i. Prequel; Jasad di Belakang Kasino

329 57 7
                                    

DIHARAPKAN MENJADI PENONTON DAN PEMBACA YG BIJAK!!

Semua yg terjadi dalam cerita ini hanya FIKSI/KARANGAN untuk HIBURAN/ENTERTAINMENT SEMATA, jika suka simpan hiburan ini untuk dirimu sendiri jika tidak bisa pergi tanpa meninggalkan apapun. Dimohon untuk tidak membawanya ke kehidupan nyata dari pemilik karakter sebenarnya, saya hanya meminjam namanya saja.

. . . . .




Hari itu rembulan tak menunjukkan dirinya di langit malam, seakan bersedih awan menumpahkan air-nya menangis. Meski begitu kendaraan tetap berlalu lalang mengingat sekarang masih jam para karyawan seperti budak koporat itu untuk pulang. Sebuah taksi berhenti di sebuah gedung apartemen sederhana di Las Lagunas Boulevard, Vinewood. Seorang wanita berpakaian rapih keluar dari sana, meski begitu semua orang yg melihat dirinya sudah jelas status ekonominya hanya menengah ke bawah.

Wanita itu asing, sangat berarti ia bukan seorang kawan atau bahkan sosok yg berpengaruh di kota. Kaki rampingnya berjalan menaiki lift dan berhenti tepat dimana ia inginkan, dirinya menarik nafas cukup panjang sebelum berakhir menekan bel apartment no. 4 tersebut dengan sebuah acrylic name plate bertuliskan 'Detective Chana' tepat disamping pintu masuk.

Tak membuatnya menunggu, pintu itu terbuka menampakan seorang pria muda berpakaian kasual. Untuk beberapa saat dirinya seperti di kuliti oleh tatapan tajam netra keemasan di hadapannya, kemudian wajahnya tersenyum ramah mempersilahkan dirinya masuk, pria itu menyajikan segelas teh hangat di atas meja dan memperbaiki letak kaca mata tebal miliknya sembari menunggu tamunya siap untuk berbicara.

"T-tuan Chana... maaf jika kedatangan saya sangat tiba-tiba dan mengusik kenyamanan tuan detektif" ucapnya terbata, wajahnya menunduk dalam menyembunyikan sirat kesedihan dirinya.

"Tidak apa nyonya, kau sudah boleh mulai memperkenalkan dirimu dan sampaikan juga keluhanmu" ucap pria detektif itu, surai merah legamnya sedikit menarik lawan bicaranya. Warna rambut yg cukup menarik perhatian, menurutnya.

"Namaku Remi Morgan, aku tinggal di daerah Little Seoul, aku ingin tuan detektif mencari suamiku yang hilang. Namanya Harris Morgan, dia bekerja sebagai pegawai perusahaan kecil di kota, jika lembur dia biasanya akan memberitahuku namun saat itu ia tak kunjung kembali hingga sekarang" ucapnya sembari memberi selembar foto wajah suaminya.

"Sejak kapan dia menghilang? Dan apa ada sesuatu yg mencurigakan sebelum ia berangkat bekerja terakhir kali?" Tanya sang detektif

"2 hari yang lalu dan dia bertingkah seperti biasanya... ahh tunggu sebentar biar ku ingat, akhir-akhir ini aku merasa dia sedikit gelisah. Dia bahkan mengalami mimpi buruk" jawabnya menelisik langit-langit seolah memori ingatannya ada di sana.

"Tempat apa yg biasa Tn. Morgan datangi? Apakah nyonya tahu orang-orang yg mungkin saja tidak menyukai suami nyonya?" Tanya sang detektif kembali.

"Setahuku dia sering pergi ke Bar, namun sejak menikah ia memilih untuk berhenti dan memfokuskan dirinya padaku" jawabnya mendapat anggukan kecil.

Keduanya semakin larut dalam sebuah introgasi kecil untuk menggali petunjuk yg sekiranya dapat membantu dalam kasus ini, pria surai merah itu menjabat tangan sang pemohon sebagai bentuk dirinya menerima keluhan yg ia sampaikan. Mata keemasan itu menatap dalam diam langkah sang wanita yg perlahan hilang dalam pandangnya.

. . . . .

Pagi itu ia memutuskan untuk mulai melakukan penyelidikan, ia mengambil mantel, buku catatan, ponsel dan juga dompetnya. Dari yg dirinya dengar sepertinya sang suami; Tn. Morgan berbohong kepada istrinya soal untuk berhenti pergi ke Bar. Dilihat dari kebiasaan pria itu yg sering melakukan lembur kerja dan pulang dengan uang yg banyak, sepertinya ia juga terlibat perjudian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Maniac Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang