Andin adalah gadis berusia 22 tahun yang baru saja lulus kuliah, dan beruntung diterima kerja di perusahaan besar.
Selain berbakat dalam pekerjaannya, Andin juga berbakat dalam membuka pahanya ke atasan, hingga dia cepat berhasil naik jabatan.
*****
Setelah sampai di perusahaan, Andin segera memasuki departemennya. Saat mau duduk di kursinya, dia melihat atasan langsungnya— Pak Erik, berjalan ke arahnya.
Erik berusia 35 tahun, yang merupakan masa keemasan seorang pria. Setelan formal menggambarkan sosok dewasanya yang baik dengan bahu lebar dan kaki panjang.
Pria mapan yang menggairahkan.
"Datang ke kantor saya." Erik memberi perintah ke Andin.
Semua rekan kerja memberikan pandangan penuh arti. Ya, mereka tahu apa yang akan dilakukan keduanya.
"Baik, Pak." Andin merasakan pipinya terbakar. Dia menundukkan kepalanya dan mengikuti Erik ke kantornya, dan pintu terbanting di belakangnya.
"Sayang, kontol dibawah sangat merindukan mu loh. Kamu ngelakuin apa yang saya bilang, kan?"
Andin mengangguk cepat, "Pastinya. Kapan sih aku pernah gak nurut?"
"Hmm, good girl."
Erik menarik Andin ke dalam pelukannya dan menciumnya dengan dominan, lidahnya yang panjang berenang bolak-balik di dalam mulut, kedua tangannya yang besar menjelajahi tubuh Andin tanpa segan.
Erik menyentuh pantat Andin dibalik rok, dan tak menemukan apa pun yang menghalanginya. Dia mengusap kulit halus itu dengan puas dan segera duduk di kursinya, "Angkat rok kamu."
Andin manut.
Dia menggulung rok pendeknya ke pinggang, memperlihatkan dua paha putih mulus hingga memek montoknya yang telanjang, bersih dari bulu.
"Emmhhh....."
Memek yang tembem dan empuk itu sangat basah, lubangnya di lelepi dildo yang tebal dan bergetar, membuat air mani mengalir ke pahanya yang terlihat sangat cabul.
"Bagus, kamu patuh. Saya akan kasih kamu hadiah," Erik tersenyum dan membelai memek. Jari-jarinya segera ditutupi dengan jus cinta. "Jadi gimana rasanya masuk kerja tanpa cd, dan dildo yang ngerojok memek kamu? Liat madu yang bocor ini dan ekspresi kamu yang mirip lacur, apa pas dijalan gak ada yang nyadar?"
"Nnghh.... adaa.... aku ketahuan pas di kereta ahh...." Andin merasa vaginanya mati rasa dan gatal karena godaan jari Erik.
"Oh? Terus apa yang dia lakukan, hmm?"
"Mmhh..... dia bilang aku lacur jorokhh... yang perlu di entot kontol ahhh... terus dia maju mundurin dildo nyahh.... ahh... ahhh... kayak gituhh ohhh.... pakhh ahhh santaii.... aku gak tahanhh..."
"Ha, orang itu benar. Lacur kayak kamu emang harus di entot kontol!" Erik merobek kancing kemeja Andin, menyebabkan dua susu montoknya yang tanpa bra melompat keluar. Dia menghisap puting merah itu dengan keras.
"Ahhh, umhhh, sedothh terushh pakhh.... yahhh enakhh ouchhh...." Andin memeluk kepala Erik dan menggoyangkan dadanya dengan genit.
"Mhh... slprhhh... slrphhh... tskhh... slrphhh...."
"Ouchhh.... gigit pentil nyahh pakhh.... yahh ahhh goodhh.... lebih kerashhh.... enghhh enakhh ahhh...."
Tangan Erik hinggap di memek Andin. Dia tiba-tiba mencubit dan memutar itil kecilnya dengan kasar, menyebabkan tubuh Andin gemetar dan muncrat.
"Sshhh... ahhhh.... pakhhh memek aku nikmathh ahhhh....." seluruh tubuh Andin menjadi lemas karena pengaruh orgasme, namun keinginannya belum sepenuhnya terpuaskan.
Plakk...!!
"Sial, padahal baru disentuh dikit...!"
Dengan tak sabar, Erik membalikkan badan Andin untuk berbaring di atas meja. Dia mencabut dildo yang masih bergetar, lalu menggantinya dengan yang asli. Dalam sekali hentakan, dia menusukkan kontolnya kebagian terdalam lubang memek.
Bleshhh...!!!
"HEUKHHHH....!!!"
"NNGHHH....!!!"
Batang penis yang tebal dimasukkan seluruhnya, dan dinding daging basah yang masih dalam klimaks mengerumuni dan menjepit kontol, bagaikan lidah-lidah kecil yang menjilati dan menghisap. Gelombang demi gelombang air mani mengalir ke kepala penis, sehingga memudahkan Erik untuk memompa.
Plokk...!! Plokk...!!! Plokkk...!!!
"Ahh shitth.... memek kamu beneran jorok...! Kontol gede saya langsung di telen utuh tanpa banyak tenaga...! Sebegitu lezat kah kontol saya, hah...?
"Emhh... uhhh.... lezathh ahhh... kontol gede pak erikh emang yang terbaikhh.... makanya memek andin selalu laparhh ahhhh...."
"Kalo gitu makan yang banyak...!"
Erik menyodok menggunakan kekuatan dan kecepatan yang cepat, memasukkan kontolnya ke kedalaman yang gila, hingga muncul tonjolan di perut Andin yang rata.
"Nghh, yeshh, ahhh, pakhh..... bagushh emhhh...."
"Mmhh.... haa... ahhh..."
Genjotan yang ganas dan dalam membawa kenikmatan yang luar biasa. Seluruh otot di tubuh bagian bawah Andin berkontraksi dan menegang. Dia terbaring lemah di atas meja, dan payudaranya yang montok meregang dan menempel, bergesekan dengan meja halus, membuat Andin mengerang lebih nikmat.
Erik terus menyodok ke dalam lubang sempit, kontolnya yang keras menggiling lapisan daging, dan palkonnya selalu mengenai titik panas Andin.
"Aahhh.... ahhh... nnhh... emmhhh...."
"Nghh bangsathh.... kalo saya gak nyuruh kamu pake dildo buat nyumbat memek lacur mu.... saya yakin memek ini bakalan habishh... di entot kontol pria liar saat di kereta...!"
Mendengar kata-kata cabul Erik, mau tak mau Andin jadi membayangkannya. Lalu tanpa sadar memeknya menjepit dan menghisap kontol terlalu kencang.
Plakk...!!
Erik menampar pantatnya, "Nghh.... kamu mau motong kontol saya, hah? Longgarin...!"
Tubuh Andin sudah sangat sensitif. Ketika Erik menampar pantatnya, bukannya sakit, tapi dia semakin gatal. Andin menggoyangkan pinggulnya dan berteriak dengan suara mabuk.
"Ahh, ahh ampun pakhh.... ouchhh enakhh bangethh.... jangan pukul pantat andin lagihh.... memeknya gak tahanhhh...."
"Heukkhh fuckhh....!!"
*****
Full Bab di KARYAKARSA
Harga murah, bikin basah
💦🥵💦📌https://karyakarsa.com/erasan📌
KAMU SEDANG MEMBACA
Puncak Birahi (21+)
Random🔞🔞🔞 Kisah para cewek doyan ngent0t. ⚠️ Bocil minggal ⚠️ Tukang REPORT, MINGGAT