Matahari terbit, langit mulai cerah setelah kegelapan malam hari lalu. Alarm berbunyi dan menunjukkan pukul 05.00. Seorang gadis yang terbaring di atas kasur nya terbangun. Memperlihatkan matanya yang indah dan cantik itu, walau matanya masih terlihat sayup.
Gadis itu bernama Floria Aurelian, ia seorang gadis berkacamata, memiliki mata yang indah dan ia juga pendek. Floria adalah seorang yang pemalu, ia tak suka public speaking karna rasa gugupnya ditambah lagi Floria adalah gadis yang tak suka dekat dengan laki laki.
Saat kecil Floria tak pernah didengarkan pada saat bercerita, Maka karna itu ia tumbuh menjadi gadis yang jarang bercerita dengan orang lain.
Ia mulai menyiapkan barang barang sekolahnya karna hari sebelumnya, ia sibuk menata barangnya yang lain.Beberapa menit telah berlalu, gadis itu sudah siap untuk pergi ke sekolahnya. Ia bergegas menuruni tangga, lalu berlari menuju pintu.
Ia membuka pintu itu dan menaiki sepedanya. Sesampai disekolah, gadis itu memasuki sekolah nya. Melihat orang orang yang tak ia kenal, bisa saja membuatnya gugup. Ia memasuki sekolah itu, berjalan dikoridor mencari kelasnya. Ia hanya menunduk sambil berjalan sampai tak sengaja menabrak seorang laki laki, yang ternyata adalah kakak kelasnya.
"Eh! Maaf ya dek, kamu gapapa?" Sosok lelaki itu menatap Floria, dengan tatapan khawatir padanya.
"Aku gapapa kak, maaf" Floria pergi meninggalkannya, lelaki itu memperhatikan Floria yang mulai pergi menjauh dari pandangannya.
Samuel Julianto Agantara, lelaki yang ditabrak Kalea. He is a guitarist, wajahnya yang begitu tampan dan kemahiran bermain gitarnya membuat para perempuan terpesona pada dirinya, tapi dibalik itu, ia selalu saja membuat onar.
Tetapi banyak juga perempuan yang confess kepada Samuel namun ditolak. Ia adalah tipe laki laki yang tak mudah tertarik dengan seorang perempuan. Tapi jika seseorang bisa menjadi kekasihnya, pasti akan sangat beruntung.
Samuel juga tipe laki laki yang selalu menjaga hati pasangannya atau bisa saja dibilang greenflag. Laki laki yang manja kepada kekasihnya, lucu, loyal, peduli dan tidak bisa marah dengan kekasihnya.
Floria memasuki kelas, melihat teman teman barunya. Guru memasuki ruang kelas dan tersenyum, Floria sibuk membaca bukunya. Pintu kelas terbuka dengan sendirinya, ternyata Samuel telah membuka pintu tersebut.
"Samuel? Ada apa kamu kesini?" Ucap ibu guru dengan tegas atas setelah melihat Samuel didepan pintu. Ia mendatangi guru yang sedang berdiri menjelaskan materi lalu memberikan tumpukan kertas yang berisikan surat untuk kelas itu, lalu pergi kembali kekelasnya.
Bel istirahat berbunyi..
Waktu untuk memakan bekal dan bercanda dengan teman. Tetapi bagi Samuel, istirahat adalah waktunya bermain gitar. Terobsesi dengan gitar membuat ia melupakan segalanya. Namun, kali ini ia hanya diam, mengamati sekitarnya."Tumben, melamun disini ngeliatin siapa?" Tanya Braham, salah satu teman dekat Samuel. "Biasanya juga ke ruang musik."
"Gapapa, lagi ga mood aja" Jawabnya dengan pandangannya yang tidak teralihkan, Braham heran dengan sifat Samuel yang tak seperti biasanya. Ia pun menunjuk kearah mata Samuel melihat.
Ngapain ni anak ngeliatin adek kelas? Batin Braham.
"Sam, ngapain ngeliat rombongan cewe disana? Suka sama salah satu nya ya?" Ucap Braham tanpa pikir panjang. "Apa ngeliatin adek kelas?."
"Gaklah gila, kenal aja kagak" Jawab Samuel.
"Yakan siapa tau" Braham merangkul Samuel sambil memandang rombongan perempuan disana. "Ngomong ngomong si Azalea cantik juga yak?. "
"Serah mau ngomong apa, eh ada pr ga? minta dong."
"Dari kemaren lu minta pr mulu, capek aing" Kesal Braham.
"Cepet sia, bentar lagi bel bunyi" Ucap Samuel.
Braham pun memberikan contekan PR nya, namun ternyata Samuel menyatat PR yang salah, ia malah mencontek PR IPA bukan PR bahasa Indonesia. Maka itu ia harus piket bukan dikelasnya sendiri tapi dikelas lain, rasa malu apa yang akan dia rasakan saat piket nanti? saat diliat adek kelasnya.
"Kelas X-2, kamu piket dikelas itu" Ucap ibu guru dengan tegas.
"Ibu? Itu kelasnya jauh tau buk, cape aku nanti." Protes Samuel, melihat temannya sedang mengolok ngolok dirinya. "Tuh bu liat, dia ngejek bu padahal dia yang ngasih contekannya," Ucapnya sambil menunjuk Braham.
"Braham kamu juga piket dikelas itu." Ucap guru yang mengomel mereka.
"Lah? Kok aku juga bu? Kan dia yang nyontek." Ucap Braham tidak terima.
"Nasib, siapa suru ngasih contekan."
****
Kedua lelaki itu saling merangkul pergi menuruni tangga, mereka berpapasan dengan Floria. Samuel dan Floria sempat beradu pandang mata sementara.
"Eh dek, kelas X-2 dimana ya?" Tanya Braham, Samuel menatap sinis kepada sahabatnya itu yang kadang gatau diri.
Floria menjawab "Ooh itu kelas aku, kalo turun 1 lantai lagi, belok kanan ada kelas X-2, kak."
"Oke, makasi ya dek" Braham menarik sahabatnya lalu pergi kekelas itu meninggalkan Floria.
"Are you serious?" Ucap Samuel.
"What's wrong? Do you like her?" Tanya Braham.
"Maybe? She's damn gorgeous" Jawab Samuel sambil mengusap tengkuk lehernya.
Braham memasang wajah terkejut setelah mendengar hal itu. "Lo beneran? seorang Samuel Maverick Agantara suka adek kelas?."
"You think i'm joking? Udah ayo, nanti diomelin gara gara ga piket" Kedua lelaki pun memasuki kelas dimana mereka harus piket karna sebuah hukuman yang didapatkan.
Mereka piket dengan penuh canda tawa, meski terlihat seperti orang gila. Setelah menyelesaikan hukuman mereka, Samuel mengajak Braham untuk pergi ke sebuah cafe. Sampainya di cafe itu, kedua lelaki berbadan kekar itu melihat Floria dengan sahabatnya, yaitu Azalea.
Samuel terus menerus menatap Floria, tampaknya ia ingin sekali mendatanginya namun Samuel berpikir itu tak akan terjadi. Berinteraksi dengan Floria adalah salah satu keinginannya saat ini.
"Kalo mau ngobrol mah kesana aja, gue disini sama Azalea." Ceplos Braham dengan penuh kesadaran diri.
Samuel menatap tajam pada Braham lalu mengalihkan pandangannya lagi kepada Floria, ada perasaan yang mulai tumbuh lebih besar lagi dari sebelumnya. Seperti perasaan 'cinta'?
****
"Flo, sadar ga sih? Itu ada Samuel dibelakang lagi ngeliatin lu? Si kakel yang banyak disukain cewek itu loh!" Ucap Azalea lalu terukir sebuah senyuman pada wajahnya.
Floria menoleh kebelakang dan melihat bahwa Samuel sudah memperhatikannya sejak tadi, wajah itu terlihat familiar baginya. Samuel tersenyum padanya, pipi Floria mulai memerah dengan sendirinya, hatinya mulai berdebar dengan cepat.
Floria sadar dari lamunannya itu, bersikap tidak terjadi apapun. Sementara lelaki yang duduk tak jauh dari mejanya dengan senyuman yang lebar memperhatikan dirinya.
Samuel memutuskan untuk mendatangi Floria dan duduk disampingnya, gadis berkacamata itu menatap Samuel dengan pipinya yang masih merah merona karena tatapan dan senyuman yang diberi oleh lelaki yang sedang disampingnya itu.
𝙏𝙤 𝘽𝙚 𝘾𝙤𝙣𝙩𝙞𝙣𝙪𝙚𝙙.....
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Halow readers👋🏻
Bagaimana cerita diatas berikut? Tolong beri kritikan atau komentar jika para readers melihat sebuah typo atau kesalahan🎀
Tolong berikan vote untuk cerita ini yaa! aku ga maksa kokk🥰Oh ya, temani aku sampai cerita ini end ya readers! 💐💫
Happy reading untuk part selanjutnya yaa! 📖🙇♀️🙇♂️
Thank youuu💗💗
YOU ARE READING
Wanna Be Yours
RomanceWhat if you fell in love with someone that gives more love than you do to them? itu yang dirasakan oleh Floria setelah bertemu dengan Samuel Julianto Agantara