『 8381 words 』
🎐
"Ini cahaya yang sama yang terlihat waktu bencana Chronorift!"
"Lumiere!"
"Itu Lumiere!"
"Oh, apa ini benar-benar nyata... Lumiere kembali!"
Silau yang sempat melumpuhkan pandangan mata berangsur-angsur mereda. Serpihan-serpihan cahaya berpendar di udara bagai debu yang gemerlapan, gugur menghujani Linkon City dan seakan menari-nari tenang terbawa hembusan angin.
Kota yang sebelumnya terselubung kegelapan menakutkan dan diguncang oleh kemunculan monster-monster luar angkasa, kini mendadak hening.
Penduduk Linkon City yang tersebar kacau dalam kepanikan satu persatu keluar dengan hati-dari tempat perlindungan dan persembunyian mereka, mulai berkumpul di jalanan sembari memandang ke atas.
"Lihat! Lumiere nyelamatin seseorang!"
Nyaris semua orang mengarahkan telunjuk mereka ke atas. Ada sebagian pula yang mengangkat ponsel untuk merekam kejadian langka yang tak terduga itu.
Tampak sosok pemuda berpostur tinggi yang tak terkenali di balik kabut abu-abu. Kerlipan-kerlipan cahaya putih keemasan beredar mengitari wujud manusianya.
Bagai patung dewa yang menarik segala bentuk kekaguman, sosok itu berdiri tenang tepat di atas atap kafe yang seperempatnya telah luluh lantak. Namun orang-orang hanya dapat melihat bagian belakang tubuhnya, dan dia tetap bergeming meski suara-suara di bawah semakin keras memanggil namanya.
Lumiere, Lumiere, Lumiere.
Berselang kemudian, pedang yang tersampir di pinggangnya lalu terpecah menjadi kemilau-kemilau fana yang seakan terserap ke dalam raganya yang nyata. Menandakan pertarungan telah berakhir.
"Elias!"
Gia mendesak kerumunan, tak peduli apapun dan siapapun yang menghalangi langkahnya. Lalu leganya pun meluap dan meleleh jatuh di pipinya saat dia yakin dengan apa yang dilihatnya.
"Itu... itu MC! MC selamat!"
Dalam dekapan yang terasa tak asing, kamu di ambang tipis sadar dan tak sadar. Fragmen-fragmen ingatanmu yang berkisar antara Granma Josephine dan Caleb sempat melintas cepat di depan mata beberapa saat lalu, namun kini telah tergantikan mozaik-mozaik realita yang samar. Saat itu kamu sadar, kamu belum mati.
Dan mungkin sosok inilah alasannya.
Suara-suara yang memanggil sang penyelamat terngiang makin jelas di telingamu.
Lumiere, Lumiere, Lumiere.
Siapa Lumiere?
Dan, aneh. Kenapa segenap tubuhmu tenggelam dalam tenang yang seakan telah lama kamu kenal?
Sayangnya, seberapapun kamu mencoba untuk kembali penuh pada waktu yang sedang berjalan, kesadaranmu seolah terhisap ke dalam kegelapan. Terakhir yang kamu ingat adalah rambut pirang pucat yang tersibak hembusan angin, mirip dengan rambut pemuda yang tertidur di kafe yang beberapa waktu lalu. Pemuda yang ingin kamu selamatkan.
'Kemana dia?' batinmu. 'Apa dia selamat? Semoga...'
Buai semilir sejuk menenangkan lalu meniadakan segala suara dalam kepalamu. Tak hanya menuntunmu jauh ke dalam gelap yang tak berujung, namun juga membawa aroma yang mengingatkanmu pada suatu tempat yang hangat dan aman.
![](https://img.wattpad.com/cover/362346686-288-k669778.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE WINS ALL
FanfictionLove and Deepspace ∥ 【MC ♡ Xavier/Rafayel/Zayne/Caleb/Sylus】∥ Indonesian FF ✔ ⸻ ©amon ♥ Adapted from: "Love and Deepspace" (Main story, Memories, Phone/Video calls, Posts, Secret Times/Tender Moments, Myths) ♥ Pairings: MC x Rafayel/Zayne/Xavier ♥...