1.2 - hujan

5 1 0
                                    

"Dulu gue sempet kecewa, lo pergi gitu aja, disaat gue baru aja berduka"
_Samudra

"Ohh, intinya gue pergi biar ga terlalu sakit, nyatanya malah ninggalin sakit buat orang"
_Serena

・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚.

"Beli es krim yuk, ser" ajak Samudra sambil menunjuk ke arah minimarket.

"Ayok" jawab Serena.

Saat masuk kedalam minimarket, mereka memilih es krim yang mereka suka. Lalu, berjalan ke kasir untuk membayarnya.

"Biar gue aja yang bayar" ujar Serena dengan belagunya.

"Biar gue aja, ser" tolak Samudra

"Gue aja" tawar Serena lagi sedangkan penjaga kasirnya hanya diam.

"Duit gue lebih banyak daripada duit lo. Jadi gue aja yang bayar" ujar Samudra

Mereka berdua terus memperebutkan hanya untuk membayar 2 es krim.

"Sudah mas, mba, biar saya saja yang bayar" ujar si penjaga kasir. Sedangkan mereka berdua hanya saling bertatap tatapan seperti mendapatkan apa yang mereka inginkan sedari tadi.

"Tapi, mas. Gapapa?" Tanya Serena sedikit tidak enak.

"Y" jawab penjaga kasir. Lalu mereka berdua kabur membawa 2 es krim yang sedikit mencair.

"Pfftt, anjir, ser. Lo sengaja?" Tanya Samudra dan Serena mengangguk sambil membuka es krimnya dengan wajah tanpa dosa.

"Masih kayak dulu ternyata" ujar Serena sambil merenung tersenyum mengingat masalalunya.

Dulu... Mereka sering melakukan hal random, salah satunya melakukan trik seperti tadi yang sudah menjadi tradisi mereka sendiri.

・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚.

"WOYYY SAMUDRA..!!! BANGUN LO BANGUN OYYY... SAHUR SAHUR SAHUR..." Teriak Serena di kuping laki laki yang sedang tidur di rumput.

"Suara lo, kek mbrem" ledek Samudra

"Yang penting bermanfaat" sahut Serena dengan wajah percaya diri nya

Samudra lalu beranjak duduk lalu menatap mata Serena "Gue jadi keinget dulu, Ren. Kita sering main main di bawah pohon, kesana kesini bareng, apa apa bareng..." Ujarnya sambil menghela nafas berat

"Dulu gue sempet kecewa, lo pergi gitu aja, disaat gue baru aja berduka..." lanjutnya sambil mengalihkan pandangan ke bawah

Mendengar hal itu Serena sedikit terkejut. Berduka? apa maksudnya?

"Maksud lo?.." tanya Serena sambil menengok mencari tatapan Samudra, menandakan agar Samudra segera bercerita padanya.

"Ibu gue meninggal, Ren. Lo nungguin gue di taman kan? pada saat itu, gue ga kesana karna ibu gue masuk rs.. Waktu sore ibu gue meninggal plus abang lo kasih tau gue kalau lo pergi, Dia minta bantuan buat cariin." Cerita Samudra membuat Serena terdiam. Memikirkan bertapa sakitnya jika dia berada di posisi Samudra saat itu.

Ohh, intinya gue pergi biar ga terlalu sakit, nyatanya malah ninggalin sakit buat orang gumam Serena dalam hatinya.

"Sor.."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Serena's story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang