"TANIAAAAAAA."
Baru juga kaki Tania melangkah memasuki rumah tapi suara Kania —kakaknya sudah menggelegar dari lantai dua.
"TANIAAAAA."
Suara itu kembali menggelegar untuk kedua kalinya dan akan terus terulang sampai mendapatkan sahutan dari yang punya nama.
"Apasihhhh orang baru pulang juga udah dipanggil-panggil. Capek tau abis konsul judul!!" Protesnya tak lupa dengan bibirnya yang cemberut dan dahinya yang berdenyit.
"Semua orang juga capek kali Tania. Mana ada manusia yang gak capek." Sahut Kania sembari menuruni anak tangga. Kania terlihat biasa saja saat menyaksikan wajah jengkel dari sang adik karena ya... memang sudah biasa. Tania ini adalah orang yang sangat ekpresif, dengan siapapun berbeda dengan Kania yang sedikit lebih lempeng.
"Beliin wellness core, tolong." Ucap Kania lagi yang dibalas dengan geraman kesal dari sang adik.
"Ihhh aku tuh baru pulang, belum juga pantatku ini nyium kasur udah disuruh beli wellness aja!!"
"Ya enggak sekarang juga kocakk."
"Nanti, tapi gak nanti-nanti juga soalnya itu udah tinggal dikit banget wellnessnya kasian kalo Meong kelaparan."
"Biarin aja kelaparan, itung-itung diet."
—
Lagi-lagi pemuda bernama Lanang itu menghela nafas. Ini sudah toko ke 3 dan dirinya masih belum mendapatkan merk snack pet yang biasa Zero —kucingnya makan. Sebenarnya Lanang itu tidak perlu pergi sejauh ini kalau saja Zero bisa makan segala merk snack pet tapi sayangnya kucingnya terlalu picky Jadi mau tidak mau dia harus mencari merk snack pet biasanya sampai ketemu.
"Serius gak ada mas?" Tanya Lanang itu kepada kasir untuk memastikan stock yang ia cari.
"Beneran mas, suerrr deh." Jawab kasir yang mulai kewalahan. Ya bagaimana tidak, kasir itu sudah mengatakan berkali-kali kalau merk snack pet itu sedang kosong tapi Lanang ini masih kekeh belum percaya.
"Cariin coba digudang, siapa tau nyempil satu." Ucap Lanang masih berusaha.
"Upil kali nyempil. Seriusan gak ada Mas, kalau ada gak mungkin saya sembunyiin buat apa elah saya juga gak doyan."
"Udah muter-muter loh mas gue buat nyari merk itu."
"Emang lagi langka mas. Eh coba deh cari di toko snack pet deket Perumahan Dahlia. Disana lebih lengkap dari sini, siapa tau ada."
"Jalan lagi nih gue?"
"Semangat mas demi majikan biar bisa makan."
———
Tania Anandita
"Awas aja lo cing, gue jadiin taichan tau rasa lo!"
Lanang Edji Pradibta
"Namanya juga kucing bukan monyet, jadi wajar dia bisa naik gak bisa turun."
Kania Kheswary
"Meongkuuu sayangkuuu cintakuuu."
Eijaz Pamungkas
"Ada aja cobaan orang ganteng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cat In Love
Teen FictionKucing adalah hal yang menggelikan sekaligus menakutkan bagi Tania. Namun sayangnya dia harus punya kakak yang menjadi babu dari hewan itu. Tahta tertinggi dirumahnya adalah si Meong sedangkan Tania cuma bagian dari remahan-remahan wiskhasnya aja.