Seorang balita manis tengah menangis karena merasa kelaparan akibat belum diberi susu sedari pagi, Namun tak ada seorang pun yang menghampirinya dan memberinya susu. Tubuh kecil yang lemah itu berusaha berdiri dari duduknya, Dengan perlahan kaki mungil itu berjalan ke arah dapur yang berada di lantai bawah. "Bu..Bu"Gumamnya saat tak melihat keberadaan sang ibu.
Air mata terus memenuhi mata puppy itu, Bahkan pipi gembil itu sudah basah akibatnya, Perlahan terdengar suara langkah kaki yang sedang berjalan ke arahnya. Seorang lelaki cantik datang kemudian menggendong tubuh mungilnya itu. "Kenapa Gyu nangis,sayang?Sedang apa disini."Tanya Lelaki itu dengan lembut, Dibelakangnya seorang pria sedang menatap mereka sambil tersenyum. "Hiks.. Bubu.."
"Gyu mencari bubu ya?Bubu sedang tidak ada sayang, Sama Halmonie saja okay?"
"Hiks.. Okay.."Isak Balita itu, Jaejoong mengecup pipi Beomgyu sehingga balita tersebut tersenyum dan tak lagi menangis.
"Gyu lapar tidak?"
"Lapal..."Lirih Beomgyu sambil menundukkan kepalanya menatap lantai, "Sabar ya, Halmonie buatkan susu sebentar. Gyu sama Harabeoji dulu"Beomgyu mengtanggukan kepalanya mantap,Lalu naik ke pangkuan Yunho.
"Halaboji, Ayo mainnn"Ajak Beomgyu sambil tersenyum manis, Yunho terkekeh
kemudian menggendong cucu kesayangannya ini. "Bear mau main apa,hm?""Bonekaaa~"Wajah manis itu begitu ceria saat yunho menyetujui ajakannya, yunho terkekeh kemudian mengecup pipi gembil itu lagi. Seorang lelaki cantik dengan bayi lelaki digendongnya,"eoh?papa?Kapan papa datang kesini?Kenapa tak memberitahuku dulu"Tanyanya.
"Yong,Yong. Sebenarnya apa yang kau pikirkan tentang anak kecil ini?Mengapa kau begitu membencinya, Anak ini masih begitu kecil untuk mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Apakah kau tak bisa sedikit saja menyayangi anak ini?Dia juga membutuhkan kasih sayang, Beomgyu sama seperti anak-anak lainnya yang ingin disayang dan diperhatikan oleh orangtuanya."Nasihat Yunho pada Taeyong. "Tapi, Karena anak ini aku dan Jaehyun bertengkar pa."
"Itu hanya kesalahpahaman Yong, Seharusnya kau bisa mengerti,bukan malah membencinya seperti ini!"
Tangan kecil itu menarik-narik lengan baju Yunho, "Halaboji jangan malahh... Nanti bubu nangis.."Gumam Beomgyu, ia menunduk menatap lantai dengan mata berkaca-kaca, Beomgyu sangat sensitif jika sudah ada yang bertengkar didepannya. "Sst, iya sayang. Harabeoji tidak marah, Don't cry.."Yunho segera mengangkat tubuh mungil itu sebelum isakannya keluar. "Anak sialan, cengeng sekali dia!"
"Taeyong!"Bentak Yunho, Taeyong memutar matanya malas. Anak yang seharusnya tak pernah ada itu, mengambil perhatian dari orangtuanya,bahkan anak-anaknya yang lain terkadang tak diberi perhatian mereka.
"Harabeoji, Ayo main sama makeuu!"Ajak anak sulung mereka, "Harabeoji menemani Gyu bermain dulu ya makeu?Nanti Harabeoji main sama makeu"Senyuman itu memudar saat sang kakek lebih memilih bermain dengan anak yang sangat ia benci itu. "Main sama makeuu saja, Harabeoji.."Ucap Mark sembari mengerucutkan bibirnya.
"Papa, Berhentilah memberi anak itu perhatian!Anakku dan Jaehyun lebih penting daripada dia."Tegas Taeyong, Yunho menghela nafasnya berusaha sabar menghadapi menantunya ini. "Beomie sayang, Lihat Halmonie bawa apa?"Beomgyu mendongak,mata puppy-nya berbinar-binar seakan-akan bintang menyinari matanya. "Beomie mawuu~"Anak kecil itu menatap kakeknya,Yunho terkekeh lalu menurunkan balita kecil itu,Dengan langkah kecil ia berjalan mendekati Jaejoong.
"Uyu~"Tangan mungil itu berusaha menggapai dot susu ditangan Jaejoong, "sabar sayang, Kita bobo di kamar dulu ya?"Beomgyu mengangguk,Sebelum tubuhnya diangkat oleh Yunho dan diantar kedalam kamar. Beomgyu tak pernah tidur bersama kedua orangtuanya,Sedari bayi Beomgyu akan tidur sendirian dikamar, terkadang akan ditemani salah satu pembantu kalau tidak Jaejoong dan Yunho. "Halmonie,Kenapa bubu ndakk mau cally gyuu?apa Gyu nakal?"
"Kenapa beomie tanya begitu?Bubu nggak mau carry Gyu karena bubu sedang lelah,sayang. Bukan karena Beomie nakal, beomie anak baik kok,Beomie selalu menurut"Jaejoong memeluk Beomgyu yang sedang meminum susu, Beomgyu tersenyum dibalik dot itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kini anak kecil yang dulu selalu dibenci itu sudah remaja, Ia menjadi pemuda manis yang selalu memberi energi positif pada siapapun,ia selalu bersemangat walaupun tujuannya untuk hidup selama ini tidak ada. Ia masih bisa bersyukur karena ia masih diberi izin untuk tinggal dirumah orangtuanya,Ia bersyukur masih bisa bahagia dan menikmati makanan kesukaannya walau dia sendiri yang harus membuatnya.Beomgyu tak pernah marah jika ada yang membencinya atau menghina nya,ia sudah kenyang dengan semua itu. Harapannya hanya satu didunia ini,Ia hanya berharap agar ia bisa bertahan di dunia ini untuk mendapatkan hari yang lebih baik lagi daripada masa-masa sebelumnya.
Beomgyu duduk disebuah taman, seperti biasa ia melakukan kegiatan favoritnya yaitu melukis. Beomgyu merasa jika ia sedang melukis, perasaanya akan berubah menjadi bahagia, Walau ia tak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya, Ia sudah mendapatkannya dari nenek dan kakeknya,itu sudah lebih dari cukup bagi Beomgyu.
Lukisan indah itu diawali dengan warna biru yang mendasarinya, Beomgyu melukis dengan tema laut di malam hari, Beomgyu bersenandung kecil tangannya tetap bekerja seperti tak terganggu dengan hal apapun yang sedang terjadi disekitarnya.
'bruk'
"Oopsiee, Sorry, I did it on purpose~"Ucap salah satu wanita setelah menjatuhkan kanvas lukisan milik Beomgyu, Beomgyu hanya bisa membuang nafas sabar. "Sabar Gyu, Sudah terlalu sering kau mendapatkan ini."
"See? Is he really a man? He doesn't even dare to fight me. Are you afraid of being expelled from school, coward?"Wanita itu tertawa terbahak-bahak setelah mengatakan itu.
Beomgyu lagi-lagi hanya bisa bersabar, Ia tak ingin membuat masalah yang akan merepotkan seseorang nantinya. Ia hanya harus bertahan beberapa tahun lagi kemudian lulus dan diterima di kampus yang ia inginkan. "Tahan Beomgyu,hanya beberapa tahun lagi. Lalu semua ini akan selesai."
"Kau tidak berani,huh?Pecundang sekali."
"Bahkan anjing ku lebih berani daripada dia."Ejek Salah satu teman wanita itu, Mereka tertawa bersama tanpa memperdulikan perasaan Beomgyu.
"Pecundang sepertinya mana berani melawan kita, Hahaha!"
Bully-an demi bully-an Beomgyu terima setiap hari,bahkan ia sudah sangat kenyang dengan semua itu. Beomgyu memilih beranjak pergi daripada terus-terusan diganggu mereka.
"Dasar pecundang tidak tahu malu!"
hanya menjadi beban disekolah saja!"
"Tidak berguna!"
Mereka melempari Beomgyu dengan kertas yang sudah digulung, Bahkan ada yang melemparinya dengan batu kerikil.
Beomgyu menahan semua emosi didalamnya, Jika saja ia emosional maka amarahnya akan pecah saat ini juga.
Untungnya ia kuat dengan semua ini, Ia mampu bertahan tanpa melawan mereka, Ia hanya menganggapnya sebagai angin yang lewat saja.Tidak memasukkan kedalam hati.
"Tidak apa-apa."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBCVotment dongg kak~
KAMU SEDANG MEMBACA
Lautan NERAKA [txt의 범규]
RandomTerjebak di lautan dalam tanpa ada jalan keluar, ditemani caci-maki yang selalu didapatkan, Berjalan di atas jembatan rusak menggunakan kaki sendiri. Bertahan hidup hanya dengan dua kaki, Menanggung semua beban dibahunya, Itu yang Beomgyu rasakan. T...