bab 4

169 9 0
                                    


"Uhh aku dimana ini"lirih taetae saat menemukan dirinya berada di UKS, pdhl seingat nya trakhir dia  di kelas dan pergi untuk meminta obat pada penjaga UKS ,namun di pertengahan jalan dia lemas dan pingsan, namun sebelum itu JK menolongnya.
Mengingat JK Taetae menoleh ke samping kirinya, tapi dia tidak menemukan siapapun, kecuali dirinya

terlalu berharap Kim pabbo, mana mungkin JK menunggumu, jelas jelas kamu tau,JK sangat membencimu" kata taetae pada dirinya sn3dr.
Setelah lama dan taetae merasa bosan dia turun dari ranjang dan keluar, namun saat akan membuka pintu, dia di kejutkan dengan JK yang lebih dulu masuk terburu Dengan Jimin yang terlihat lemas di gendongan nya

"Jimin" lirih Tae

"Minggir bodoh kau menghalangi jalanku" bentak JK mendorong taetae hingga tersungkur ke bawah

Taetae yang tidak siap jatuh tersungkur, namun JK tidak peduli,dia lebih milih membaringkan  Jimin yang tak lain kekasih ke brankar.
Taetae bangun dan mendekat ke arah keduanya, tanpa peduli tangan nya yang berdarah akibat jatuh karena di dorong JK tadi.

"Kooky ada apa dengan Jimin"

"Cih apa pedulimu, bukankah kau senang melihat Jimin seperti ini, bahkan dulu kau hampir membuat nya mati" tersenyum sinis dengan mata yang menatap tajam ke arah taetae

"Tidak, itu tidak benar, kalian salah faham,aku tidak mungkin menyakiti Jimin, dua sah-"
Perkataan taetae terhenti saat pintu UKS kembali terbuka

"Kook, bagaimna dengan Jimin?"
Kim seokjin, orang yang masuk tadi adalah jin, kakak tertua mereka,kenapa Dia bisa ada disini?.
Tadi sewaktu JK dapat kabar dari teman sekelas Jimin dan bilang Jimin pingsan,JK langsung meninggalkan taetae yang masih belum sadar di UKS,dan saat itu juga jin menelfon dan bilang perasaan tidak enak sadari tadi, dia bertanya tentang Jimin, JK sudah bilang Jimin tidak apa, tapi jin terus memaksa karena perasaan nya benar benar tidak karuan, akhirnya JK jujur tentang keadaan jimin yang membuat jin maksa untuk menyusul JK dan Jimin ke sekolah.

"Dia tak apa Hyung, seperti dia kelelahan dan berakhir collapse"

"Syukurlah jika begitu" seraya kembali rambut Jimin sayang.

"Apa lagi yang kau lakukan kim"tanyanya tegas setelah menyadari adanya orang lain disana,selain JK dan dirinya

"Ak-aku tidak melakukan apapun Hyung" taetae menunduk takut,

"Sudah salah tidak mengaku"

"Sungguh Hyung a-aku tid-"

"Berhenti membual Kim, siapapun tidak akan percaya omong kosong seperti itu, kau yang membut Jimin seperti ini kan"

"Hyung aku mohon perc-" lagi lagi ucapan nya terpotong, selalu seperti itu saat dia ingin memberi pembelaan, tidak ada ruang untuknya membela diri karena pada akhirnya dia yang salah kagi

"Cukup!!, lebih baik kau pergi dari sini, sebelum aku benar benar kehilangan kendali dan membunuhmu detik ini juga"

"Ani, hiks Hyung biarkan aku menemani jimin,ak-"
Taetae berkata lirih dengan pipi yang sudah basah oleh airmata

"Apa kau tuli,kau tidak dengar apa yang jin Hyung bilang hah"
JK yang terselut emosi menarik teatae dan mendorongnya keluar secara kasar.

"Seh-shak" lirih taetae setelah  JK mendorong, nya tanpa sedikit pun penyesalan JK langsung meninggalkan taetae yang kesulitan bernafas.

"Dasar orang orang bodoh" smirk seseorang yang melihat semua kejadian tadi di balik tembok

"Taetae yang Malang"
















Anyeong 🙂
Hehe up ulang yah, ada sedikit perubahan happy reading

TBC.
Jangan lupa tinggalkan jejak

































Between Love And TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang