Hikss...
Hikss.....Suara tangisan itu memenuhi sebuah ruangan , di sana terdapat seseorang yang tergeletak tak bernyawa , terlihat wajah cantik seorang wanita paruh baya sekitar umur 38 tahun.
"Ayah kenapa ayah nangis??" Tanya sang anak yang berumur 4 tahun
"Itu kenapa Mama di taro di situ yahh, kan mama kasian kenapa ga tidur di kamar yahh" lanjut sang anak polos
Ayah ku tak menjawab semua pertanyaan ku ia hanya memeluk ku dengan erat bahkan lebih erat lagi , aku berusaha melepas pelukan ayah ku lalu berlari kecil menuju kakak laki laki ku.
"Abangg mama kenapa??" Tanya ku penasaran
Sama seperti ayah abang pun tidak menjawab pertanyaan ku ia hanya menarik ku ke dalam pelukan nya, akhir nya tiba saat nya untuk mengantarkan jenazah ke tempat terakhir nya bahkan aku masih tidak tau apa yang terjadi hingga aku sampai di titik di mana mereka semua ingin meletakkan ibu ku ke dalam tanah
"Jangannn...itu mama aku" teriak ku yang lain berlari menuju jenazah sang mama , namun sebelum aku menuju ke sana abang ku langsung mendekap aku ke dalam pelukan nya
"Abangg... lepasin mama butuh bantuan hikss..."ucap ku sambil menangis dalam pelukan nya
Selama proses pemakaman aku masih tetap berada dalam pelukan itu abang ku tak melepaskan pelukan itu karena aku selalu membrontak, hingga pemakaman itu pun berakhir.
"Ayah sama abang jahat, kenapa kalian ga nolongin mama "protes ku
"Mama lagi pergi dek, nanti Kita kumpul lagi bareng mama tapi ga sekarang "ucap ayah ku lembut sambil mengusap kepala ku
Mata ku berbinar mendengar pernyataan ayah tadi , dari hati kecil ku berbicara bahwa aku masih punya kesempatan untuk bertemu dengan ibu ku .
Sekarang aku hanya tinggal dengan ayah dan abang ku saja , aku selalu menunggu pengantar pos mengirim kan surat kepada ku yang ayah katakan surat itu dari ibu , aku selalu bersemangat ketika surat itu tiba . waktu pun terus berjalan 1 bulan, 3 bulan dan sekarang sudah satu tahun semenjak ibu pergi .
"Ayah kok akhir akhir ini mama udh jarang kirim surat yaa" tanya ku lancang
"Mungkin mama mu sibuk nak sabar ya, tapi jangan menunggu " ucap nya gemetar
"Ayahh.." panggil abang ku yang tak jauh dari tempat kami berada
"Abangg jangan teriak teriak dong" ucap ku dengan wajah cemberut
"Ada apa nak??" Tanya ayah ku
"Aku mau ngomong sama kalian" ucap nya
"Iya sini duduk "suru ayah
Kemudian abang berjalan perlahan menuju aku dan ayah kita duduk bersama di ruang tamu tapi setelah itu tidak ada pembicaraan apapun hingga akhir nya suara abang ku memecahkan suasana .
"Yahh..dekk aku mau izin" ucap nya lirih
"Mau kmna emng kamu??" Tanya ayah penasaran
"Setelah kemarin aku mengajukan beasiswa, ternyata aku di terima yahh di luar negri " ucap nya lantang
Belum sempat ayah menjawab aku langsung bertanya bertubi tubi kepada Kaka laki laki ku itu.
"Kenapa abang tinggalin aku??" Tanya ku
"Kenapa abang pergi??" Lanjut ku
"Abang udah ga sayang sama aku?? " Lanjut ku
"Satu satu dong dekk.." ucap nya bingung
"Iya sabar dong dekk.." ucap ayah
"Kaka cuma mau sekolah aja kok dekk nanti setelah lulus abang akan lanjut SMA di sini kok.." ucap nya lembut
"Mama aja belum balik masa abang juga mau pergi" ucap ku memelas
"Abang pasti bakal balik kok" ucap nya meyakinkan ku
"Aku boleh pergi kan yahh" ucap nya memohon
"Iyaa ayah izinin, tapi jga diri baik baik yaa.." pesan nya
"Makasih ayahh.." ucap nya dengan mata berbinar
Hari ini adalah hari abang pergi menuju London, bandara Soekarno Hatta menjadi saksi perpisahan antara aku dan Abang ku , ini adalah hari yang sangat mengecewakan setelah ibu pergi abang juga harus pergi untuk urusan pendidikan.
"Jaga diri baik baik yaa ..." Ucap nya sambil mengusap kepala ku
"Iyaa, tapi abang janji kan bakal balik lagi setelah lulus aku bakal nunggu abang " ucap ku dengan mata berkaca-kaca
"Berarti setelah aku berumur 9 tahun abang bakal balik kann.., janji" ucap ku sambil menjulurkan jari kelingking
" Janji " juluran jari ku yang langsung di sambut oleh hari abang ku
"Daahh...." Ucap ku melambai kan tangan dan tak bisa menahan air mata ini yang terjun bebas
" Jangan lupa telpon adek yaa" ucap ku sedikit berteriak
Beberapa bulan setelah kepergian abang ku semua nya berubah tiga ratus enam puluh derajat , ayah yang dulu aku pikir dia yang akan membela ku di garda terdepan ketika aku terluka nyata nya dia orang yang menghancurkan ku dan merusak kepribadian ku.
"Lo kapan balik" tanya ku dingin
"Kok sekarang adek Abang ngomong nya gitu sihh" ucap nya heran
"Gapapa, gw tersik-" ucap nya yang belum selesai
Tuttt.....
Tuttttt......Sisi abang nya
"Lah tumben nih bocah langsung di matiin " gumam nya
"Tapi kok sekarang dia ngomong nya jadi kasar gitu yaa.." heran nya
"Kok kaya di Ambi paksa si handphone nya" ucap nya
"Apa dia ga baik baik aja yaa" resah nya
"Ahh udah lah dia pasti baik baik aja" doa nya
Kembali ke sisi adek
Yapss benar ia tidak menyelesaikan pembicaraan nya karna tiba tiba ayah nya datang dan langsung mematikan sambungan ponsel itu dengan kasar, aku Tersentak dengan perlakuan ayah.
"APA YANG KAMU LAKUKAN "Tanya nya dengan nada tinggi
Kemudian ayah ku memegang pergelangan tangan ku dengan kasar sambil menatap ku.
"JANGAN BERANI SEKALI KALI KAMU MEMBERI TAHU KAKA MU" peringatan nya
Kemudian ia menampar ku dengan keras , perlakuan yang sering aku dapat kan semenjak abang pergi.
Plakk....
Plakk......Tamparan keras itu berhasil mengenai pipi ku.
3 tahun pun berlalu harus nya ini adalah hari dimana abang ku balik ke Indonesian aku cukup lelah dengan semua tekanan yang ayah berikan kepada ku ayah selalu melarang aku melakukan sesuatu yang aku suka bahkan aku harus sekolah di rumah, ayah merebut masa depan ku bahkan ayah ingin merusak diri ku dengan nafsu nya .
"Lo jadi balik kan" tanya ku lewat sambungan telepon
"Maaf ya dek...abang hari ini ga bisa pulang , Abang bakal lanjut SMA di sini " jelas nya
"Hah! Lo serius "kaget ku
"SELAMA INI GW NUNGGU LO BALIK BANG " marah ku
"Maafin abang dekk" mohon nya
"Gw kecewa" lirih ku
Aku langsung mematikan sambungan ponsel itu dan mengakhiri percakapan aku dan abang ku,aku memutuskan untuk memblokir nomor abang ku.
"Apa gw harus pergi yaa dari rumah" gumam ku
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam Di Atas Aspal
Teen FictionNalla gadis yang kehilangan ibunya dan mendapatkan perlakuan tidak banyak dari sang ayah yang menjadikan nalla anak yang keras kepala dan ia memiliki kakak laki laki yang pergi meninggalkan nalla dengan janji. mau tahu kelanjutan nya yukk mampir