04. Mulai Kagum

239 25 3
                                    

04

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

04. Mulai Kagum

Keesokan harinya Salma dan Kafka sudah berada di salah satu toko bunga. Sebenarnya alasan Kafka ingin membeli bunga itu bukan untuk ibu nya. Itu hanya alibinya saja.

"Menurut lu bunga yang cocok buat di kasih ke nyokap gue?." Tanya Kafka seraya melihat ke arah Salma.

"Kalo menurut gue si mendingan bunga matahari atau engga bunga mawar di mix sama bunga aster." Jawab Salma seraya melihat-lihat bunga-bunga yang ada di sana.

"Eum bingung gue sal. Gimana kalo lu aja yang nentuin, pasti nyokap gue juga suka kok." Ucap Kafka.

"Boleh-boleh." Ucap Salma. Kemudian dirinya memberi tahu kepada penjual bunga apa yang akan di belinya.

"Ini ya mba Bunga nya. Total nya jadi Rp. 112.000." Ucap penjual bunga tersebut seraya menyerahkan bunga yang sudah di buat menjadi buket.

"Terimakasih mba. Ini uangnya." Kafka menyerahkan beberapa lembar uang.

Setelah selesai membeli bunga. Mereka langsung keluar dari toko bunga tersebut.

"Bagus juga pilihan bunga lu sal." Puji Kafka.

"Thanks Kaf." Ucap Salma seraya tersenyum.

"Coba deh sal lu pose sambil pegang bunga bya nanti gue foto. Pasti bagus." Titah Kafka seraya mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya.

Ckkrekk..

"Mana coba liat hasilnya." Ucap Salma seraya berlari kecil ke arah Rafka.

"Ihh bagus kirim ke gue ya fotonya Kaf."

"Iya nanti gue kirim. Yaudah yu kita pulang atau lu mau kemana dulu?."

"Eumm langsung pulang aja deh. Gaada kegiatan juga gue hari ini."

"Oke."

Rafka pun mulai melajukan motornya dan meninggalkan area toko bunga tersebut.

Sesampainya di rumah Salma. Kafka langsung berpamitan untuk pulang, tidak lupa dirinya juga berpamitan kepada ayah Salma yang kebetulan tengah berada di teras.

Setelah Kafka pergi. Ayah Salma langsung bertanya kepada Salam, namun pertanyaan nya membuat Salma tekejut.

"Pacar kamu dek?." Tanya Ayah Salma.

"Hah? Apasih yah itu cuma temen sekelas aku doang. Bukan pacar." Jawab Salma.

"Ko tadi beli bunga. Itu buat siapa?."

"Itu buat mama nya. Dia minta tolong sama aku buat nemenin ke toko bunga buat beli bunga untuk mama nya."

"Ohh kirain ayah itu pacar kamu."

"Haha ayah ni ada-ada aja. Yaudah aku ke atas dulu ya yah."

"Iya dek. Jangan lupa makan nanti."

"Iya ayah."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlfarezaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang