04. Awass!!

9 3 0
                                    

Malam itu, ozean dengan rasa penasaran nya memberanikan diri untuk mendatangi markas Rometa si Romeo.
Markas itu ternyata adalah rumah besar bertingkat yang di cat putih, namun sudah dipenuhi tanaman merambat dan lumut hijau. Bahkan pintu depan rumah itu dipenuhi dengan bercak darah yang bahkan masih basah. Seperti baru saja mengalir dari luka besar. Ozean juga merasakan hal yang aneh.
"Ni markas udah kaya rumah hantu aja. Gua jadi gak berani masuk. " Ozean perlahan berjalan mundur dengan memandang ke sekeliling. Hingga beberapa langkah nya terhenti saat akhirnya melihat seseorang yang Bersembunyi di balik pagar besi dengan menutupi kepalanya. Ozean merasa sedang di awasi.
"Apa jangan jangan itu Romeo??! "
Sialnya pria misterius itu kabur begitu menyadari ozean sedang memerhatikan nya. Ozean berlari cepat mengejar pria itu.
"Woii Romeo!!!!. " Teriaknya.
Romeo berlari cukup cepat hingga ozean ketinggalan jauh.
"Berenti lu Romeo!!! Gua tau lu yang udah ngebunuh Raell. Gua gak takut sama lo!! Berenti!!!. " Teriak ozean. Namun iya kehilangan Romeo, ozean menghela nafas. Iya berhenti mengejar karna Romeo berhasil kabur.
"Sial!! Gua kehilangan dia lagi.. Ternyata dugaan gua bener. Si Rometa ini emang pembunuh berantai yang udah ngehabisin Raell. Tapi gimana caranya gua ngelenyapin Romeo!!! Gua gak ikhlas dia masih hidup.!!.bisa aja kan si Romeo ini masih ngincer Azrion. Satu persatu di antara kita bakal habis kalo Si brengsek itu masih hidup. Gua harus terus kejar Romeo sampe ketemu.!!" Ozean kembali berlari mencari Romeo.

Attarez berhasil memasukan bola terakhir. Senyum pria itu terpampang indah menatap score poin yang lebih unggul dari Ixellaz.
"Yes!!. " Iya menjatuhkan tubuhnya ke lapangan. Ixell menghela nafas.
"Kalo gini terus gua gak bakal menang di pertandingan nanti. Gua masih gak bisa ngalahin lu ta. " Ucap Ixell dengan terengah.
"Tapi kan kita satu tim. nanti gua yang naikin score sampe menang ngelawan kelas sebelah. jadi lu bisa ambil lagi perpus kosong itu . " Kata Attarez
"Tapi kan gua juga pengan masukin bola. Gak keren lah kalo gua cuman lari larian doang ngejar kalian. " Ixell mengibas ngibaskan kerah baju nya karna ke gerahan.
"Ya nanti gua ajarin lagi. Mau lanjut latihan??. "
"Udah dulu dah. Capek gua. Lu haus gak?? Mau minum apa??. " Kata Ixell..
"Terserah tuan rumah aja.. Di kasih Air sungai juga pasti gua minum." Gurau Atta.
Ixellaz mendengus.
"Tunggu bentar ya. " Ixell berjalan pergi.
Attarez berdiri lalu berjalan menuju meja untuk mengambil handphone nya yang tergeletak disana. Atta mengelap keringat di dahi dengan punggung tangan.
"Gerah banget si. Jadi pengen berenang di kolam putri duyung. Haha" Atta meraih handphone nya. Kemudian sesuatu terjatuh ke bawah meja . Iya segera meraih benda itu , yang ternyata adalah kartu tarot. Attarez mengerutkan alisnya .
"Ini lagi!! Sebenernya siapa si yang ngasih ini dari tadi. Udah dua kali gua dapet ini, Buat apa coba gua kan gak butuh. "
Ixellaz kembali dengan dua kaleng susu beruang.
"Cuman ada ini ta. Gapapa lah ya. Susu beruang kan bagus untuk kesehatan. " Kata Ixell.
Attarez segera menyimpan kartu itu di saku celana nya.
"Nih buat lo!!. " Ixell menyodorkan.
Attarez menaikan sebelah alisnya.
"Ini??? " Atta bingung.
"Gak ada lagi ta. Udah minum aja yang ada. Apa mau di ganti pake air sungai??."
Atta menggelengkan kepalanya.
"Iya gua minum. "Atta berjalan ke kursi..
"Gimana soal Raell!,, lu udah nemuin sesuatu belum?? "
"Belum. Sekarang gua masih gak bisa mikir apapun. Gua masih bingung!! Kasus ini tu terlalu bersih. Gak ada bukti apa apa. Anak anak lain juga gak ada yang liat sesuatu yang aneh sebelum Raell meninggal. " Kata Attarez.
Ixellaz menghela nafas.
"Kata ozean pembunuh nya itu Rometa! Lu kenal gak?? "
Attarez mengerutkan alisnya.
"Rometa?? Apaan tuh ? Merek makanan!. "
Ixell tertawa.
"Ih lu katro!!,, Rometa itu nama lain dari Romeo yang di curigai sebagai pembunuh berantai. Belum pernah ada yang bertemu Romeo secara langsung. Padahal Rometa itu terkenal dimana mana. Lu gak tau??. "
Attarez menggelengkan kepalanya.
"Ozean kan pinter. Paling besok juga ketangkep tuh si Romeo. " Kata Ixell asal bicara.
Attarez mendengus. Kemudian beranjak dari kursi .
"Udah malem. Gua balik ya!!. "
"Kenapa gak nginep aja si. Kan bisa latihan lagi. "
"Ya lu latihan dulu sendiri kalo mau cepet bisa. Kalo gak cepet dibiarin kapan bisa nya. Udah ya gua balik . Besok istirahat jam pertama kita lanjutin lagi. " Kata Atta lalu berjalan menuju motornya.
"Yaudah deh!! Hati hati ta!!. "
Attarez mengangkat lengan nya.

AZRION GENGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang