Need U - 5

382 20 2
                                    

"Ingat hyung, jangan terlalu lelah." Jin hanya mengangguk, masih agak linglung setelah melihat hasil tespack-nya. 

"Aku akan mengambil cuti besok, kita ke rumah orang tuamu lalu ke agensi setelahnya." 

Jadi ia harus memberitahu keluarga dan agensinya juga ya? Ia belum siap, tidak tahu harus bersikap bagaimana, harus mengatakan apa, saat bertemu mereka nanti. 

Namjoon menyadari kegelisahan Jin, "Hyung?" 

"A-aku belum siap Joonie." 

Namjoon mengangguk, "Aku tahu, maafkan aku hyung. Tapi kita tetap harus menghadapi ini."

"Bisakah kita memberi tahu agensi setelah comeback-ku?" 

Namjoon menggeleng cepat, "Agensi harus tahu. Kita perlu menyesuaikan jadwalmu hyung, tidak boleh terlalu lelah." 

"Bagaimana jika mereka membatalkan comebacknya? Lalu menyuruhku keluar dari Bangtan?"

"Itu tidak akan terjadi. Jika mereka mengeluarkanmu, mari keluar bersama dan mendirikan Jinhit. Aku yakin member lain lebih memilih ikut dengan kita dibanding bertahan di sana jika mereka mengeluarkanmu. Lagipula, mereka tidak akan berani, hyung. Kau berharga untuk agensi." jelas Namjoon dengan fakta.

"Semua bisa berubah dgn kondisiku sekarang, Joon." Itu benar. Namjoon tidak bisa menjamin semua akan baik-baik saja dengan keadaan Jin yang sekarang.

Namjoon menarik Jin untuk dipeluk. 

"Gwenchana, banyak hal akan berubah tapi yang harus kau ingat, hyung tidak akan sendiri. Aku akan selalu bersamamu hyung. Pup di perutmu juga tanggung jawabku. Kalian adalah prioritasku sekarang."

"Kau terpaksa?" Tanya Jin semakin memeluk Namjoon. 

Feromon alpha Namjoon punya efek sebesar ini untuk membuatnya merasa tenang dan terlindungi. Apa mungkin karena sekarang ia mengandung anak Namjoon? Ugh, ia tidak ingin berpisah dari Namjoon.

"Tidak hyung. Sejujurnya insting alphaku sudah bisa merasakan kehadiran pup kita. Makanya dia menyuruhku segera menemuimu saat mendapat libur, ingin melindungi kalian. Memastikan kalian nyaman dan aman." 

Jadi ini hanya karena pup mereka ya? Batin Jin merasa kecewa.

"Jadi kau sudah tahu kalau aku hamil?" 

"Aku merasakannya, tapi aku perlu memastikan itu hyung. Makanya aku datang ke sini." 

"Apa aku terlalu bodoh sampai tak sadar kalau ada nyawa lain di perutku ini?" Tanya Jin mengusap pelan perutnya sendiri. Ia merasa buruk.

Orang lain bisa merasakannya, tapi Jin sendiri justru tidak peka dengan keadaan tubuhnya sendiri. 

"Tidak hyung. Mungkin kau hanya terlalu sibuk menyiapkan comeback jadi tak menyadarinya."Jawaban Namjoon tak membuatnya merasa lebih baik. 

"Aku omega yang buruk."

"Kau omega terbaik yang pernah ku kenal." 

"Itu karena kau hanya mengenal dekat aku dan Jimin." Protes Jin membuat Namjoon terkekeh. Ia tak bisa membantahnya. 

"Hyung dengarkan aku." Pinta Namjoon serius.

"Kau omega yg baik. Kau akan jadi appa yg baik untuk pup kita. Jangan merasa rendah diri. Kita akan menghadapi ini bersama. Aku tidak akan membiarkanmu sendiri setelah ini. Paham?"

~~~

Jin mengumpati Namjoon, bohong, alpa itu pembohong!

Buktinya ia sendirian di rumah sekarang. Mana Namjoon yang katanya akan selalu ada untuk Jin. Jin telpon saja tidak diangkat. Pesannya juga tidak dibalas. Memang alpa pendusta!

Need UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang