Na2 - Confession [pt.1]

846 46 1
                                    

What if Nala & Nachia go to the offair event together?

°

girl in red - two queens in a king size bed

---

Nala keluar dari kamar mandi, ia telah selesai beberes dan mengeringkan rambutnya. Benar-benar siap untuk segera tidur, mengistirahatkan diri mengingat besok malam masih ada show theater Aitakatta di Jakarta. Sebanyak 8 lagu yang ia dan teman-temannya bawakan malam tadi terasa menguras tenaga. Namun, bertemu dengan para fans selalu menyenangkan baginya. Lelah, tetapi menyenangkan.

Nala melihat Nachia berbaring di kasur yang menyelimuti dirinya dengan nyaman sambil bermain HP, menonton video Tiktok. Nala yang melihat itu tidak berkata apa-apa, ia segera mengambil posisi di sebelah Nachia, bersiap untuk tidur.

"Kamu mau langsung tidur, Nal?"

"Heem."

"Yah, padahal aku nungguin kamu, siapa tau mau pesen makan bareng." Terdengar nada sedikit kecewa dari suara Nachia.

"Ngga dulu deh, aku capek banget pengen langsung tidur." Ujar Nala, sambil membelakangi Nachia.

Mendengar itu, Nachia hanya mendengus kecil, lalu segera mematikan lampu kamar. Kota Malang di malam itu sangat dingin. Suasana yang mendukung untuk segera tidur dan menghangatkan diri di bawah selimut.

Nachia memandangi punggung Nala yang membelakanginya. Garis lekuk tubuh Nala tergambar dengan jelas di bawah remangnya lampu kamar. Bentuk bahunya yang sedikit lebar, lengannya yang berisi, dan rambut panjangnya yang terurai. Dari belakang saja sudah begitu cantik. Kasur bertipe queen bed itu membuat mereka berada pada posisi yang cukup dekat.

"Nal."

"Hemmh?" -dengan suara berat, menahan kantuk.

"Mau peluk, boleh?"

Nala sedikit tertegun, perlahan ia berbalik, menghadap Nachia.

"Mau peyuk?" -suara imoet.

"Iyah! Mau peyuk." -kepencet emot kawaii.

"Sini."

Nala merentangkan tangannya, yang disambut oleh Nachia. Tidak biasanya Nachia clingy seperti ini, batinnya. Apakah hanya terbawa suasana dinginnya Kota Malang?

Nachia menyerusuk masuk di antara lekuk leher Nala. Mencium aroma tubuh yang selalu ia sukai. Tangan Nala bergerak mengelus lembut pucuk kepala Nachia.

"Comfy?"

Nachia tersenyum sangat manis -lebih ke salting- dan mengangguk pelan, "So comfy.."

Perlahan, gerakan tangan Nala melambat, dan kemudian berhenti. Mungkin ia sudah terlelap, pikir Nachia. Nachia sama sekali tak merasakan kantuk malam itu. Ia tak ingin malam itu berakhir, ingin menikmati setiap detik momen itu dengan gejolak perasaan membingungkan, namun juga menyenangkan.

"I like you so much, Nala..." Tanpa ia sadari, perkataan itu terucap begitu saja dari mulutnya. Seakan hati dan pikirannya tak sanggup lagi membendung perasaan itu.

"Hem? Apa? ... you like meh? ... I knew it for so long, Ninah.." Ucap Nala setengah sadar, seperti orang mengigau.

Nachia melotot kaget, ia kira orang di hadapannya itu sudah tertidur. Ia bergeming, tak berani bergerak sedikit pun. Mulutnya terkatup rapat, dengan jantung berdetak cepat. Shit.






°

°

°

TBC

ONESHOT Gen 12 - JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang