[viii] savvy

664 85 12
                                    

Tok! Tok! Tok!

"Masuk aja, Ma!" Teriak Savvy yang masih berdiri di depan kaca.

Kreek... "Mana suk! Ini lo kunci Idjo!" IDJO??! Ini mah suaranya si Rashy! Wah, ngajak berantem nih bocah atu.

Dengan langkah lebar dan terburu - buru Savvy berjalan ke pintu kamarnya. Dan setelah pintu tebukaa... "WAAA!! SAKIT JO SAKIT! GILA LU LEPASINN!"

Idjo itu panggilan Rashy untuk kakak kembaran tersayangnya dari kecil. Karena dulu, jamannya dia masih alay, setinggan font di handphone nya membuat dia membaca tulisan yang seharusnya 'Savvy' malah jadi 'Sawy' dan akhirnya setelah itu, ia dan 'sahabatnya' itu memanggil kakaknya dengan panggilan "Idjo". Karena, sayur yang namanya mirip dengan kembarannya itu berwarna hijau. 

"Masih mau idup kan lau?!" Savvy menahan tawa nya melihat adik kembaran laki - laki satu - satunya berteriak kesakitan. Tangannya masih berusaha menggapai tangan sang kakak untuk melepaskan tangan yang menarik kupingnya.

"Masih ganas kayak macan yang di bangunin dari tidurnya,"

Savvy melepaskan jeweran di kuping Rashy ketika mendengar ada suara di sebelahnya.

Savvy menoleh, menaikan alisnya ketika merasa ada yang ganjal dengan perkataan orang di depannya, "Harry? Apa lo bilang tadi...?"

"Lo ganas kayak macan?"

"Hmm, 'masih'?" Tanya Savvy dengan penekanan.

"Iya, masih ganas kayak macan yang di bangunin dari tidurnya,"

"WAAAA 'MASIH'?! LO....?? Inget?" Teriak Savvy girang, lalu mengecilkan suaranya di akhir kalimatnya, tersenyum masam. "Maaf lebay, terlalu... Hmm apa ya, gitu deh." Savvy mengaruk belakang kepalanya.

Rashy yang masih berdiri mendengus kecil, lalu buru - buru mundur, dan memasuki kamarnya. terlalu malas nontonin drama yang di buat kakaknya yang berbeda 5 menit lahir darinya bersama teman masa kecil kakaknya itu.

"Inget? Inget apa ya?" Harry mengerutkan keningnya. Wtf, terjun payung gue, nyesek, bruh. Gue kira dah inget doi, ternyata.....

Savvy tersenyum maksa. "ohh engga kok, lupain deh," terkekeh kecil, lalu melanjutkan, "lo ngapain kesini?" 

"Ohh, ini. Nyokap gue mau ngajak lo ke super market untuk ngisi kulkas yang katanya udah kosong." Harry mengedikkan bahunya.

"Terus, lo ngapain ke atas? Depan kamar gue lagi." 

"Nyokap lu nyuruh gua langsung bangunin lo aja, katanya lu kebo nya kebangetan." 

"Sial. Mau berangkat jam berapa?"

"Sekarang." 

"Ok, tunggu bentar. Gua siap - siap dulu. Lo udah sarapan?"

"Banyak nanya lu ya. Udah cepetan mandi ganti baju gih sana."

"Ya 'kan maksudnya gua pengen nyuruh lo makan dulu disini, gitu. Lagian sensi amat dah lu." 

Harry berbalik, nggak memperdulikan perkataan Savvy barusan. Dia menuruni tangga, berminat menunggu Savvy di ruang tamu.

Savvy masih belum beranjak dari tempatnya berdiri, matanya memperhatikan Harry yang masih menuruni tangga. Mengedikkan bahu berusaha tetap santai, lalu berbalik memasuki kamarnya. 

Setelah selesai mandi, dan berganti baju dengan cepat, Savvy mengambil slingbag nya, berdiri di depan kaca, dan memperhatikan dirinya sendiri. Sebenernya gue yang jahat ninggalin dia atau dia yang jahat sih lupain gue? 

Dua menit termenung, akhirnya Savvy menghembuskan nafas panjang. Menyemprotkan Parfume The Body Shop Strawberry kesukaannya, lalu turun ke bawah. 

"Maaf lama, Har." Ujar Savvy setelah berdiri di sebelah sofa coklat tempat Harry menunggu.

"Lama? banget." Jawab Harry sambil terkekeh. "Canda." lanjutnya.

"Mau sarapan disini, atau langsung berangkat aja?"

"Gue sih mau nya langsung, tapi, kalo lo mau sarapan dulu.. Yaudah."

"Langsung aja deh, gue gak bisa lama - lama."

====

Tuesday, July 28, 2015

setelah ilang-ilangan ini part, jadi juga gua ngetik ulang:") lelah sayah.. *dilap-in keringet gue sama harry* 

gue pengen cari temen chat nih.... 

ada yang minat? ngefangirl sama gue (insyallah) asiq kok. ya kan yun?? eakk wkwkkw

add line; zilanjalilas

ketauan jomblo nya yha? gak kok, harry pacar gue. zayn jodoh gue. 

e gak boleh protes ok?

vommentnya ditunggu abang harry lhoo! xx

Anonymous [h.e.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang