PROLOG

34 6 0
                                    




Pada malam yang sunyi di bulan Juni, langit bersih di atas kerajaan Inderapura terlihat lebih cerah daripada biasanya. Bulan purnama menggantung sempurna di langit malam, cahayanya begitu terang seolah-olah sedang menyaksikan sesuatu yang istimewa. Di istana kerajaan Arthur, suasana tegang memenuhi aula besar. Seluruh anggota kerajaan menanti dengan penuh harap, karena malam itu, putra pertama dari King Teryx Arthur dan King Consort Nevinia Arthur akan lahir.

Ketika lonceng istana berdentang, menandai tepat pukul dua belas tengah malam, jeritan pertama sang bayi terdengar. Di saat yang sama, sesuatu yang aneh terjadi. Di atas atap istana, cahaya keperakan mulai muncul, berputar-putar di udara seperti partikel cahaya yang beterbangan. Tabib kerajaan, yang telah menyaksikan ratusan kelahiran dalam hidupnya, berdiri terpaku, matanya terpaku pada fenomena magis tersebut. "Ini... ini sangat jarang terjadi," gumamnya pelan, penuh kekaguman.

King Teryx menatap tabib itu dengan ekspresi tegas namun khawatir. "Apa maksudmu?"

Tabib itu terdiam sejenak, lalu menjawab dengan suara rendah. "Cahaya ini, Yang Mulia. Fenomena ini menandakan kelahiran yang terhubung oleh kekuatan di luar kendali kita. Kelahiran ini membawa sesuatu yang besar. Mungkin takdir, mungkin sesuatu yang lebih dari itu."

Dan di sanalah, Pangeran Arunika Gajendra Arthur, putra kedua mereka, lahir di bawah bulan purnama. Sebuah bayi yang nantinya akan dikenal karena ketenangannya, kebijaksanaannya, dan keteguhannya. Malam itu, cahaya yang menyelimuti kelahirannya hanyalah awal dari sesuatu yang lebih besar.


---


Beberapa bulan kemudian, di sebuah kerajaan yang jauh, kerajaan Gemerlapan, malam penuh bintang lainnya menyelimuti istana Everett. Seperti di Inderapura, istana itu dipenuhi dengan suasana tegang. Queen Consort Lixy Everett, seorang omega yang lembut namun penuh keberanian, sedang bersiap melahirkan. Di sampingnya,Queen Milia Everett, seorang alpha anggun dan penuh wibawa menggenggam tangannya dengan erat. Mereka menantikan kelahiran putra pertama mereka.

Jam berdentang tepat pukul dua belas tengah malam, saat jeritan pertama bayi mereka terdengar. Sama seperti malam kelahiran Gajendra, cahaya magis muncul di udara. Partikel-partikel cahaya itu tampak menari di sekitar istana Everett, bercahaya lembut dan memancar ke seluruh aula. Tabib kerajaan, yang sudah lama melayani keluarga Everett, berdiri terpana. "Ini bukan kebetulan," gumamnya, suaranya penuh ketakutan sekaligus rasa hormat.

Queen Milia menoleh dengan napas berat, "Apa yang kau maksud?"

"Ini terjadi lagi. Cahaya ini... terjadi beberapa bulan lalu di kerajaan lain. Bayi yang lahir di bawah cahaya bulan penuh tepat pada tengah malam. Ini jarang sekali terjadi, apalagi dua kali dalam waktu yang dekat," tabib itu melanjutkan, matanya bersinar penuh misteri. "Ini lebih dari sekadar kebetulan. Kelahiran ini terhubung oleh kekuatan yang tidak bisa kita pahami."

Dan di sanalah, Pangeran Evander Ferdian Everett, putra dari dua ibu yang penuh cinta dan keteguhan, lahir sebagai pangeran yang akan membawa tradisi dan kemewahan keluarga Everett ke masa depan. Seperti Gajendra, dia lahir dengan takdir yang terukir di bawah cahaya bulan purnama.


---


Dua kerajaan, dua takdir, lahir di malam yang berbeda namun di waktu yang sama—tepat di bawah bulan penuh pada pukul dua belas tengah malam. Kelahiran yang diwarnai oleh fenomena magis ini membawa pertanyaan besar. Cahaya yang muncul saat kedua pangeran itu lahir bukanlah kebetulan. Di atas langit malam, kekuatan yang lebih besar dari segalanya. Takdir mereka, meski terpisah oleh kerajaan dan waktu, telah terjalin sejak awal.

Keluarga Everett, terkenal dengan tradisi mewah dan ketenangan mereka, telah memimpin Gemerlapan dengan anggun dan tanpa cela selama bertahun-tahun. Dengan Queen Milia Everett, sang alpha yang bijaksana, dan Queen Consort Lixy Everett, sang omega yang lembut, kerajaan itu berdiri sebagai simbol keindahan dan kemegahan. Ferdian, putra mereka, diharapkan melanjutkan warisan keluarga yang luar biasa ini—warisan yang dipenuhi kekuasaan, kehormatan, dan keanggunan yang tak tertandingi.

Di sisi lain, keluarga Arthur dari Inderapura, terkenal dengan kekuatan, kebijaksanaan, dan kecerdasan yang telah menjadikan mereka pemimpin yang tak tergoyahkan. King Teryx Arthur, seorang alpha yang tegas, memimpin dengan tangan besi, dan King Consort Nevinia Arthur, sang omega yang penuh intuisi dan kecerdikan, berdiri di sisinya sebagai penyeimbang sempurna. Pangeran Adrika Putra Arthur, putra pertama mereka, dibesarkan untuk meneruskan kejayaan keluarga Arthur bersama dengan pasangannya Pangeran Paul Naravit. Seterusnya, putra kedua dari keluarga Arthur, Pangeran Arunika Gajendra Arthur yang dibesarkan dan dilatih untuk menjaga dan memperkuat kerajaan serta mempertahankan kejayaan keluarganya yang terkenal akan kekuatan dan ketangguhan mereka.

Namun, baik di Gemerlapan maupun di Inderapura, satu pertanyaan tak terjawab terus membayangi: apa arti dari kelahiran yang dipenuhi oleh cahaya magis itu? Takdir apa yang menunggu kedua pangeran ini, yang meski lahir di tanah yang terpisah, tampaknya terhubung oleh kekuatan yang tak terlihat?

Waktu akan menjawabnya, dan saat mereka tumbuh dewasa, Gajendra dan Ferdian akan menemukan bahwa hidup mereka bukan hanya tentang takhta dan keluarga. Sesuatu yang lebih besar sedang menanti mereka—sebuah perjalanan yang akan mengguncang takdir mereka dan menguji segala hal yang mereka yakini tentang diri mereka sendiri.


++


to be writing...

- rinxxzu

Tale of The CrescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang