Bab.7 My first

109 14 0
                                    

Sebenarnya orang tua suga sudah mengetahui,hubungan mereka, hanya saja orang tua suga ingin mengenal dan melihat langsung dita, tapi suga yang tidak kunjung datang ke deagu , karna kesibukan suga dan dita, maka mereka memutuskan ke seoul untuk bertemu langsung dengan dita. "kalian sudah tinggal bareng? "tanya ayah suga memecah kecangungan antara mereka, dita yg nampak gugup hanya diam, coba berfikir dan mencerna apa yang terjadi. Sebenarnya dia juga belum siap bertemu orang tua suga, ditambah situasi yang terjadi sebelum mereka bertemu, pasti keluarga suga akan mengangapnya jelek. Membayangkan kejadian tadi membuatnya cukup malu. Suga yang duduk disamping dita,mengengam tangan dita. "ya appa, kami sudah tinggal bersama" dita melirik suga, "apa? "bertanya kepada suga. Suga mengedipkan matanya ke arah dita supaya mengiyakan pernyataanya. "jadi kapan kalian menikah? " tanya ayah suga lagi, melihat suga dengan tatapan tegasnya. "sebelum wamil, saya harus menyelesaikan beberapa pekerjaan" kata suga tegas. "baik, kapan kami bisa bertemu dengan orang tuamu? " tanya ayah suga kepada dita dengan suara yang lebih lembut. Dita yang ditanya seperti itu secara tiba tiba dan belum memikirkan pernikahan,belum ada pembicaraan sebelumnya, sebenarnya orang tua dita juga tahu kedekatanya dengan suga, namun masi dalam masa pendekatan dan belum belum sejauh itu. "Appa, nanti kami yang atur pertemuan keluarga, ayah dan ibu dita yang ke sini atau kita yang ke indonesia. "ok," kata ayah suga. "kalian secepatnya, ya. Jangan terlau sibuk"kata eomma suga. "kalian istirhat dulu,sudah sangat malam"lanjut eomma suga. baik eomma" kata suga sambil dia dan dita menunduk pada ayah ibu,dan kakanya yang duduk di sofa panjang ruang tamu. Suga menarik tangan dita ke kamar.

"oppa maksud apa?"tanya dita menuntut penjelasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"oppa maksud apa?"tanya dita menuntut penjelasan."bahkan ini baru pertama kalinya aku ke apartemenmu, bagaaimana kau bilang hidup bersama"sambung dita.
"Tidak ada yang perlu dijelaskan, aku memang mau menikahi mu kan" kata suga. "tapi kita belum berbicara" maksud saya oppa, belum menanyakan pada ku, apa aku mau menikah "kata dita." kau tak mau menikah dengan ku?" tanya suga, "bahkan barusan di lift kamu menyingung masalah menjadi menantu yang baik" kata suga lagi. "Oppa, bagaimana dengan karir mu, bagaimana dengan karirku juga, kamu tidak mau meninggalkanya kan? "tanya dita. "siapa yang akan meninggalkanya, kita akan terus berkarir Sampai saatnya kita memang harus mempublikasikan. Tidak ada yang berubah, kita bisa tetap backstreet walau sudah menikah.kau mau kan chagia...? "tanya suga. Dita terdiam dia duduk disudut pinggir ranjang suga. "baiklah lah, kita pikirkan nanti,saya masih kaget" kata dita. Suga datang menghampiri dita duduk disebelahnya. "chagia, kurasa saya sudah cukup dalam hal financial dan umur untuk menikah, appa juga selalu menuntutku dan ini bukanya kesempatan mereka juga sudah merestui hubungan kita, kamu idol perempuan chagia, untuk bertahan lama akan susah di industri ini, bahkan perusahaan besar sekalipun, aku tidak akan perna melarang mu untuk berkarir, berkarirlah... Lakukan apa yang menjadi passion mu, tapi jangan terlalu dipaksa"kata suga lagi. "apakah benaran hubungan kita, akan sampai ke pernikahan?" tanya dita lagi. "tentu saja, aku mendekatimu dengan tujuan yang lebih serius, aku tak perna main main"jawab suga. "tapi apalah aku Oppa"kata dita pelan. "kamu yang terbaik chagia" kata suga lagi.

Suga mendekati dita dan mencium bahunya, mengeser rambut dita yang menutupi lehernya, suga memeluk dita dari belakang, kemudian mengecup lehernya pelan.. "Oppa" kata dita ketika tanggan suga mulai membuka kancing kemejanya lagi.. "Kenapa chagia, bukanya tadi kamu sudah setuju"membalik tubuh dita menghadapnya, suga melepaskan kemeja dita yang kancing sudah dia buka dengan sempurna. "tapi orang tua mu disini" kata dita. "mereka tidak disni, mereka dikamar yang lain"sambil memandangi tubuh dita yang hanya terbungkus bra hitam, menampilkan lekuk tubuh yang membuatnya menelan ludahnya sendiri, Suga melepas tshirtnya.. Terlihat Tubuh putihnya yg kekar,sangat putih, belum sempat dita mengagumi tubuh putih suga, suga menarik tubuh dita mendekat tangannya mulai mengerayangi tubuh mugil gadis itu, membuka bra, kini bagain atas tubuh kekasinya benar tidak tertutup apa apa. Suga mendorong dita ketempat tidur, melecuti pakaian bawah ,tubuh dita benar benar telanjang. Dengan malu dita menutupi bagian intimnya.

Sambil tetap menatap keindahan didepan matanya, suga pun melepas semua pakainya kemudian. menindih kekasihnya.menciumi setiap bagian tubuh dita, memberikan sentuhan yang membuat tubuh dita semakin meremang, menikmati rangsangan rangsangan dari suga, "oppa"kata dita ketika dirasa suga ingin menyatukan tubuh mereka. "pelan pelan Oppa, ini pertama kalinya"kata dita pelan. Suga tersenyum dan menganguk. "Saya akan melakukan dengan perlahan chagiaya.." kata suga. pekik kesakitan keluar, namun dita menahanya, suga menahan agar tubuh dita tidak menegang , ketika melihat tubuh dita yang sudah nampak rilex suga menjutkan,penyatuhananya dengan dita desahan desahan dari keduanya terdengar. malam itu mereka bercinta. Bagi dita yang merupakan pertama kalinya bagi dia, malakukan dengan orang yang sangat dia cintai berharap bahwa itu bukanlah penyesalan. bahkan sebelum bertemu dita sudah jatuh cinta pada suga.

Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang