Luka secara fisik memang mudah disembuhkan, lantas bagaimana dengan luka di hati?
Butuh waktu beberapa lama untuk menyembuhkan rasa sakit di hati, Jaehee yakini siapapun yang menyakiti perasaannya akan menyesal.
Jaehee juga memutuskan untuk merubah penampilannya yang terlihat biasa saja dan belajar merawat dirinya. Jaehee yakin, dengan merubah dirinya sendiri orang-orang yang mengenalnya akan merasa pangling padanya.
Ngomong-ngomong Jaehee baru saja melakukan interview sebelum ia benar-benar bekerja menjadi seorang sekretaris CEO sebuah perusahaan beberapa hari yang lalu, kini ia akan menjalankan hari pertamanya bekerja
Jaehee pun masih penasaran bagaimana rupa seorang yang akan menjadi atasannya, karena pada saat melakukan wawancara, ia diwawancarai oleh wakil dari atasannya itu karena sang atasan tidak dapat hadir.
"Pagi, pak Minjae~" sapa Jaehee kepada pria yang merupakan wakil CEO itu.
Minjae memandang Jaehee dan tersenyum balik padanya "pagi juga, Jaehee. Ngomong-ngomong panggil saya abang aja ya, saya kurang nyaman kalo dipanggil seperti itu" balasnya.
"Eee oke bang Minjae" jawab Jaehee dan tersenyum.
Keduanya lanjut mengobrol, sehingga Minjae duluan menyadari kehadiran seseorang yang baru saja sampai
"Sion!"
Jaehee mengerutkan dahinya, ia pun mengikuti kemana arah pandang Minjae dan ia menangkap keberadaan Sion yang juga terkejut. Mereka pun sama-sama terdiam dan saling melakukan kontak mata.
Minjae yang merasakan keheningan pun kebingungan dengan apa yang terjadi, kemudian ia mencoba memanggil Sion. Sion kemudian tersadar dari lamunannya, ia pun mendekati Jaehee yang masih terdiam, lalu meraih tangannya secara tiba-tiba.
Jaehee tersentak ketika tangan Sion dengan lembut menggenggam tangannya "ikut saya sebentar" ujar Sion dan langsung menarik Jaehee, meninggalkan Minjae yang masih terdiam mematung di tempatnya.
---
Jaehee tidak tahu kemana Sion membawa dirinya, sehingga Sion membawanya masuk ke dalam sebuah ruangan, dan tiba-tiba saja pikiran buruk terlintas di pikiran Jaehee.
"Pak, apa yang akan anda lakukan?"
Grep!
Kedua mata Jaehee terbelalak, ia kaget dengan perlakuan Sion yang tiba-tiba memeluknya dengan erat. Merasakan perlakuan itu lancang, Jaehee berusaha kuat mendorong Sion agar segera melepas pelukannya.
"Tahan sebentar...." Ucapnya lirih dan semakin erat memeluk Jaehee.
Jaehee pun menuruti apa yang dikatakan Sion, karena tenaganya menjadi tidak sebanding dengan pria itu, jadi ia memutuskan untuk diam.
Mereka berpelukan 5 menit, sehingga akhirnya Sion melepaskan pelukannya dan menatap kedua bola mata kelam Jaehee, tidak ada yang berubah pada diri Jaehee, hanya saja parasnya semakin cantik ketika semakin beranjak dewasa.
"Harusnya Abang ga nolak kamu, Abang jadi nyesal nolak sebuah berlian hanya karena Abang gengsi. Abang minta maaf Jae, hati kamu pasti sakit"
"Abang tau kamu pasti masih belum bisa ngelupain Abang karena kamu masih mau nungguin Abang supaya Abang sadar kalo kamu benar-benar secinta itu. Sekarang Abang udah sadar, Jae. Abang suka sama kamu juga tapi abang terlalu mikirin ego Abang. Sekali lagi Abang minta maaf karena nolak kamu"
Jaehee tidak menjawab kata-kata yang Sion ungkapkan padanya, ketika pelukan terlepas, Jaehee menatap Sion dengan rasa tidak percaya.
"K-kenapa... Kenapa Abang ngakunya baru sekarang? Abang tau? Aku rela banget nungguin Abang buat balas perasaanku, bang. Sakit tau bang nungguin Abang kapan sadarnya, hiks..."
Sion panik ketika Jaehee tiba-tiba menangis sambil meremat dadanya, jujur saja ia paling tidak tega melihat laki-laki itu menangis, ia kembali memeluk Jaehee guna menenangkannya.
"I'm sorry, Kim Jaehee...."
---
1 bulan kemudian....
Sudah 1 bulan yang lalu Jaehee bekerja menjadi sekretaris Sion, maka sudah sebulan yang lalu juga keduanya menjalin sebuah hubungan yang pernah Jaehee harapkan saat masa SMA.
Walaupun bukan disaat masa SMA, tetapi Jaehee senang bahwa akhirnya Sion telah sadar bagaimana rasanya menunggu pria itu, lagian sekarang Sion sudah menyadari betapa lama dan setia Jaehee menunggu dirinya.
Kini Sion tengah menunggu Jaehee yang sedang bersiap-siap untuk menghadiri acara pernikahan Riku dan Yushi.
Sebagai teman yang baik hati, tentunya mereka harus ikut hadir dalam acara tersebut, karena sudah diundang masa iya tak datang?
Sepasang kekasih itu telah tiba di acara ya g akan mereka hadiri.
Skip saja, setelah makan, keduanya mendatangi kedua insan yang telah resmi menjadi pasangan tengah duduk di atas pelaminan dengan penampilan yang terlihat elegan.
"Selamat yaaa atas pernikahan kalian~" ucap Jaehee ketika menyalami pasangan suami istri itu.
"Aaaa makasih Jaeeee!!" Jawab Yushi yang langsung memeluk Jaehee dengan erat.
"Selamat ya Rik" ucap Sion.
"Yoi makasih, yon! Semoga lu cepat nyusul yak" balas Riku pada Sion.
Sedangkan Sion tersenyum dan mengangguk "semoga tersemogakan" jawabnya kemudian merangkul Jaehee yang tersenyum malu-malu.
Finish~
Akhirnyaaaaa selesai juga ni book😭😭😭 sebelumnya aku pengen ngucapin terima kasih banyakk buat kalian yg udh mau baca atau nungguin book gaje ini update
Mungkin itu kali yg mau aku ungkapkan, dan terakhir aku minta kesan dan pesan kaliann selama baca book ini🥹👉🏻👈🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️. SECRET ADMIRER
Teen FictionPAIR : Sion & Jaehee [SHORT STORY] [PROJECT GABUT] Jaehee tuh ngotot Mulu ngaku-ngaku kalo dia cuma pengagum rahasia si kakel, tapi kalo deket-deket beliau tiba-tiba aja langsung deg-degan dan cemburu pas liat beliau deket-deket cewek.