Summary: Sekali Jaemin terjebak dengan Jeno, dia tidak akan memiliki jalan keluar. Sekali Jeno terikat dengan Jaemin, dia tidak akan bisa melepaskan diri. Mereka tercipta untuk satu sama lain. Saling menyalahkan akan candu dalam setiap sentuhan yang tercipta di tubuh mereka dan menghantarkan sengatan nikmat tak tertahankan. Memperdengarkan lenguhan-lenguhan kotor yang terlalu memalukan untuk diputar kembali dalam memori.
- Warning! Top Jaemin x Bottom Jeno. Makeup sex, anal sex, fingering, rimming, nipple play, condom, ripped condom, bareback, come eating, overstimulation, mirror sex, bondage, dirty talk, frontal and hars words, praise kink, belly bulge, masochist, dry orgasm, urethra insertion, urination, squirting, blow job, hand job, dominant & submissive, master & princess, breeding kink, mind break, lost conscious in the middle of sex, rough sex, semi dub-con, jaemin has no mercy to jeno, after care. Dead dove: Do not eat.
Itadakimasu-!
Bukan hanya dipaksa untuk menghabiskan makan malam bersama, seluruh member beserta staff dan manager juga setuju agar Jaemin dan Jeno menghabiskan waktu bersama demi memperbaiki hubungan keduanya yang sedang renggang. Meskipun, Jeno enggan melakukan hal tersebut. Terutama, keputusannya untuk putus dari Jaemin juga sudah bulat dan tidak bisa diganggu gugat. Jeno juga berjanji tidak akan mempengaruhi profesionalismenya dalam bekerja, kok. Sayang saja, orang-orang di sekelilingnya sudah gondok, tak bisa percaya lagi.
Jadi lah, malam itu Jeno harus membukakan pintu kamar hotelnya untuk Jaemin. Pria yang ingin Jeno coret sebagai salah satu pemegang takhta tertinggi di hatinya.
Di lubuk terdalam di hatinya, Jeno berharap supaya Jaemin segera bicara seperlunya dan langsung pergi saja. Tidak perlu bertele-tele, apalagi kalau sampai membujuk. Sudah, cukup. Jeno sama sekali tidak ingin luluh. Keputusannya sudah mantap, hubungan mereka tidak bisa diteruskan atau kedepannya akan berakhir menjadi hubungan yang tidak sehat.
"Aku minta maaf," kata Jaemin, menjadi yang paling pertama membuka suara bahkan sebelum sempat Jeno persilahkan untuk duduk.
"Udah dimaafin," ketus Jeno, sambil memikirkan alasan masuk akal untuk segera mengusir Jaemin dari ruang kamar hotelnya. Sudah dibilang, Jeno tidak ingin berlama-lama berada dalam satu ruangan yang sama dengan Jaemin.
Jaemin menyusul langkah Jeno di depannya, menahan lengan mantan kekasihnya agar tidak mencari-cari alasan kabur atau menjaga jarak sejauh mungkin darinya, "kamu serius?"
"Iya," masih dengan nada ketus yang sama, Jeno tak bergeming sedikitpun dari posisinya, tidak berkenan barang sedetik untuk melihat wajah melas Jaemin di belakangnya. Kemudian, lelaki taurus itu menyambung, "kali."
Wah. Manusia manapun yang mendengar jawaban Jeno juga pasti paham kalau Jeno, mantan kekasih Jaemin itu masih marah. Sangat marah. Terlebih, tidak mungkin ada orang yang memaafkan kesalahan orang lain, tapi bersikap begitu sinis pada empu yang dimaafkan. Kalau boleh jujur, sebenarnya Jaemin sudah menebak dari awal bahwa Jeno tidak mungkin memaafkannya semudah itu. Si pemuda taurus ini, merupakan tipikal yang sulit dibujuk. Huft.
"No, maafin aku ya?" pinta Jaemin. Intonasi bicaranya teramat lembut. Mengalun halus ke dalam indra pendengaran Jeno. "Aku salah karena bikin kamu cemburu dan ngulangin hal yang sama berkali-kali."
Bibir Jeno mencebik, "Loh, akhirnya sadar juga salahnya dimana?" Kepalanya menengok ke belakang, tapi tidak langsung menyentak genggaman jemari Jaemin di lengannya.
Jaemin mengangguk. Manik rusanya berkilau dengan pancaran penuh penyesalan dan rasa bersalah, bibirnya mengerucut ke bawah, menunjukkan wajah paling melas untuk Jeno kasihani agar si taurus berhati hello kitty itu luluh akan bujuk rayuan mautnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EUPHORIA || JaemJen
FanfictionJaemin x Jeno - nsfw, canon compliant collection, full of delusion. ©kokokikatze on twitter