[4] Suspect

1.2K 142 9
                                        

Happy reading all ✨️🫶

oo00oo

Malam ini bulan bersinar dengan sempurna. Cahaya nya yang terang itu menyinari kediaman Brandt.

Hari sudah larut, namun kedua mata Claudine belum juga terpejam. Padahal besok ia harus bangun pagi untuk menghadiri kelas etiketnya di sekolah.

Saat ini Claudine tengah duduk di sofa panjang yang menghadap langsung ke luar jendela. Kedua manik biru terangnya memperhatikan bulan yang nampak begitu cantik malam ini.

Pikiran Claudine berkelana jauh. Tentang dirinya yang kembali ke masa lalu, tentang pertemuan nya dengan Riette, Matthias, dan juga Layla. Serta tentang apa yang harus Claudine lakukan supaya dirinya tidak terjebak dalam kisah yang sama seperti di kehidupan sebelumnya.

Claudine sangat muak dengan cerita hidup nya yang dulu dimana dirinya terlihat begitu menyedihkan. Untuk kali ini saja, ia berharap semoga dirinya mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi.

Saat Claudine tengah larut dalam pemikiran nya sendiri, tiba-tiba saja sekelebat bayangan hitam melintas kemudian memasuki kamarnya melalui jendela.

Melihat itu Claudine jelas terkejut. Rasa takut dan khawatir kian melanda saat sosok berjubah hitam itu berdiri tepat di depannya.

Ketika Claudine ingin berteriak, sosok itu menahan mulut Claudine dan segera membuka tudung jubahnya hingga wajahnya terlihat jelas.

"Ssttt, jangan teriak. Ini aku."

"R--Riette?"

Claudine terkejut sementara Riette tersenyum lebar melihat ekspresi kaget Claudine yang menurut nya sangat lucu.

"Hai." Masih dengan senyuman manis andalan nya, Riette melambaikan tangan.

"Bagaimana bisa anda sampai disini, tuan Riette?" tanya Claudine bingung. Masalahnya hari sudah sangat larut, penjagaan di kediaman Claudine juga cukup ketat. Lantas bagaimana bisa Riette sampai di kamarnya?

"Ck, sudah ku bilang jangan terlalu formal saat bicara dengan ku." Bukan nya menjawab pertanyaan Claudine, Riette malah mengalihkan topik pembicaraan.

"Panggil saja, Riette," katanya menambahkan.

"Baiklah, Riette." Claudine tersenyum, untuk kali ini dia mengalah. Toh sebelum nya juga dia memanggil nama Riette tanpa embel-embel tuan.

"Jadi, apa yang kau lakukan sampai kau bisa ada disini?" tanya Claudine lagi. Hal itu sontak membuat Riette gelagapan karena bingung harus menjawab apa.

"Aku...aku hanya ingin mampir," jawab Riette asal.

"Mampir?" Claudine menatap Riette dengan pandangan curiga, membuat sang empu semakin gelagapan.

Di tatap seperti itu, Riette jadi salah tingkah. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal kemudian memutar otaknya agar Claudine tidak curiga.

"Ah, di dekat sini ada sungai yang indah. Tempatnya nyaman dan sangat pas untuk melihat bulan. Apa kau ingin pergi ke sana?" tawar Riette yang mendadak mengalihkan topik pembicaraan.

"Sekarang?" tanya Claudine memastikan. Masalah nya hari sudah sangat malam, tidak mungkin baginya untuk keluar rumah di jam-jam segini. Jika dirinya sampai ketahuan oleh orang tuanya, maka Claudine akan habis di tangan Count Brandt.

"Tentu. Kau tidak perlu takut, aku tau caranya keluar dari sini tanpa ketahuan siapapun," jawab Riette dengan ekspresi misterius.

oo00oo













Ethereal BondsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang