R

20 4 1
                                    

>>>>>>>

Jungwon hendak duduk saat sampai di bangkunya, namun lengannya di cekal seseorang dari belakang.

“Ck! Ku kira setan !”-Jungwon mengerling, menepis tangan orang itu dan kembali duduk di bangkunya.

“Tega sekali kau Iblis!”-balas orang itu dramatis tak mau kalah

“Sudah-sudah!. Sebenarnya Aku dan Sunoo mau bilang kalo ntar malem ada yang nantangin … Jung”- Ujar Ni-ki serius. Jungwon tau sekali perkara konteks tantangan itu.

“Aku setuju saja!.Tapi tunggu, apa taruhannya?” –ujar Jungwon santai, sambil memperhatikan kuku jarinya.

“Hmm......... tak tau lah, intinya berhadiah ya kannn"

“tinggal bilang  ‘tidak ta-u’”- kesal Sunoo sambi menoyor kepala Ni-Ki

“Aduh!. Lagian sama aja. Sirik aja kau sialan”- balas Ni-Ki dengan umpatan.

Jungwon hanya tersenyum tipis dan menggeleng kecil melihat kelakuan  mereka.
Selang beberapa menit jam pelajaran pertama pun masuk,, setelah di berikan materi langsung dikasi latihan dan dikumpul sebelum bel istirahat, tidak seru sekali gurunya.

Jungwon dan Sunoo telah menyelasaikan tugas itu namun Ni-Ki masih tersisa beberapa soal lagi.

“Cepet Ki ntar kita tinggal,aku udah laper banget”Jungwon hanya mengangguk tipis ikut mengiyakan perkataan Sunoo

“Iye Sukirnoo- et dahh kau berisik sekali !”

Setelah sampai di kantin mereka seperti biasa kantin sangat ramai, untung saja masih ada kursi dan meja yang bisa di tempati,

"Aku ingin cuci muka dulu, mau makan apa kalian sekalian kupesankan?”

“Gaya sekali kau Won , samain aja Won hehe-- ekhem”- so cool diakhir karena adek kelas yang lewat.

“begayaan! mana nyindir lagi".Sunoo sedikit menoyor Ni-Ki

"Bagaimana dengan Kau Sunoo?"

"Eh iy aku juga samain, bawa gorengan juga dong Won hehe”-Sunoo

“Oke baginda”-balas Jungwon sambil memutar bola matanya malas

“Banyak mau”-Ni-Ki.

“Kenapa kau yang repot, Jungwon mah biasa aja dasar orik ’orang sirik’ ”-ujar Sunoo lalu kembali mengotak-atik benda persegi miliknya.

“Eh, Noo menurutku kok jungwon keliatan murung ya? Aku ngga tau ini perasaan atau kau juga merasakannya ?!”

“Hm, iya juga Ki biasanya tu anak mana mau mesen makanan, ini tanpa di suruh malah nawarin diri, semoga tidak ada apa-apa”-Ujar Sunoo sedikit merasa sedikit khawatir.

Setelah memesan dengan antrian yang ramai, seperti katanya tadi Jungwon pergi ke toilet. Setelah selesai dan hendak memutar kenop pintu itu, namun niatnya urung saat tak sengaja mendengar keributan dari luar sepertinya di wastafel yang berada tepat di luar bilik toilet.

Ia mendengar suara rintihan seseorang yang sepertinya di keroyok beberapa siswa. Sebagai murid antisocial Jungwon malas sekali melihat hal tak berguna, namun dia masih punya hati nurani dan mengimplikasikan pada pangkat sabuk hitam yang telah dilakoninya.Dia segera keluar dan melerai hal tersebut.

“A-ampun aku janji nggak akan bilang ke Ibuk lagi kalo kalian nggak piket hiks” Siswa itu berujar sambil menangis bibirnya sedikit terlihat mengeluarkan cairan merah-darah-.

“Dasar banci! gitu doang mewek”

“gak guna janji basi , gara-gara kau kita dihukum bersihin kamar mandi guru sialan!

BUGH!

“Akrghh”-

Tchih baru itu ,, dasar lemah”

BUGH!BUHG!

Murid itu tidak bisa membalas di sudah berusaha memberontak namun 3 lawan 1 apalagi dia tidak ada skill bela diri, 2 yang lain menahan sisi kiri dan kanannya sedangkan yang satunya memukul dengan membabi buta.

Disaat itu pula Jungwon keluar dengan menarik kerah belakang seragam orang itu tanpa melihat dia langsung melayangkan satu pukulan telak ke wajahnya hingga orang itu hamper jatuh jatuh tersungkur jika  kedua temannya hendak menahannya dan melepaskan cengkraman dari si murid yang di keroyok tadi dan membantunya berdiri.

Sedangkan Jungwon hendak  membantu si murid malang itu namun langsung dihadang ketiga pengoroyok tadi dan Jungwon sontak terkejut melihat sipelaku begitupun sebaliknya, namun hanya sesaat, pembuli itu pun hendak melayangkan pukulan  dan Jungwon sudah bersiap menangkis namun…

“JUNGWON!” teriak kedua teman jungwon
Sontak teriakan itu mengalihkan atensi  mereka semua.

"Kau tidak apa kan Won" - Ucap Sunoo-Ni-Ki serentak, melihat Jungwon dari atas ke bawah.

" Kalian semua awas aja kalo Jungwon lecet dikit, ayok Won"-Ni-Ki menujuk para pembuli, mereka hendak pergi menarik Jungwon, tapi

"Aman,tapi tunggu bawa dia UKS cepat!"-anggukan dari keduanya Jungwon terima.

Setelah itu mereka semua bubar dengan Sunoo dan Ni-Ki memapah si murid malang itu menuju UKS, juga Jay beserta kedua temannya Hesseung dan Sunghoon pergi begitu saja namun Jay dan Jungwon melayangkan tatapan tajam.

Kasus tidak berlanjut karena itu pinta si murid dengan terpaksa Jungwon, Sunoo dan Ni-Ki ikut berbohong pasalnya murid itu terjatuh di kamar mandi.

Sesampainya di kelas dan memasuki pelajaran kembali…

“Kau sungguh tidak terluka kan Won?”

“Yaelah Ki sudah berapa kali kau menanyakan dan see,, aku oke Men”

“Man men mun Coba aja tadi aku dan Ni-Ki nggak nyamperin, tau- tau ntar dah bonyok semuka-muka”

“Mustahil, aku sabuk item jan main-main”-kata Jungwon sambil memperlihatkan smirknya

“Songong amat Lek.Lagian kak jay sama antek-anteknya nggak nyadar bjir udah tau salah malah nyalahin orang lain sampe main kroyokan pula”

“Bener kasian murid tadi”

“Ssutt! Nggak ada bosen ngegibah, ntar kalian di tegur“-ujar Jake kesal

“Heh!. Kenapa kalian berempat keluar kalo mau ribut!

"Kan!Sudah Kubilang"Jake mengusap wajahnya kasar.

Sontak mereka semua bungkam bahkan semua murid sekelas.

“hadeh aku jadi ikutan kena imbas”-melas Jake sambil menepuk pelan jidatnya sedangkan tiga pelaku itu terkekeh tanpa suara.

Sepulang sekolah, Jungwon terpaksa berjalan lebih jauh dari pekarangan sekolah supaya temanya dan semua  orang tidak mengetahui hubungan saudaranya dengan Jay.

Dia malas masuk ke mobil mengingat kejadian istirahat tadi.Setelah memasuki mobil Jay tidak ada percakapan suasana hening hingga mereka telah sampai di mansion.

Jungwon sangat sangat haus maka ia melangkah menuju dapur dan meneguk air dingin dari kulkas, setelahnya hendak berniat ke kamarnya dan menutup pintu kulkas namun Jay mencekal tanganya dan menahannya menyudutkan ke dinding, Jungwon ingin memberontak melepaskan, namun ia tak meyangka tenaga Jay jauh dari prediksinya.

“Apa-apaan kau sialan, LEPAS!”

“Seharusnya, saya yang nanya ngapain kau so jadi jagoan?. Kau liat mukaku?Liat! Ini bekas tangan bangsat kau Shit!”

“Segitu doang, udah lemah Ck.Lepas sialan Lep—“Jay menyela ucapannya

“Diam, atau kita 1 lawan 1 sekarang”

“Oh! Haha siapa takut!”











XieXie☄️










Moirai : JayWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang