CHP 1

11 0 1
                                    


Seoranng pemuda tampak masih asik dengan leptopnya meski jam sudah menunjuk pukul dua dini hari, merasa mulai mengantuk pemuda itu akhirnya memutuskan untuk keluar kamar mengambil minum di dapur Asrama.

"Belum tidur bang?" tanya seseorang yang sepertinya baru saja keluar dari arah dapur

"Belum, gue lagi ngerjain tugas, lo sendiri belum tidur?" tanyanya balik

"Udah, tapi kebangun gara gara haus" jawabnya di sertai senyum kecil "kalau gitu gue duluan ya bang, mau lanjut tidur" tambahnya sambil berlalu minggalkan pemuda itu menuju kamarnya, sementara pemuda satunya menatap kepergian temannya acuh tak acuh sebelum melanjutkan langkahnya ke dapur untuk mengambil segelas air dan sekaleng kopi di kulkas yang entah milik siapa, besok ia akan minta maaf dan segera menggantinya

"Ahk....capek banget sumpah" pemuda itu melirik ke arah jam di leptopnya "Udah mau jam 3, untung hari ini libur jadi gue bisa pake buat tidur" pikirnya lalu segera menyimpan file tugasnya dan mematikan leptopnya, baru saja ia akan menaiki kasur, pemuda itu melihat pintu kamarnya yang tidak tertutup dengan rapat, padahal seingatnya ia sudah menutup rapat pintu kamarnya sebelum kembali mengerjakan tugas. Karena sudah lelah dan mengantuk pemuda itu tidak terlalu memikirkannya dan memutuskan untuk menutup kembali pintu kamarnya dan tak lupa menguncinya sebelum ia kembali menaiki kasur dan bersiap untuk tidur, namun begitu ia merebahkan dirinya di atas kasur pemuda itu merasa tidak nyaman karena merasa seperti sedang di awasi, tatapan matanya jatuh kedalam lemari yang pintunya tidak tetutup rapat, padahal sejak tadi sore, begitu selesai mandi ia sudah kembali menutup pintu lemari bahkan menguncinya. Merasa ada yang aneh pemuda itu memutuskan untuk menghampiri lemarnya dan membukanya, siapa tau teman satu asramanya ada yang sedang iseng, namun begitu lemari terbuka lebar tidak ada siapapun didalam, sebelum akhirnya pemuda itu dibuat membeku dengan benda dingin yang menempel di lehernya dan suara yang cukup tidak asing baginya.

"Mencariku Marvin?" tanyannya yang dapat Marvin lihat dari cermin bahwa orang di belakangnya tersenyum

"Lo mau apa?!" tanya Marvin tajam sambil tetap berdiri di tempatnya karena ia tau kalau ia bergerak sedikit saja maka pemuda di belakangnya bisa kapan saja menebaskan pisau di leher miliknya

"Mau gue itu nyawa lo Marvin" jawabnya "lo yang udah bikin dia mati, lo yang udah bikin dia bunuh diri" ucap pemuda itu dingin sambil menghunuskan pisaunya yang berhasil Marvin hindari.

"Itu bukan salah gue sialan, dia yang milih mati, dia yang lebih milih buat menyerah dari pada berjuang, dia aja yang lemah, lo ga usah salah salahin gue!" bukan tenang pemuda itu malah semakin marah dan semakin berutal menyerang marvin, kamar asrama yang bisa di bilang cukup minimalis membuat Marvin sedikit kesulitan menghindar dan menyebabkan beberapa luka gores di bagian tubuhnya. Marvin berniat berlari keluar, namun niat Marvin sudah terbaca membuat pemuda itu lebih dulu meraih dan melepas kunci kamar Marvin dan menympannya dibalik saku hoodienya

"Lepasin Gue sialan!!" Marvin menatap marah sebelum kembali menyerang pemuda itu, namun sepertinya nasib Marvin sedang tidak berpihak padanya, hingga Marvin berakhir jatuh dan pemuda itu duduk di atasnya dengan wajah bahagia, puas dan senang bercampur menjadi satu, yang mungkin jika dibayngkan akan seperti senyum pyshikophat

"Marvin mau ucapkan selamat tinggal?" Pemuda itu berucap lirih sambil menusukan pisaunya berkali kali ke tubuh mark hingga tubuh itu menjadi kaku dan dingin tak bernyawa. Tusukn yang di berikan pemuda itu pada Marvin berakhir di lehernya dan dengan wajah tak bersalahnya pemuda itu membiarkan pisau yang tertancap di leher Marvin sementara dirinya pergi keluar kamar dan kembali mengunci kamar Marvin entah menggnakan tehnik apa.

"ANAK-ANAK LANTAI 4 BANGUN!!!!!" terdengar Suara teriakan dari lanati tiga tempat dimana dapur dan ruang makan berada "ANAK-ANAK LANATI 5 BANGUN!!!!" terikan itu kembali terdengar membuat beberapa anak terbangun dari tidur mereka dan segera mencuci wajahnya sebelum turun.

WHOWhere stories live. Discover now