dan galen apa yang sedang kalian lakukan disana?" Ya mereka ketahuan oleh pak Budi si guru tua.

"Anjg" kaget Galen setelah mendengar nya.

"Galen bicaramu yang sopan!" Omel nya.

"Iya maaf pak" ucap Galen tapi terkesan tidak niat.

"Kalian berdua bersihkan seluruh toilet sekarang juga!" Perintahnya lalu pergi.

"Siapa si yang ngide manjat tembok, tau gitu mending lewat gerbang daripada manjat tembok, udah susah ketauan lagi" Naura mengomeli Galen yang memiliki ide aneh itu.

"Bawel bgt lu sumpah, manjat lagi sana kalo mau lewat gerbang" Galen muak dengan ocehan Naura bukannya terimakasih Naura malah memarahinya terus. Banyangkan kalo tidak karena Galen Naura tidak akan di perbolehkan masuk lewat gerbang karena memang sistem sekolah nya seperti itu, jika telat maka jangan harap untuk bisa masuk.

•••••

"Udah sini sama gua aja" Ucap Galen setelah melihat Naura yang tidak benar saat memeras kain pel.

Naura memang tidak pandai dalam hal itu karena dia sangat dimanja oleh orang tua nya segala hal tidak boleh dia lakukan, berbeda dengan Galen dia sangat pandai melakukan nya karena dia sudah biasa melakukan nya itu semua terjadi karena dia yang suka dihukum bersama teman-temannya.

"Akhirnya selesai juga...cape bgt anjr" Naura sangat kelelahan, bagaimana tidak mereka disuruh membersihkan toilet yang jumlahnya sangat banyak. Maklumlah sekolah elit.

Berbeda dengan Naura yang sangat kelelahan, Galen justru tidak menampakkan raut lelah nya sama sekali karena baginya hal itu sudah biasa dia lakukan karena memang dia suka dihukum.

Tanpa mengucapkan sepatah kata Galen pergi meninggalkan Naura. "Len mau kemana? Beresin dulu woiii" teriak Naura tapi Galen mengabaikan nya.

"Bocah anjg" kesal nya.

Beberapa saat setelahnya Galen kembali membawa air minum. Tidak itu bukan untuk Naura tapi untuk dia sendiri.

"Buat gua mana?" Naura protes karena Galen cuma membeli satu.

"Beli sendiri lah" Ucap Galen dengan mimik muka tengil nya.

"Tega bgt" Naura berucap dengan muka melas nya.

"Yaudah sini"

aku bakal up lagi kalo rame ya...
Maaf kalo ada kesalahan dalam mengetik kata🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KISAH KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang