Bab 42// kedatangan mertuanya mendapat duka

51 3 2
                                    

Kedua temanya tak ingin menganggu Agnes, di khawatirkan jika Agnes terbangun. Ada kalanya mereka berdua ingin singgah lagi, tapi mengingat jika Agnes juga belum sadar.

Mamanya berulang kali menelpon Reza, namun tak diangkat Reza ia takut akan khawatir dengan anaknya. Tapi yang lebih khawatir terhadap menantunya.

Segera Mama Tiara memesan taksi, ia tidak ingin terlambat untuk kedatangan buah hati anaknya. Terlebih lagi, jika mama Tiara ingin menantu nya bahagia, ia sengaja membawa peralatan bayi, peralatan bayi yang unik. Mungkinkah Reza akan terkejut dengan hadiah dari mamanya.

Sayangnya, Agnes tak sadar dari tidurnya. Kini mempercepat langkah Tiara agar bisa melihat menantu kesayangan nya.

Sampai di pintu gerbang, sudah ada mertuanya tengah berdiri tengah menutup kepalanya karena mertua nya tidak suka panas.

Langkah mertuanya berhenti ketika kedua temanya Reza tengah makan, tapi minumnya tidak ada. Sangat lucu, mereka berdua menyapa dan menyalami punggung diantara mereka.

"Eh Tante, apa kabar Tante"

"Tante Tiara, sangat cantik sekali"

"Tante baik, makasih ya semuanya. Dimana Reza, kok jam segini sudah pulang biasanya agak sore, bentar ya Tante mau ambil minum dahulu,kalian di suguhi makanan tapi  tak ada minum nanti bisa keselek" ucapnya yang ingin mengambilkan minum untuk kedua temanya.

"Ga usah Tante, kami bisa sendiri soalnya Agnes belum sadar Tante," ucap pelan Altar yang ingin mengambil minuman sendiri.

Mendengar ucapan Altar, Tiara mempercepat dan mencari keberadaan menantunya yang tak ingin Agnes kenapa kenapa. Sesuatu yang terjadi kepada menantunya juga menjadi bimbang untuk mertuanya.

Bukan yang di marahin Agnes, ia malah menjerit memanggil nama anaknya. Kayak suara drumband dapur berantakan.

"Gimana kamu Reza, temanmu itu di kasih makan tapi lupa minum nya, nanti kalau keselek gimana masuk RS juga, kamu itu jangan buat mama khawatir tentang Agnes, dimana sekarang Agnes, atau ia sedang tidak baik baik saja. Kamu sebagai seorang suami seharusnya tahulah, jangan kayak masih lajang, kamu ini bentar lagi udah mau punya anak loh, harus berpikir dewasa, atau mama mau mengambil Agnes darimu, mama ingin bawa Agnes kerumah mama, kalau kamu sebagai seorang suami tidak betul mendidik istri kamu, lihatlah istrimu mukanya pucat, pasti kamu ga bantuin Agnes untuk masak kan, kamu seharusnya tahu nak, ia di titipkan disini karena sudah menjadi tanggung jawab terhadap mu, seluruh tanggung jawab itu patokan nya kamu, seharusnya kamu lebih menjaga istrimu" bentak mama Tiara yang panik jika terjadi sesuatu kepada menantunya.

"Iya ma, Reza yang kurang menjaga kesehatan Agnes. Sekali lagi maafkan Reza, Reza pun selalu memantau perkembangan istri Reza, Reza juga ga  mau kehilangan Agnes ma, karena Agnes adalah perempuan yang luarbiasa, ia bisa memasak makanan lezat untuk Reza, dan ia istri yang pintar di dalam bidangnya, Reza udah bersyukur banget mama, makasih mama, mungkin kalau Reza ga berjodoh dengan Agnes mungkin Reza ga bisa merasakan makanan yang lezat, rumah bersih, semua perlengkapan dapur bersih dan rapi. Bahkan ia tak bosen kepada Reza yang terkadang sifatnya dingin, cuek ma" ucap Reza ia duduk sambil jongkok menatap nanar penglihatan mama nya.

Mereka berdua menangis, kedua temanya malah ingin pulang karena ada suatu kejadian sehingga anak dan orangtua ikut berantem dalam lingkup keluarga.

"Loh kenapa Al, cengeng  dikit dikit mewek, tunggu di tinggalkan Elina baru tahu, udah yok kita pulang, semoga Agnes cepat sadar ya, " ucap ,Billy ia duduk sejenak dan tidak lupa ia memanggil Reza bersama Billy yang tengah fokus pada diri temanya.

"Arghh,, loh juga mewek. Loh pasti pernah di masa sulit kayak itu kan, tapi loh janganlah mewek, yang ada gue juga ga mau kehilangan mereka. "

Tak ada orang lain ingin kehilangan orang yang ia cintai, sementara mertuanya masuk dan mencium pipi menantunya. Ia meraih untuk memegang keningnya takut Agnes di karenakan menggigil yang cukup parah. Namun apa, Agnes hanya panas tubuhnya dan  tak lama Tiara hendak kebelakang ingin membuat teh jahe agar tubuhnya terasa hangat.

Tak mau mengajak keributan namun bagi kedua temanya langsung pergi meninggalkan makanan dan minuman. Altar yang mengenali Reza, ia yang tak ingin Reza melawan orangtuanya namun ia juga tak mau mengajak keributan diantara mereka.

Tetapi melihat kedua temanya pergi meninggalkan rumah tersebut, Reza memberikan ongkos agar dirinya juga cepat sampai kerumah masing masing. Tetapi ajakan keduanya menolak bagi nya untuk keperluan rumah tangga Reza.

"Za, ga usah ini untuk keperluan rumah tangga mu. Kami akan slalu mendoakan yang terbaik untuk istrimu, yang sabar ya za, kamu pasti bisa kuat dalam ujian yang di berikan oleh Allah, kamu tidak sendirian za, ada Allah yang selalu menjaga kita, ingat jangan tinggalin sholat 5 waktu, dan jangan lupa berdoa untuk kesembuhan istrimu, kami berdua pamit pulang" imbuh Billy yang menyemangati Reza, ia juga punya keluarga bagi ia juga pernah mengalami situasi tersebut.

Hidup di dunia pasti berbeda beda, tidak hanya itu ujian pun pasti akan berbeda beda. Sebagai hamba yang baik mengingat Allah, maka kita tak akan pernah di tinggalkan nya. Sehebat apapun kamu, jika tidak pernah melakukan apa yang di perintahkan Allah, dirimu tidak akan bisa tenang. Yakinlah bahwa kita di dunia selalu ada Allah, engkau berdoa untuk kesembuhan istrimu, juga keluargamu pasti akan di kuatkan iman mu.

"Makasih banyak Billy, kalian berdua adalah sahabatku yang paling baik, gue juga ga nyangka dengan Agnes, dan tidak menyangka dengan orangtuaku akan datang kesini. Tapi kalau ada salah dengan orangtuaku maklumi saja, karena orangtuaku juga ga pernah ku undang secara tiba tiba, sekali lagi maaf udah merepotkan kalian berdua, yaudah hati hati kalian," ucap Reza tengah nangisi kesalahan yang membuat ia fatal.

"Kuat za, loh jangan kecewakan Agnes. Bagiku Agnes itu kuat, apapun yang ia lakukan untukmu itu termasuk kasih sayang, dan loh harus bisa bersabar, ingat musibah buat apa pun pasti seperti ini, kita ini sedang di uji sama Allah, ia hanya melihat hambanya yang paling sabar, tidak melemah, yakinlah za, kalau besok loh jangan hadir untuk masuk, pasti semua guru sudah mengetahui jika istrimu sakit, kami pamit pulang, kirim salam dengan Agnes juga mertuamu za" papar Altar ia memeluk Reza sambil meneteskan air mata yang diantara mereka tak bisa berkata apa lagi.

Reza menunggu di gerbang pintu, sambil melambaikan tangan. Ia terharu mendengar ucapan kedua temanya yang selalu berusaha agar terus semangat, mereka juga tak pernah gengsi dengan cara berteman dengan Reza .

Reza kembali pulang, dan duduk ia mengontrol dirinya sambil melafazkan kalimat astaghfirullah berulang ulang, ia yang tak mengerti apakah ini ujian baginya, istrinya juga belum sadar dari tidurnya sementara bunga tengah melihat jika om nya tengah menangis.

"Om jangan bersedih, kalau om bersedih nanti bunda ikut menangis. Bunda hanya tidur sebentar om, mungkin perut bunda sedikit sakit, om bolehkah putri kembali ke rumah mama, putri rindu rumah om" ucapnya yang lekas mengusap air mata yang setiap jatuh dari pipi Reza.

"Om tak bersedih kok, kamu sudah bangun. Besok om antarkan kamu ya putri, om hari ini kurang sehat,"

"Baiklah om, putri ingin lihat bunda"

Saat putri melihat wajah bundanya ia tak sengaja ada yang menangis karena bunda juga tak sadar, ia ingin melihat siapa kah orangtua tersebut.

"Eyang, eyang kapan datang kesini"

"Eyang?"kamu mengenali saya anak kecil. Panggil saya Tante, sejak kapan saya punya cucu, kamu anak siapa, beraninya kamu datang kesini, kamu ingin menghancurkan rumah tangga menantu saya, ingat kamu ya!"sergah Tiara ia tak cukup sekali marah atas kejadian ini.

Reza mendengarkan suara ribut dari kamar mereka, tak sengaja jika keributan permasalahan dengan putri anak dari Elina.

"Mama sudah hentikan, mama kenapa sih selalu berantem mulu ga capek di malu dengan tetangga," ucap Reza tersulut emosi.

"Capek?"mama kesini untuk melihat menantu mama, ini siapa, anak siapa?"kamu selingkuh dengan wanita lain, kamu selingkuh izinkan mama bawa Agnes kerumah mama"

"Dengarkan penjelasan Reza ma, ini anak Elina yang dulu dekat dengan Reza. Tapi sumpah Reza gak ada niat untuk melakukan itu, itu akan membuat Reza berdosa ma, Reza sayang terhadap Agnes ma, ga mungkin Reza melakukan hal itu, Reza sangat takut pada yang menciptakan Reza ma,"ucap Reza ia melindungi putri untuk segera masuk ke kamarnya tanpa mendengarkan suara mamanya berteriak.

Plak

Plak

Tamparan keras nyaris mengenai pipi Reza, Tiara tak ingin diantara mereka mengajak seorang anak yang bukan anak kandungnya. Tiara malah menjadi benci, untuk apa Reza membawa anak orang kerumah tersebut.

Guruku Adalah Suamiku(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang