“Youn, tolong ....”
Itu adalah pertama kalinya 𝘾𝙝𝙤 𝙎𝙚𝙪𝙣𝙜𝙮𝙤𝙪𝙣 melihat seorang Kim Sora menangis tidak berdaya. Setahunya, Sora adalah tipikal perempuan alpha yang tidak payah jika sendiri. Namun, kini, Sora yang menangis dengan hidung memerah adalah sisi lain. Bak melihat sesuatu di balik dinding kokoh.
Di matanya, Sora adalah wanita yang hebat, pekerja keras serta punya pendirian. Namun, di balik rambut yang berantakan ini sepertinya tidak selalu begitu. Saat ini Seungyoun sadar, gadis yang menjabat jadi koordinator mahasiswa angkatannya itu tidak lain hanyalah gadis biasa.
“G-gue nginep di tempat lo boleh?”
Timbul kerutan di dahi Seungyoun. Setelah kurang lebih satu jam menunggu, kata pertama yang gadis itu ucapkan setelah menangis adalah sesuatu yang membuatnya bingung. Seungyoun sudah cukup terkejut dengan kehadiran Sora di club, begitu banyak pertanyaan yang belum ia lontarkan. Jadi Seungyoun terdiam beberapa saat.
“Boleh-boleh aja kalo lo nyaman. Dan ... ” Seungyoun menggantungkan kalimatnya ketika melihat Sora seperti siap menumpahkan lagi tangisnya.
“Dan kalo lo lo butuh tempat cerita, gue siap.”
Sora membalas dengan ujung bibir terangkat. “Thanks.”
----
“Yakin mau tidur di luar?”
Di titik ini Sora sudah cukup merasa sadar diri, pasalnya ia tahu kalau meminta menginap di apartemen Seungyoun secara tiba-tiba saja sudah lancang, mana tahu, kan cowok bermata runcing itu hendak membawa teman-temannya menginap. Maka Sora memilih untuk tidak merepotkan Seungyoun lebih jauh.
“Iya, yakin! Udah sanaaa!” Ia berdiri, lalu menarik sehelai selimbut dan bantal dari tangan Seungyoun, dengan buru-buru membenahi diri di atas sofa sebelum pria itu melayangkan protes lagi.
“Oke, deh. Lo kalo kebelet berani sendiri, kan?” tanya Seungyoun. Ia berhasil mengundang sebuah tawa kecil dari Sora,
melihat bagaimana alis pria itu menukik dan pertanyaan yang terkesan serius entah kenapa terdengar lucu dan konyol.
“Beranilah, kocak! Orang toilet di depan mata.”“Yaa siapa tau takut.”
“Gue ke club aja sendiri, masa ke toilet takut.”
“Ah, iya juga. Salah nih gue khawatir sama lo.” Seungyoun mengangguk-nganggukan kepalanya.
Sora mendengkus. “Ya ga salah juga, sih, cuman ga gitu juga khawatirnya.” Gadis itu merotasi bola matanya.
Seungyoun tertawa kecil, ia menatap ke sekitar, sekarang ia sedikit menyesal karena tidak ada penghatan ruangan di apartemennya. Suhu malam hari kadang mengigit kulit, hati kecil pria itu tidak tega membiarkan Sora tidur di sofa.
Apalagi melihat tubuh mungil itu tenggelam dalam selimut dan menyisakan wajahnya saja.
“Gua ajalah yang tidur di sini, lu di dalem,” ujar Seungyoun, seraya menarik-narik selimut yang Sora kenakan. Berupaya membuat gadis itu bergerak.
Namun, Sora bergeming. Sudah dibilang, kan, ia tidak mau merepotkan. “Ga, Youn. Gue di sini atau gue pulang,” katanya sambil bertahan dari tarikan Seungyoun.
Merasa tertodong oleh perkataan Sora, pria itu menghentikan pergerakannya lalu refleks mengangkat tangannya mengalah.
“Okay, u win, ” final Seungyoun pada akhirnya.
“Kalo laper tengah malem lu abisin aja isi kulkas gue.”
Sora tersenyum di balik matanya yang masih sembab. “Siaaap!” Well, meski tidak mungkin juga, sih, sebab selera makannya hanya 20℅ sejak kejadian tadi.
Pada akhirnya, Seungyoun tetap memasuki kamarnya meski tidak enak. Ia merebahkan diri di atas kasur lalu menerawang ke atas langit-langit, dan meluangkan sedikit waktu untuk menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi pada Sora. Well, setidaknya ia harus sedikit tahu untuk bisa membantu Sora, kan? Itung-itung balas budi.
Pasalnya, meski tidak sedekat itu secara personal, mereka cukup sering saling tolong menolong di kampus.
Sora tak lantas bercerita, tapi Seungyoun juga tentu tidak ingin memaksa. Alhasil, Seungyoun hanya bisa menunggu sambil scroll social media sampai pagi.
“Kayaknya ga tidur lagi gua malam ini.”
Yah, meski kata orang 𝙞𝙢𝙖𝙜𝙚 nya terkesan jamet, tapi ini adalah kali pertama Seungyoun membawa lawan jenis ke apartemennya. Jadi ... mana bisa ia tidur tenang?
Tbc.
Sedang mencoba membangkitkan lagi mood menulis dengan Cho Seungyoun hehe.
Gatauu yaa, udah lama hiatus nulis jadi kaku lagi. '-'
KAMU SEDANG MEMBACA
Multiply; Cho Seungyoun
Fanfiction𝙄 𝙡𝙤𝙫𝙚 𝙮𝙤𝙪 𝙢𝙪𝙡𝙩𝙞𝙥𝙡𝙮, 𝙡𝙤𝙫ing u 𝙢𝙞𝙡𝙡𝙞𝙤𝙣 𝙩𝙞𝙢𝙚-𝘾𝙎𝙔 "Gue tau gue ga ada hak buat cemburu. Jadi, supaya gue bisa cemburu sepuas hati, mau gak jadi pacar gue?"