2|Fe

53 12 2
                                    

"Baru juga beberapa hari, udah kaya gini aja gimana kedepan nya" -fe

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






"Flora nanti kamu pindah sekolah nya yah" Suara
lembut umi Flora terdengar DJ telinga Flora, ia menatap memohon agar ia tidak di pindahkan ke sekolah.

"Tapi umi, Flora kan udah seneng di pondok" Flora memohon, tetapi umi kekeh dengan pendirian nya.

"Gak sayang, umi mau kamu sama Ferrell deket, nanti minggu depan kamu sekolah sama Ferrel ya, dia bakal jaga kamu" Umi Flora berdiri berjalan ke arah kamar nya, Flora hanya menatap sedu ke arah pintu umi nya itu.

"Huh, kamu harus kuat Flora"Flora menepuk nepuk pipi nya dan berjalan ke kamar nya untuk melaksanakan shalat magrib.













"Hah, Flora pindah ke sekolah Ferrel" Bunda Ferrel memberi tahu bahwa minggu depan Flora akan berada di sekolah nya, tentu Ferrel kaget bukan main, ia tahu rencana Bunda nya itu.

"Pasti bunda mau nyuruh aku buat jagain Flora kan?" Bunda Ferrel hanya tersenyum, sambil mengusap kepala Ferrel.

"Tapi kamu jangan terlalu deket atau sampe sentuh Flora, belum muhrim" Ferrel hanya mengangguk pasrah, papa Ferrel hanya tersenyum kecil, ia tidak menyangka anak nya yang dulu selalu meminta coklat sekarang malah ingin menikah, 'waktu itu terlalu cepat'.











Suara motor terdengar di area parkiran sekolah, saat satu siswa turun dari motornya membuka helm di kepala nya. "Males banget gua sekolah" Siswa bernama Ferrel.

Ferrel berjalan ke lorong sekolah, sebuah tepukan mendarat di pundak Ferrel, ia menoleh ke arah samping, dua siswa sedang tersenyum ke arah nya.

"Tumben cepet lo ke sekolah" Ujar salah satu siswa tadi, Aldo salah satu teman Ferrel di sekolah, mereka mengenal sejak SMP sampai sekarang, dan satu lagi bernama Zean, Zean mengenal Ferrel dari SMP dia punya pacar tapi kayak nya pacar Zean ini suka nya sama Ferrel.

Ferrel memberikan jari telunjuk nya ke Aldo.
"Kaget gua" Aldo dan Zean Ferrel, melanjutkan jalan nya.

"Eh Rel, liat ada murid baru" Aldo menunjuk salah satu murid yang memakai kerudung, Ferrel menyipitkan mata nya, ia tersadar bahwa Aldo menunjuk Flora calon istri nya.

"Cantik banget ya" Aldo terus menatap Flora, Ferrel kesal lalu memukul pundak Aldo.

"Jaga mata lo bangsat" Ferrel pergi meninggalkan Aldo dan Zean, mereka menyusul Ferrel "Lo kenapa, gak biasa nya begini" Zean heran dengan tingkah laku Ferrel.

"Eh tapi benar cok dia cantik tipikal cewe solehah, jadi pengen deketin" Celetuk Aldo, Ferrel menatap Aldo kesal "Awas lo deketin dia, gua tonjok lo" Ancam Ferrel, ia melanjutkan jalan menuju kelas.

"Aneh ya" Zean hanya mengangguk setuju "Gua pengen kenalan ah" Zean hanya memutar mata malas.

"Ck, buaya"






Kantin

"Rel lo kenapa sih, aneh banget asli" Ucap Aldo.

"Lo lagi berantem sama Fiony?" Tanya Zean, Ferrel tidak memperdulikan pertanyaan teman teman nya, ia masih sibuk dengan baso di hadapan nya.

"Sayang" Suara siswi menggema di kantin, semua mata tertuju pada gadis itu, saat ia menghampiri Ferrel dan duduk di sebelah Ferrel, reflek Ferrel menjauh dari gadis itu.

"Ihh kamu kenapa?"Ferrel tersadar dengan perbuatan nya ia langsung menggeserkan tubuh nya memeluk kekasih nya.

"Maaf sayang reflek" Fiony hanya mengangguk dan mencium pipi kekasihnya.

"Lucu banget sih kamu"

"Ya dong kan pacar kamu"

"Flora"

"Astagfirullah" Kaget Flora.

"Lo ngapain liat Ferrel"

"Lo suka ya" Tebak Adel, Adel temen sebangku Flora, Flora hanya menunduk.

"Flo gua saranin lo jangan deket sama Ferrel deh" Adel mendekati Flora, memandang muka cantik teman nya itu.

"Kenapa?" Flora menaikan pandangannya ke arah Adel, Adel hanya tersenyum kecil.

"Nanti juga lo tau Flo"

"Aneh kamu" Flora kembali memandang Ferrel dari ke jauhan, ia hanya berani memandang nya dari jauh tidak berani menyapa duluan.

"Sayang nanti anterin aku pulang ya" Suara Fiony terdengar jelas di kuping Flora, Flora berusaha tidak memperdulikan nya dan melanjutkan makanannya.

"Maaf ya aku gak bisa" Tolak Ferrel, ia tahu Flora ada di dalam kantin, Ferrel hanya menjalani perintah bunda Ferrel.

"Jaga calon istri kamu, jaga juga perasaan nya jangan membuat calon istri kamu terluka gara gara sikap kamu, bunda yakin Ferrel bisa" -bunda Ferrel

"Kenapa kamu udah jarang bareng aku lagi" Mata Fiony mulai berkaca kaca, Ferrel hanya tersenyum kecut.

"Nanti juga kamu tau seiring jalan nya waktu"














Parkiran

"Flora" Panggil Ferrel, ia menghampiri calon istri nya.

"Lo pulang naik apa?" Tanya Ferrel sambil menaiki motor nya dan merasakan helm nya, Flora hanya diam tidak berani membuka suara.

"Say-"

"Pulang sama gua" Ferrel menjulurkan helm nya kepada Flora, Flora hanya memandang Helm itu.

"Tap-"

"Gua gak nerima penolakan" Bantah Ferrel, mata tajam nya yang terus menatap Flora.

"Tolong jangan potong ucapan saya" Suara Flora sedikit meninggi, alis Ferrel ketarik ke atas.

"Lo kenapa"

"Saya bisa pulang sendiri" Flora berjalan pergi meninggalkan Ferrel yang masih mematung.

"Flora" Rasa nya Ferrel ingin menghampiri Flora dan menyeret Flora Untuk pulang bersama nya, tapi ia tahu mereka belum muhrim untuk hal itu.

"Kasian pacaran kamu, lebih baik kamu anterin pacar kamu" Sungguh Ferrel di buat binggung dengan sikap Flora hari ini.

"Baru juga beberapa hari udah kaya gini gimana nanti kedepan nya"














Hehehe jangan lupa Vote nya

Komen nya juga dong




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imam FloraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang