part 13

4 2 0
                                    

Kiara seperti biasanya menunggu bus untuk mengantarnya ke sekolah. Namun kali ini dia lebih lambat dari biasanya, jam pada halte bus menunjukan pukul 06:40 wib. Sedangkan kedatangan bus berikutnya pada pukul 06:50 wib, tentu dia pasti akan terlambat.

Tiiiiiiiiiin

Seperti biasa Ruby dan Kawasaki H2-nya memecahkan keheningan.

"Ayo" ucap Ruby.

"Sana duluan aja!" Titah Kiara.

"Lu mau maraton lagi? Baru sembuh juga lu!" gerutu Ruby.

Tin tin

Manuel dan xsr 155nya berhenti tepat di belakang Ruby.

"Yaudah lu sama pak Manu aja" ucap Ruby.

"Gak! Gue sama lu aja" ucap Kiara langsung menaiki motor Ruby. "Buruan jalan" ucap Kiara menepuk bahu Ruby.

"Iya" jawab Ruby meninggalkan Manuel yang masih mematung.

"Dia kenapa?" Gumam Manuel.

Manuel mengikuti laju motor Ruby dari belakang, sesekali Kiara melirik Manuel dari spion motor Ruby.

"Dasar buaya!" Umpatnya dalam hati.

.
Manuel memarkirkan motornya di sebelah motor Ruby, namun Kiara segera melenggang pergi tanpa berpamitan kepada siapapun.

"Kenapa lagi pak?" Tanya Ruby.

"Gak tau, kemaren baik baik aja" jawab manuel sembari berfikir apakah dia punya salah?.

"Mood dia emang gak bisa ditebak, dia juga kadang mau ikut saya. Kadang nolak saya mentah-mentah" gumam Ruby.

"Namanya juga cewek" ujar Manuel.

"Saya cewek juga gak gitu-gitu amat pak"

"Kamu kan blasteran" jawab Manuel.

"Blasteran?"

"Setengah laki" ucap Manuel melenggang pergi.

.
Manuel menemui Ardian di office.

"Gue mau ngomong sebentar" ucap Manuel.

"Gue sibuk" jawab Ardian masih fokus menatap laptopnya.

"Yaudah jangan pernah temuin gue lagi" ucap Manuel melenggang pergi.

.
Manuel duduk menatap jalanan dari atas roof top SMAN 1 AKSARA. Pikirannya mengembara pada orang orang yang bersikap aneh hari ini. Ardian dan Kiara. Ada apa dengan mereka. Begitulah sekiranya yang ada dipikiran Manuel.

Manuel melirik ke arah kirinya, seseorang dengan setelan rapih berdiri di sebelahnya.

"Lu gak ada tempat nongkrong lain di sekolah ini? Selain di ujung roof top? Oleng dikit pindah alam lu" ucap ardian

"Bagus aja pemandangan dari atas sini" jawab Manuel.

"Apa yang mau lu omongin?" Tanya Ardian.

"Lu gak bisa duduk gitu" . Ardian duduk bersila di belakang Manuel, sebenarnya dia sedikit takut ketinggian.

"Lu masih takut ketinggian?" Tanya Manuel.

"Gue lebih ke waspada, musibah gak ada yang tau"

Manuel sedikit mundur dari duduknya dan menatap Ardian yang tidak seceria biasanya.

"Gue mau nanya tentang Natasha" ucap Manuel.

Ardian menatap tajam kearah Manuel.
 "kalo lu ngajakin gue kesini cuma mau ngomongin dia, gue permisi" ucap Ardian akan beranjak. Namun Manuel segera mencapai tangannya dan menarik Ardian untuk kembali duduk.

Bunga Terindah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang