Disore hari ini aku berjalan - jalan di sekitar taman, menikmati suasana yang begitu sejuk dan juga nyaman. Namun tetap saja pikiran ku selalu di hantui dengan perkataan ayahku. Ya tuhan aku harus bagimana? Harus ka aku menerima perjodohan itu?. Tapi aku tidak mencintai pria itu bagimana bisa aku menikahi seseorang yang belum pernah aku lihat.
Pikiran ku saat ini terlalu berisik. Memikirkan hutang ayah ku yang begitu banyak, aku sudah banting tulang membantu nya namun tetap saja hutang nya itu tidak lunas.
Apa yang harus aku lakukan saat ini? Apa kah aku harus jual diri?, Tapi itu adalah pikiran yang sangat bodoh.Apakah aku terima saja perjodohan nya,Aku takut jika nanti pria itu tidak menyukai ku. Namun apa salah nya mencoba, tapi aku hanya ingin menikah sekali seumur hidup ku, itu pun dengan pacar ku saat ini Nop.
Dengan langkah berat ku, aku berjalan pulang kerumah setelah memikirkan perjodohan itu, lebih baik aku setuju dari pada ayah ku mendekam di penjara. Dengan langkah lebar aku berjalan cepat ketika melihat ayah ku di dorong oleh rentenir berbadan besar itu.
"Ayah.....— Paman tolong berikan kami waktu paman."
ucapku memohon pada pak tua di hadapan ku ini, aku bersujud di kaki nya untuk memohon agar memberikan kami sedikit waktu untuk membayar hutang itu.
"Aku sudah memberikan kalian cukup banyak waktu!. Namun kalian tidak bisa membayar nya."
ucap paman eran pada kami, sungguh aku bersumpah jika ada manusia seperti dia tolong musnah kan saja.
"Amstrong bagimana? Apakah kau menerima tawaran ku?."
"Tolong tuan, Anak ku bukan barang yang bisa anda beli."
"Jika seperti itu ikut lah dengan ku!."
Paman eran menyeret paksa ayah ku, Aku dan ibu ku hanya menangis menyaksikan itu mengigat perkataan ayah ku itu sungguh membuat ku sangat sakit hati tapi apa boleh buat aku harus melakukan nya. Kehilangan masa depan bukan lah hal yang begitu sakit, justru kehilangan ayah lah yang begitu menyakitkan.
"Becca ayah mohon pada mu, jangan pernah mengganggap diri mu seperti barang yang bisa di tukar sayang. Meskipun hidup kita susah."
ucapan ayah selalu menggema dikepala ku, Namun aku tidak bisa melihat ayah di seret dengan paksa oleh orang yang berbadan besar itu, Dengan nyali yang begitu besar pada diriku. Aku berteriak dan menghentikan langkah mereka.
"Aku bersedia menikah dengan anak anda paman eran."
teriak ku dengan mata yang terpejam, Namun ayah menggeleng kan kepala nya dengan berat, ibu ku juga hanya bisa memelukku sembari menangis di pelukan ku.
"Becca jangan lakukan itu sayang."
ucap ayah ku dengan air mata nya, sungguh sakit melihat kedua orang tua menangisi ku. Tapi ini lah takdir ku mungkin jalan nya sudah seperti ini.
"Sungguh becca?, Kau ingin menikah dengan anakku freen?."
ucap paman eren berbalik dan berjalan kearah ku dengan wajah yang tersenyum seperti sedang menang slot saja. Itu sungguh membuat ku sangat sakit hati bagimana bisa dia tersenyum bahagia? semantara aku dan keluarga ku di siksa oleh dirinya.
"Ya saya bersedia. Tapi tolong lepaskan ayah ku."
"Lepaskan Amstrong. Besok kau dan anak ku menikah persiapkan diri mu besok, akan ada yang menjemput mu!."
sontak mata ku terbuka lebar saat mendengar perkataan nya, apa itu tidak terlalu cepat? atau sangat cepat.
"Itu terlalu cepat paman."
"Lebih cepat, lebih baik. — persiapkan saja dirimu dan ayah ibu mu, besok seseorang akan menjemput kalian. Aku tidak punya banyak waktu permisi."
Apa - apan ini?, apakah semua kalangan orang yang berduit seperti itu? sangat tidak sopan. Bagimana bisa aku menikah besok sungguh gila ini sangat gila. Namun aku bersyukur melihat ayah ku berlari dan memeluk ku, Kami bertiga berpelukan dalam kesedihan.
"Maafkan ayah becca."
"Tidak ayah, ini adalah takdir. Bagimana kedepan nya serah kan saja pada tuhan."
ayah ku membelai rambut ku dengan begitu hangat. Aku sangat berharap anak dari paman eren itu sangat lembut seperti ayah dan juga penyayang. Tadi siapa nama nya? oh iya.
"Freen."
Nama yang cukup tampan, apakah orang nya juga tampan? Tapi pikiran ku saat ini hanya pada pacar ku Nop.Tak ada pria yang lebih tampan dari nya, dia sangat tampan memikiran saja bisa membuat ku terbang.
Ohh tuhann.. aku lupa bagimana aku menikah dengan pria lain sedangkan aku berpacaran dengan nop. Apakah aku harus memutuskan nya? tapi itu bukan hal yang mudah, Aku tidak punya alasan untuk memutuskan nya, dia begitu baik pada ku Bahkan bisa di bilang dia suami idaman ku. Tapi mau tidak mau, Aku harus mencari alasan untuk memutuskan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
forced to end in love
Fantasykehidupan seorang gadis cantik, lembut dan tidak berkecukupan itu membuat nya harus di jodoh kan dengan seseorang yang tidak dicintai, jangan kan cinta. mengenal orang itu saja tidak, namun parah nya pria itu lumpuh karena kecelakaan yang cukup pa...