EXTRA CHAPTER

74 13 7
                                    

1 tahun kemudian

Swiss

Di dalam ruang tunggu sudah ada wanita yang cantik dengan senyuman yang indah menghiasi wajah jelita nya

"Bagaimana penampilan ku?"

"Jelek"

"Yakk!!! Yang jelek itu kamu bocah"

"Noona sangat jelek.. wleee..."

"Yakk!! Awas kau! Akan ku panah pantat nya itu!"

"Sudahlah kau dan daniel seperti tom dan jerry!"

"Awas kau!" Hanna menunjuk daniel yang bersembunyi di tubuh ibunya

"Wahh... look at this, you are so beautiful darling.."

"Thank you uncle" hanna tersenyum malu

"Yakk!! Lihat! Your dad saja bilang aku cantik. Wleee..." hanna meledek daniel yang mulai terpancing

"Daniel. Kemarilah, ada yang ingin noona katakan. Pasti kau senang"

"Apa?" Daniel mendekat kearah hanna

Hanna mulai membisikan kalimat membuat daniel menangis sejadi-jadi nya itu membuat jiwoo dan suaminya pergi untuk menenangkan daniel. Hanna tertawa hingga tanpa sadar ia hampir keseleo jika tidak ada seorang yang memegang nya dari belakang

"Hati-hati. Kau bisa terjatuh"

"Ah, mian.. gomawo" ucap hanna lembut dan sedikit malu

"Ekhhmmm..." seorang seokjin mengintrupsi kedua sejoli yang sedang berpandangan

"Ah, samchon.." hanna merapikan penampilan nya

"Tuan jeon sebaiknya anda tidak berada disini karena altar sudah ramai dan tamu undangan menunggu anda. Jadi.. ekhmm.. biarkan keluarga mempelai wanita yang mengurus disini" tegas seokjin

"Hmm.. baiklah"

"Samchon tumben bisa ramah dengan nya? Biasanya selalu bersitegang" ungap hanna

"Jika dia ingin mendapatkan putri ku, dia harus akrab dengan ku dulu. Ngomong-ngomong siapa samchon?"

"Hahaha.. mian seokjin appa. Saranghae.." hanna memeluk seokjin erat

"Nadoo saranghae Hanna"

Mulai sekarang hanna sudah membiasakan diri memanggil seokjin sebagai appa nya. Karena sumpah yang seokjin katakan bahwa ia tidak akan menikah membuat hanna terharu karena seokjin hanya mencintai sohyun. Oleh sebab itu agar seokjin bahagia, hanna memanggil nya appa. Bukan karena hutang budi tapi hanna juga senang memiliki ayah seperti seokjin yang sangat menyayangi nya.

"Bagaimana kalau kita berangkat? Mempelai pria sedang menunggu" ucap seokjin membuka lengan nya agar digandeng oleh hanna

"Tentu saja, aku tidak sabar melihat jungkook oppa di altar" jawab hanna

"Kau sudah bisa memanggil nya oppa?"

"Hmm... dia yang memohon terus padaku, karena iri aku memanggil mu appa. Hahaha" hanna melangkah bersama seokjin

"Hanna!!!" Teriak jiwoo

"Ada apa aunty?"

"Kau membisikan apa pada daniel hingga dia tidak bisa diam menangis nya" jiwoo kesal sambil menggendong daniel

"Aku hanya mengatakan,, hmmm. Bahwa daniel tidak akan disayang omma dan daddy nya lagi karena omma sedang hamil adik bayi perempuan. Hahahaha"

"Omma!!!..." daniel malah semakin menangis

About TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang