❥ᯓ (𝐀.) 𝐑𝐚𝐦𝐛𝐮𝐭 𝐁𝐞𝐥𝐚𝐧𝐠 ⁉️

117 15 8
                                    

✦•┈๑⋅⋯ ⋯⋅๑┈•✦

‼️Typo senantiasa ada,,
OOC pun menjadi,,
Ketidak sempurnaan dalam menulis menyebabkan cerita ini terkesan kurang matang, tapi penulis sudah terlalu lelah untuk revisi lagi, jadi nikmati apa yang sudah tersedia‼️

(𝐀.) 𝐑𝐚𝐦𝐛𝐮𝐭 𝐁𝐞𝐥𝐚𝐧𝐠

ᗴՈʝᴏႸ 𝘁𝘩ꍟ ׅ ꯱ᴛ𐒀ᖇʏ

✦•┈๑⋅⋯ ⋯⋅๑┈•✦

(Name) saat ini berada di bandara, bersama dengan ibunya dan kedua adik jahanam nya.

Hari ini (Name) akan pergi ke Jepang, menjumpai sang sepupu. Agak aneh emang, perkara kangen aja sampe nyamperin ke situ. Maklumlah tajir.

"(Name), jaga kesehatan ya. Bunda juga titip salam buat mas Ume,"

"Iya bun,"

"Mbak nanti jangan nyusahin mas Ume ya!"

"Diem dah lu bocil,"

"Kak mana t-rex aku?"

"Ga tau, ilang."

Aneh emang keluarga satu ini. Tapi memang itu salah satu cara mereka untuk mengungkapkan rasa kasih sayang.

(Name) mengangkat tangannya, melihat arloji yang terpasang di pergelangannya.

"Bun, (Name) berangkat dulu ya. Sampai jumpa semua, jangan kangen." (Name) melambaikan tangannya, hal itu juga dilakukan oleh ibu dan kedua adiknya.

(Name) segera pergi menjauh, tenggelam dalam lautan manusia yang berlalu-lalang. Ibunya mengusap pelan pucuk kepala dua anak kembarnya itu.

Gini amat jadi single mom, bapaknya di penjara.

Balik lagi ke (Name) yang lagi duduk santuy di kursi VIP yang dipesan oleh ibunya.

'Hah... ga usah yang VIP segala kali. Buang-buang duit' batin (Name).

Tak lama, pesawat pun mulai terbang. (Name) fokus ke kaca pesawat, memperhatikan awan yang berwarna putih.

Hal-hal random mulai memasuki pikirannya. Seperti, 'Misal aku mukul kacanya ampe pecah kira-kira apa yang terjadi?' dan 'Pilotnya kalo aku pukul marah ga?'

Tauk ah nem stres

Oke kita skip aja karna Fidel udah males

Setelah 7 jam dalam pesawat, akhirnya MC kita yang satu ini telah sampai ke tujuannya, Jepang.

"Sampai juga..." gumamnya.

Mumpung energinya masih ada 72%, ia memutuskan untuk jalan-jalan sebentar. Pengen jajan ini itu dulu hehe.

Tak terasa, ia menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam hanya untuk mem-bolang di negara orang. Sekarang sudah saatnya pergi ke kota Makochi─tempat sepupunya tinggal.

Ia pergi ke sana menggunakan taksi yang kebetulan lewat depan matanya.

Di dalam taksi ia hanya diam melamun. Lagi mikir ntar gimana kata yang harus ia ucapkan terlebih dahulu saat berjumpa kembali dengan sepupunya.

"Halo!" udah biasa.

"Lama tak berjumpa." mainstream.

"Aku merindukanmu, Ume." kok jijik ya?

"Aku sudah lama menantikan pertemuan ini, apakah kau merindukanku? Karna aku sangat merindukanmu dan aku berharap kita memiliki perasaan yang sama." APALAH ANJIR KEK RIWEH AMAY

ႱᴬZᨮׁׅ֮  ᘜ𝙞ꭈׁׅ𝐋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang