Kecelakaan tak terduga

17 1 0
                                    

Sore itu, cuaca di luar kota sangat tidak bersahabat. Hujan deras membasahi jalanan, dan mobil Dr. Arman melaju di bawah cuaca yang buruk. Hari itu, ia baru saja menyelesaikan shift panjang di rumah sakit, menangani kasus-kasus medis yang menantang. Keletihan menumpuk di bahunya, dan meskipun ia berusaha tetap waspada, visibilitas yang terbatas membuatnya sulit melihat jalanan yang licin.

Saat memasuki tikungan tajam, Arman merasakan mobilnya mulai tergelincir. Dia memegang setir dengan kuat, namun usaha untuk mengendalikan mobil sia-sia. Dalam sekejap, mobilnya menabrak pembatas jalan dan terbalik, menggelinding beberapa kali sebelum berhenti.

Gelap. Hanya gelap yang ia rasakan sebelum semua terputus.

Ketika Arman membuka matanya, rasanya seperti baru saja terbangun dari tidur yang panjang. Dia merasa terbaring di tempat yang keras. Dengan usaha yang besar, ia mengangkat kepalanya dan melihat dirinya berada di kamar tidur yang asing. Kamar itu sederhana, dengan dinding kayu dan perabotan tradisional. Aroma obat herbal dan kayu menyelimuti udara.

Seorang wanita tua dengan pakaian tradisional duduk di kursi di samping tempat tidur. Melihatnya, wanita itu segera berdiri dengan ekspresi penuh kekhawatiran. "Akhirnya kamu terbangun," katanya dengan nada lembut, "Kami sangat khawatir tentangmu."

Arman merasa sangat lelah dan bingung. Suaranya serak saat dia mencoba berbicara. "Di mana ini? Apa yang terjadi?"

Wanita tua itu terlihat bingung sejenak sebelum menjawab. "Ini rumah keluarga Zhang. Kamu ditemukan pingsan di luar. Kami membawamu ke sini untuk dirawat. Nama yang kami temukan di dokumenmu adalah Li Wei."

Arman memeriksa saku bajunya dan menemukan sebuah dompet kecil. Di dalamnya ada kartu identitas dengan nama "Li Wei" yang tidak ia kenal. Keringat dingin mulai membasahi dahinya saat ia mencoba mengingat apa yang terjadi. "Li Wei? Siapa itu?"

Wanita tua itu duduk kembali dan menjelaskan bahwa mereka menemukan Arman tergeletak di luar rumah mereka dan segera membawanya ke tempat ini untuk dirawat. Ia tampak sangat terkejut mendengar bahwa nama yang tertera di dokumen adalah "Li Wei," dan tidak tahu harus bagaimana.

Setelah wanita tua itu meninggalkan kamar untuk mengambil obat dan makanan, Arman memutuskan untuk mengeksplorasi sekeliling. Ia menyadari bahwa ini bukan rumah sakit atau kamar yang familiar. Ruangan ini sederhana dan ketinggalan zaman, dan lingkungan di luar jendela tampak sangat berbeda dari kota besar yang biasa ia kenal.

Ketika wanita tua itu kembali dengan makanan dan obat, Arman makan dengan hati-hati, mencoba menyesuaikan diri dengan makanan yang tampaknya sangat berbeda dari yang biasa ia makan. "Terima kasih," katanya kepada wanita itu. "Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Ini sangat membingungkan."

Wanita tua itu tersenyum lembut. "Jangan khawatir. Kamu akan merasa lebih baik setelah istirahat. Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantumu."

Hari berikutnya, Arman mulai merasakan ketidaknyamanan yang mendalam. Ia mencoba mengingat kembali apa yang terjadi pada kecelakaan itu, tetapi semua terasa samar. Ia memutuskan untuk keluar dari kamar dan melihat lingkungan sekitar. Langkah pertamanya di luar rumah keluarga Zhang memperlihatkan pemandangan pedesaan yang luas dengan sawah hijau dan rumah-rumah tradisional. Kehidupan di sini tampak sangat berbeda dari kehidupan modern yang biasa ia jalani.

Ia bertemu dengan beberapa penduduk desa yang tampaknya sedang bekerja di ladang. Mereka terlihat ramah dan menyapa Arman dengan senyum hangat, meskipun ia merasa sedikit canggung karena tidak tahu bagaimana berinteraksi dalam konteks ini.

Di tengah kebingungan dan ketidakpastian, Arman berusaha untuk mempelajari sebanyak mungkin tentang kehidupan sehari-hari di dunia baru ini. Ia mulai berbicara dengan anggota keluarga Zhang dan belajar tentang kebiasaan serta cara hidup mereka.

menjadi dokter di zaman dinastiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang