💜Prolog💜

1 0 0
                                    

Berpisah baik-baik, pasti akan membekas. Apalagi jika orang itu adalah cinta pertama, sekaligus first experience. Rasa itu masih ada dan mungkin tidak akan mudah mati.

Jangan menjalin hubungan dengan seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya.

Jangan menjalin hubungan dengan seseorang yang berpisah baik-baik dengan cinta pertamanya.

Jika melanggar, maka bersiaplah dengan luka yang ditimbulkannya.

"Aku mencintaimu, Ann."

Ann membulatkan bola mata, menatap laki-laki yang sudah bersamanya sejak mereka masih kecil. Mereka tumbuh di lingkungan yang sama. Menyaksikan perjalanan hidup masing-masing. Saling mendukung dan menjalin hubungan atas nama sahabat.

Luthfi Hendra Wijaya, nama lengkap anak laki-laki yang menjadi support sistem bagi Ann. Bahkan ketika dunia menyatakan itu mustahil, Upi tetap percaya kalau Ann bisa berhasil. Saat seluruh dunia menolak, Upi tetap menerima Ann.

"Kamu pasti bercanda deh, Pi. Gak lucu ih,"

Ann akan pergi. Iya, dia akan berpisah dengan Upi untuk waktu yang lama. Sebuah rahasia yang ingin dia ungkap hari ini pada laki-laki itu.

"Pi, kamu bercanda kan? Kamu gak mungkin punya rasa sama aku kan?"

Luthfi menggeleng pelan. Menatap sendu perempuan yang selama ini selalu bersamanya. Perempuan yang membuat dia terkagum, hingga menumbuhkan perasaan terlarang di antara mereka.

"Aku sungguh mencintainmu, Ann. Aku juga gak tau sejak kapan tepatnya rasa itu berubah. Aku mulai gak suka melihat kamu berdekatan dengan laki-laki lain. Rasanya aku hampir gila, begitu kamu sakit. Aku.."

Luthfi mengusap wajahnya kasar. Gelisah menunggu respon Ann yang masih bergeming.

"Ann, maaf. Maaf karena melanggar janji kita,"

Jika Ann tidak membalas perasaannya, maka Luthfi akan menghapus perasaan itu. Agar dia tidak kehilangan Ann. Biarlah dia terluka dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan.

"Kamu pasti tau semua tentang aku, Pi. Kamu tau warna, makanan bahkan film yang aku suka. Kamu juga tau harapan besar aku soal cinta,"

Luthfi mengenal dirinya lebih dari keluarganya sendiri.

"Kalau gitu, ayo lakukan itu sekarang. Buktikan kalau kamu sungguh mencintaiku,"

Tubuh Upi menegang. Apalagi ketika Ann mendekat padanya. Hingga wangi manis dari tubuh Ann semakin jelas.

"Give me first experience untuk membuktikan kalau perasaan itu nyata,"

Ann suka semua hal tentang drama Korea. Bahkan cara mereka mengungkapkan rasa cinta pada lawan jenis. Ann bukan gadis polos yang tidak tahu apa-apa. Itu sebabnya Upi mati-matian menjauhkan perempuan itu dari laki-laki brengsek. Dia berusaha menjaga Ann dari pergaulan bebas.

Dia mengenal Ann dengan baik, termasuk semua latar belakang serta luka Ann.

"Kamu gak bisa kan?"

Ann memutar tubuhnya, mengambil jarak dengan Upi. Ann pikir Upi akan menjadi pengecut. Membiarkan dia pergi, setelah menolak tantangan yang Ann berikan.

Nyatanya, Upi sungguh sudah jatuh cinta padanya. Laki-laki itu tanpa aba-aba mengecup bibir Ann. Membuat perempuan itu jatuh dalam hasrat yang sama.

Awalnya hanya kecupan biasa. Ann menuntut lebih. Perempuan itu tidak lagi peduli pada rahasia besar yang ingin dia ungkapkan pada Upi. Rahasia yang mungkin akan memisahkan mereka.

Hari ini, Ann hanya ingin memiliki Upi seutuhnya. Dia melingkarkan lengannya ke leher laki-laki itu, sedikit berjinjit agar bisa menggapainya. Sejenak keduanya berhenti, saling beradu tatap dengan napas memburu.

"Aku juga mencintaimu, Pi. Maka hari ini mari buktikan itu,"

Luthfi sudah tidak ragu setelah mendengar penuturan Ann. Dia mengangkat tubuh perempuan itu, membawanya ke dalam kamar. Dia tidak peduli jika harus menghadapi keluarga Ann yang tak biasa untuk menikahi Ann setelah ini. Dia sungguh hanya ingin menjadikan Ann miliknya.

"Aku akan bertanggung jawab penuh, Ann. Aku akan menikahimu. Aku janji. Bahkan jika kelak kita berpisah, aku tidak akan pernah menyentuh wanita lain. Hanya kamu. Dan hanya kamu yang akan bisa merasakan surga dunia bersamaku, Ann."

Selanjutnya keduanya larut dalam kasih yang tak lagi terbendung. Bersama janji yang sudah terucap. Napas mereka saling beradu bersama hasrat yang kian membara. Ann dan Upi berakhir menjadi sepasang manusia yang saling menuntut dan menginginkan lebih.

"Aku mencintaimu, Ann. Sampai mati, hanya kamu."

...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A - UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang